Caramu itu salah, Hyuck. [HyuckNo]

1.9K 56 6
                                    

tw// kdrt, kekerasan, harshwords, non-baku languange.

Pukul 19.00 KST, Jeno pulang setelah berjalan-jalan sebentar dengan teman barunya, Jaemin. Teman baru? Iya, Jeno sebenarnya tidak boleh menginjakkan kaki atau bahkan tahu dunia luar. Jeno diatur oleh Donghyuck, suami yang ia dapatkan dari perjodohan. Donghyuck memiliki peraturan yang bisa dibilang ketat, dan itu harus dilaksanakan oleh Jeno.

Saat Jeno membuka pintu, baru satu langkah ia masuk, ia sudah dapat melihat suaminya duduk menghadap kearah pintu yang ia buka. Kaki Jeno bergetar ketakutan, kepalanya menunduk takut.

Donghyuck berjalan mendekati Jeno, "darimana aja lo, jalang?" Jeno tak menjawab. Donghyuck menatap mata Jeno dengan tatapan mengintimidasi, dan mencengkram kerah baju Jeno kuat-kuat, lalu tangannya berpindah mencengkram dagu Jeno, yang membuat sang empu meringis.

"DARIMANA AJA LO, ANJING?!" Donghyuck mengulang perkataannya. Tangan Donghyuck menekan dagu Jeno kuat, lalu mendorong tubuh besar Jeno ketembok dan mencekik leher mulus milik Jeno.

Jeno dapat melihat muka Donghyuck yang memerah karena marah. Jeno semakin kehabisan nafas, badannya mulai lemas. Tangannya ia gunakan untuk melepas cekikan suaminya itu.

"Sakit, k-kak.. L-Lepasinn.. Hikk—" Air mata Jeno mulai mengalir deras keluar tanpa permisi. Kaki Jeno sedikit tak menapak dilantai, saking kuatnya Donghyuck mencekiknya.

"Hikk— Akkhh.." Muka Jeno mulai membiru, yang artinya ia sudah kehabisan nafas. Tangan Jeno bergetar hebat, mata Jeno mulai tertutup pelan.

Donghyuck yang melihat itupun langsung melepaskan cekikannya. Tubuh Jeno ambruk kelantai dingin itu, Jeno pingsan. Donghyuck tiba-tiba sadar apa yang ia lakukan. Donghyuck langsung berlutut dan menggoyangkan tubuh suaminya, berharap ia sadar.

(Jeno memiliki dyspnea; istilah medis untuk sesak nafas.)

"Jeno! Hei, Lee Jeno!" Donghyuck menggoyang-goyangkan tubuh Jeno lumayan kuat. Ia menggengam tangan Jeno yang mulai dingin. Donghyuck dengan cekatan langsung membopong tubuh lemas milik Jeno, dan menidurkannya dikasur kamarnya. Donghyuck duduk dipinggir kasur, tangannya tetap menggengam tangan dingin milik suaminya itu.

"Ya Tuhan, maaf.. Aku melakukan ini karena aku sayang padamu, Jeno."

"Lee Jeno, maaf.."

☆☆☆☆☆

PENDEK DULU YAA GUISSS, ty ty

things you must do :
1. Vote
2. Comment
3. Add to your library

All About Jeno.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang