40. End

29 4 1
                                    


Kini Zihao tengah berada diruang cctv kossan Keita yang dulu, bersama Hao, Hanbin, Keita. Dan Yedam yang duduk didepan komputer, dia yang notabenenya anak pemilik kossan.

"Nah ketemu"-seru Yedam saat menemukannya, setelah hampir setengah jam, jujur saja Yedam malas mencarinya, tapi mengetahui disana ada orang seperti Hanbin membuatnya takut.

Terlihat dari vidio itu, Matthew merangkul Hanna sambil melempar kunci motor pada Yedam.

"Dia minjem motor lo?"-tanya Keita.

"Iya"-jawab Yedam.

Hao, dan Hanbin memerhatikan dengan seksama, begitu juga Zihao yang mencocokannya dengan cerita Hanna. Vidio pun berlanjut sampai Matthew masuk kedalam, disusul Yedam dan Jaehyuk yang ikut masuk kekamar disebelahnya.

Mata Hao menajam, saat menangkap sesuatu yang janggal.

"Coba pause dulu"-titah Hao, dan Yedam melakukannya.

"Kenapa, Kak?"-tanya Zi bingung.

"Karena cctv ini ditaro diatas lelangit balkon, dan mengarah ke lorong balkon, ditambah lubang ventilasi diatas pintu berjarak lumayan jauh, jadi kita bisa liat kedalem lewat ventilasi"-ucap Hao sambil menunjuk layar komputer.

Mereka berempat segera menoleh, dan  melihat seorang perempuan yang duduk diatas meja belajar, dengan laki laki yang sedang membuka kancing bajunya. Yang tentunya itu adalah Hanna dan Matthew.

"Bener! teliti banget lo"-kagum Yedam.

"Lanjutin lagi"-titah Hanbin.

Jantung Zihao berdetak dua kali lebih cepat, ini bagian yang diceritakan Hanna kemarin. Rasanya tidak percaya melihat sahabat yang paling ia sayang, melakukan ini dengan pacarnya sendiri.

"Dia sadar kliatan dari cctv, jadi dia narik Hanna kekasur"-ungkap Yedam.

"Coba cepetin"-titah Hao, dan Yedam menurut.

Sampailah dimana Hanna ditarik keluar oleh Matthew dengan terburu buru, terlihat Hanna jalan dengan tertatih, menjelaskan apa yang sudah mereka lakukan didalam.

"Ini waktu Keita sama Zihao, vidio call, bilang mau dateng ke kossan"-ucap Yedam.

Zihao dan Keita saling bertatapan lalu menghela nafas kasar, Keita memejamkan matanya frustasi.

"MATIIN, MATIIN SEKARANG!!!"-teriak Hanbin, tak tahan melihat semua itu, matanya nampak memerah karena marah.

Yedam dengan cepat mematikan komputernya. ia menoleh kearah Hanbin yang menghela nafasnya kasar.

"Sejujurnya tadi siang gue ketemu sama Hanna"-ungkap Zihao.

"Terus?"-tanya Hanbin, yang sedang mengatur emosinya.

"Jadi yang gue tangkap dari cerita Hanna, dan ternyata sesuai dengan cctvnya juga. Jadi Hanna sama Matthew itu pertamakali ketemu di cafee tempat Matthew kerja, nah Hanna suka sama Matthew, dan gak lama mereka pacaran"-jelas Zihao.

"Terus Matthew bawa Hanna ke kossannya"-sela Keita.

"Iya, dan setelah kejadian didalem kossan, besok besoknya lagi, Hanna gak sengaja ketemu Matthew di mall, lagi makan sama cewek, Hanna samperin, dan sempet cekcok, terlebih Matthew ga ngakuin kalau Hanna itu ceweknya, dan cewek yang lagi sama Matthew waktu itu ternyata pacar aslinya"-lanjut Zihao.

"Njir"-celetuk Yedam tak percaya.

"Terus mereka putus disitu?"-tanya Hao.

"Bener, kebetulan Hanna juga dianter Jinxiang buat ke toko buku, Jinxiang juga sempet adu mulut sama Matthew, cuma  Hanna langsung narik dia pulang, besoknya waktu Jinxiang main kerumah Hanna, Hanna nangis karena Matthew, dan nyeritain kejadian dikossan ini, dan bikin Jinxiang marah"-lanjut Zihao, ia menjelaskan karena ketiga temannya ini belum tahu, dan memang harus tahu, atau mereka akan menganggap, Jinxiang adalah kaki dan tangan Hanna, untuk membunuh Matthew.

Super Energy: WangZihaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang