25. Party

24 5 0
                                    

Dipesta Ulang tahun itu, Gyuvin, Ricky dan Gunwook pun datang, kini ditambah oleh Jinxiang yang diajak oleh mereka juga. Tadinya mereka mengobrol santai sambil menikmati acara, tapi perhatian Jinxiang teralihkan saat melihat Hanna duduk sendiri disatu meja.

"Bentar ya, guys"-ucap Jinxiang sambil berdiri, membuat ketiga temannya mendongak.

"Lo mau kemana?"-tanya Gunwook.

"Nyamperin Hanna"-jawab Jinxiang sambil menatap Gunwook.

Mereka tampak terdiam beberapa saat, Gyuvin bahkan menatap kedua temannya bergantian, karena sekarang mereka satu pikiran.

"Lo berdua emang saling kenal? gue liat kaya akrab banget"-tanya Ricky penasaran.

Jinxiang terkekeh pelan saat mendengar pertanyaan itu.

"Dulu kita satu sekolah pas smp, terus sering main juga"-tutur Jinxiang, yang membuat ketiga temannya ber'O'ria.

"Hati hati lo, Hanna pacarnya Bang Zihao, awas jadi fitnah"-Gyuvin mengingatkan dengan wajah usilnya.

Dan Jinxiang hanya tersenyum tipis sambil menatap Gyuvin.

"Yaudah, sekarang lo jadi saksinya"-ucap Jinxiang lalu pergi menghampiri Hanna, sedangkan Gyuvin tertawa renyah.

Sesampainya Jinxiang di meja yang Hanna duduki, dirinya langsung duduk sambil tersenyum.

"Eh Kak Jinxiang!"-seru Hanna mengalihkan pandangannya dari ponselnya, dan segera menyapa Jinxiang ramah.

"Kamu kesini sendiri?"-tanya Jinxiang.

"Tadi sama temen, tapi lagi pada ditoilet"-ucap Hanna.

Sebenarnya Jinxiang cukup aneh melihat gerak gerik Hanna, ia memindahkan semua rambutnya kebelakang, juga tangannya yang mengipas ngipas leher jenjangnya, ditambah kakinya tidak mau diam saat bicara.

"Kamu sakit?"-tanya Jinxiang tiba tiba.

"Hm? engga, aku ga lagi sakit Kak"-sahut Hanna mencoba tersenyum, padahal ia tengah menahan rasa panas ditubuhnya juga rasa pusing dikepalanya.

"Keknya gue harus pulang"-batin Hanna.

Tiba tiba Hanna berdiri, dengan kedua tangan bertumpu pada meja, membuat Jinxiang refleks mendongak dan ikut berdiri.

"Hanna, kamu kenapa?"-tanya Jinxiang bingung, karena Hanna terdengar sedikit meringgis.

Karena tidak ada jawaban, Jinxiang segera berdiri disamping Hanna, yang masih menumpu badannya dengan kedua tangan diatas meja, dan kepala yang menunduk. Tapi perlahan Hanna mendongakkan kepalanya kearah Jinxiang, dengan mata sayunya.

"Hanna pengen pulang, Kak"-ucap Hanna pelan.

"Iya, aku anter sekarang"-sahut Jinxiang.

Namun Hanna tiba tiba jatuh kedada Jinxiang membuat Jinxiang segera menahannya. Tapi tiba tiba ada seseorang yang menarik tubuh Hanna, dan melayangkan satu pukulan keras dipipi Jinxiang, orang itu adalah Zihao.

Gyuvin, Gunwook dan Ricky refleks berdiri.

"Bahaya nih, Bang Zi bisa salah paham"-ucap Ricky.

"Nahkan nahkan!"-seru Gyuvin dengan mata besarnya.

"PISAHIN BEGO!"-sentak Gunwook, memukul kepala Gyuvin, lalu berlari menghampiri Zihao, disusul Ricky.

Keributan tak bisa dihindari, terlebih beberapa orang mulai memerhatikan mereka, bahkan ada yang mengeluarkan ponsel untuk merekam. Gunwook segera menahan Zihao yang tak terkendali, Ricky menenangkan Jinxiang yang nampaknya akan melawan, sedangkan Gyuvin mencegah orang orang mengabadikan moment itu.

Super Energy: WangZihaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang