The Baby is Him - 05

101 16 16
                                    

“Nanti anak kita mungkin akan seperti Seungcheol Hyung juga tidak ya, Min… Tapi kurasa semua anak-anak akan seperti itu..” ujar Jisoo

Sembari mengendarai mobilnya, Seokmin mengukir senyum sebelum ia menjawab suaminya yang tengah mengandung..

“Anak-anak akan seperti itu, Soo.. Kalau jauh dari orang tuanya, pasti dia akan sakit.. Tapi kalau orang tuanya sudah datang, mereka mendadak sehat.. Belum lagi ada yang sakit karena butuh perhatian atau hanya ingin absen ke dokter..”

“Ah.. iya.. iya.. Aku pernah dengar itu dari teman-temanku juga.. Mereka bilang ada kalanya anak-anak hanya ingin absen ke dokter, bisa rewel, mendadak demam atau diare, tapi sampai di dokter baik-baik saja..”

“Merepotkan tapi menyenangkan ya.. Aku tak sabar menunggu kelahiran baby kita.. Apalagi setelah menggendong-gendong Seungcheol Hyung..” ucap Seokmin

Dengan satu tangan Seokmin mengusap perut buncit Jisoo sejenak sebelum ia kembali fokus menyetir dengan dua tangannya..

“Seungcheol Hyung masih tidur, Han??” tanya Jisoo sembari menoleh ke kursi penumpang belakang

Jisoo tersenyum melihat sang kakak yang terkikik kecil seorang diri sembari memainkan pipi bayinya..

“Han!!”

“Eoh?? Kau bicara denganku, Soo??” tanya Jeonghan

“Seungcheol Hyung lucu ya…”

“Jika aku ingat bayi ini suamiku, aku sedih, Soo.. Kenapa Seungcheol tiba-tiba menjadi seperti ini.. Tapi, jika ku anggap bayi ini anakku.. Aku takut jatuh cinta padanya dan tak rela kehilangannya, Soo..”

Matilah!

 

Ucapan Jeonghan ada benarnya juga, pikir Jisoo.. Namun apa yang bisa ia bantu sekarang? Ia sendiri tidak paham kenapa sang kakak ipar yang begitu tampan, tegap dan dewasa bisa berubah bentuk menjadi bayi kecil imut-imut seperti ini..

Jika terus seperti ini, Jeonghan pun benar.. Ia  bisa saja jatuh cinta dengan sosok bayi sang kakak ipar.. Tapi bagaimana nasib kakak iparnya?

Kenapa CCTV di kamar Jeonghan bisa rusak tepat di bagian berubahnya Seungcheol Hyung – pikir Jisoo

“Han..”

“Jangan jatuh cinta dengan sosok bayi itu..” ucap Jisoo

“Caranya? Dia akan menangis jika aku tidak menganggapnya anak.. Aku harus menggunakan perasaan orang tua untuk merawatnya.. Bukan perasaan pasangan yang mencintai suaminya.. Kamu mau dia sakit dan kenapa-kenapa? Aku akan kehilangan suamiku, Soo..” jawab Jeonghan

Issh, bagai berjalan di jalan berduri dan pinggir jurang.. Mau kemanapun salah..

“Soo, kalian langsung pulang saja.. Aku lelah.. Hari ini jadwalku kosong.. Jadi aku rasa aku bisa menjaga Seungcheol sendiri..” ucap Jeonghan

The Baby is HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang