The Baby is Him - 03

120 15 6
                                    

“I love you, Han.. So much.. Jika itu membuatmu bahagia.. Apapun yang kamu katakan, aku akan melakukannya… everything.. Because i really really love you, Han..”

 

“You’re so lucky, Han.. Serius, Seungcheol itu pria yang baik.. Kurasa hari pernikahanmu adalah hari patah hati untuk orang-orang yang mengenal sosok Seungcheol..”

 

“Ini pertama kalinya Eomma melihat Seungcheol begitu bahagia.. Han, Eomma tidak berharap banyak dan berusaha tidak menuntutmu untuk hal apapun.. Tapi, Eomma mohon padamu.. Bahagiakan Seungcheol ya, sayang.. Seungcheol anak eomma yang terbaik.. Eomma mohon, jangan membuatnya bersedih ya, Han…”

 

“Astaga, apa susahnya punya anak.. Seungcheol punya uang banyak untuk mengembalikan postur tubuhmu seperti semula, Han.. Come on,.. Orang biasa saja mampu terlihat cantik dan tampan lagi setelah punya anak.. Kurasa tidak ada bedanya denganmu, atau bahkan kamu akan jauh lebih baik..”

 

Peluk cium semalam..

Ya Tuhan, Seungcheol…

Bagaimana bisa ia melakukan ini padaku?

Semua terasa begitu tulus…

Meski aku membuatnya menangis dan bersedih, bagaimana bisa ia memeluk dan mengatakan kalimat-kalimat penuh cinta untukku?

Aku yang berlaku kasar dan jahat padanya, bagaimana bisa ia yang mengucapkan kata maaf lebih dahulu padaku..?

maafkan aku, Han… Maaf jika aku memaksamu.. Maaf jika permintaan dan keinginanku mengecewakanmu, Han..”

 

Akan lebih indah jika pagi ini yang kudapat adalah amarahmu…

Akan lebih baik jika pagi ini yang kuterima adalah kata-kata kasar darimu..

Tapi, kenapa Cheol..?

Kenapa kamu menghilang dan….

Ini bayi siapa??

Jeonghan masih mengingat jelas, tak ada lanjutan perbincangan apapun antara ia dan Seungcheol..

Keduanya bungkam dan memilih untuk mengistirahatkan diri..

Sesuai janji, meski tidak dalam keadaan baik, keduanya tidak boleh meninggalkan ranjang..

Jeonghan pun masih mengingat pelukan Seungcheol semalam..

Pria leo itu masih memeluknya, masih meminta maaf meski telah terluka oleh ucapan Jeonghan dan terlebih lagi, ia masih mengucapkan kata cinta untuk Jeonghan..

Akan tetapi pagi ini,…

Ia menghilang tanpa jejak..

“Cheol..??” panggil Jeonghan sesaat ia terbangun di pagi hari

Jeonghan mengusap wajahnya, berusaha menghapus kantuknya lalu menoleh ke jam digital di meja nakas..

05.45

Masih terlalu pagi untuk keduanya terbangun..

The Baby is HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang