7. My hero

47 11 3
                                    

Sudah hampir 5 menit Hanna mepraktekan sikap jalan ditempat bersama temannya yang lain. Sedangkan didepan sudah ada alumni bernama Kak Sinb yang tengah menatap mereka satu persatu dengan tajam.

"SEMANGAT DONG! YANG KOMPAK!"-bentak Sinb.

"GAK BAKAL BERENTI KALO MASIH ADA YANG SALAH"-kerasnya, menatap sinis pada beberapa anak yang salah.

Hanna menoleh kekanan dan kiri, mencari keberadaan Zihao, tapi dia belum menemukannya.

Ck! tau gitu gak usah ikut ekschool tadi gue-batin Hanna.

Tanpa Hanna sadari, Sinb memerhatikan dirinya, lalu perlahan berjalan kearah Hanna.

"Kamu lemes banget si daritadi, YANG BENER DONG"-sentaknya.

"..."

"JAWAB!"-bentak Sinb.

"I-iya Kak"-pelan Hanna.

Ryujin bersenggolan tangan dengan Haechan saat melihat itu.

"Itu Hanna sakit gasi?"-bisik Haechan.

"Makannya! kalo Hanna sampe kenapa kenapa kita juga yang kena"-balas Ryujin.

"Bilang ngapa ke Kak Sinb, jangan keras keras ngelatihnya, gitu"-Haechan.

"Dih, lo aja yang bilang sono"- titah Ryujin.

Dicuaca yang terik disore hari itu, tiba tiba turun hujan gerimis. Haechan tidak punya pilihan, dia segera berlari menghampiri Sinb.

"Kak maaf, ujan Kak, mungkin bisa break dulu latihannya"-sopan Haechan.

Ryujin dari kejauhan menatapnya ngeri, takut dengan renspon Sinb, dan benar saja Sinb semakin menajamkan pandangannya.

"Ah elah, itu si Hanna gak ada niatan pura pura pingsan gitu?"-gumam Ryujin.

"BARU JUGA GERIMIS, DULU SAYA MAU PANAS, UJAN, GELEDEK SEKALIPUN TETEP LATIHAN"-saut Sinb dengan suara lantangnya.

"Tapi-"

"KAMU JANGAN KEBIASAAN MANJAIN ADEK KELAS KAMU, LIAT JADI PADA LEMBEK GINI"-tunjuk Sinb pada jajaran kelas 10.

Ryujin menggigit bibirnya sambil menyipitkan mata, saat mendengar bentakan dari Sinb.

"Tapi dia lagi kurang enak badan Kak"-Haechan masih berusaha berbicara dengan hati hati.

Lalu Sinb menatap Hanna tajam, sedangkan Hanna wajahnya sudah memelas.

"Kamu masih kuat ga latihannya?"-tanya Sinb.

Hanna sempat menatap kearah Haechan, yang memberi kode dengan tangan disilang dan kepala menggeleng, tapi Hanna lebih takut dengan ekspresi Sinb. Akhirnya Hanna mengangguk pelan, membuat Haechan dan Ryujin mendesah kecewa.

Lalu kemana kelas dua belas lain dan Zihao? mereka sedang ada kumpulan dengan kelas 11 untuk membicarakan persiapan lomba.

"Masih, Kak"-pelan Hanna.

"TUH, ANAKNYA AJA MASIH KUAT, KAMU ITU TERLALU BERLEBIHAN HAECHAN"-tukas Sinb.

Haechan hanya bisa menelan mentah mentah bentakan dari Sinb, lalu kembali duduk disamping Ryujin.

"Payah, lo!"-celetuk Ryujin, sampai hampir saja mendapat pukulan dari Haechan.

"Untung cewek, lo"-ketus Haechan.

Tiba tiba ada suara jatuh, yang terdebgar lumayan keras, membuat Haechan dan Ryujin yang tengah beradu pandang dengan sengit langsung menoleh, namun betapa kagetnya saat melihat orang yang tergeletak itu adalah Hanna.

Super Energy: WangZihaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang