14. Confesh?

52 7 2
                                    

Rasa lapar diperut Hanna mendorongnya untuk pergi kedapur membuat mie, meskipun hari sudah lumayan malam, sedangkan Hanbin sedang dikamarnya.

"Mie, telor, sosis, keju"-gumam Hanna sambil mengambil bahan bahan tersebut.

"Pokoknya ini malam terakhir"-janji Hanna dengan yakin pada dirinya sendiri, sambil membuka bungkus mie.

Tiba tiba suara bel apartement berbunyi, membuat Hanna menoleh, lalu meletakan bumbu mie tersebut, dan segera berjalan kesumber suara. Sesampainya di pintu, ia melihat ada tiga orang laki laki tengah berdiri, yang satu memasang cengiran khasnya, yang satu melipat tangan didepan dada dengan wajah dingin, terakhir mengangkat tangannya yang membawa plastik putih berisi jajanan.

(Note: mereka ini adalah, Hao, Guanlin, Minhee)

"Buru woy buka!"-titah Guanlin tak sabaran, mata besarnya melotot, membuat Hanna sedikit kaget.

Akhirnya Hanna segera membuka pintu apartement itu, dan wajah ketiga orang didepannya berubah cengo.

(Baju yang Hanna pake)

(Baju yang Hanna pake)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masuk aja, Kak. Aku panggilin Kak Abin dulu bentar"-pamit Hanna sambil berbalik hendak kekamar Hanbin, namun ia tak sengaja menabrak dada Hanbin yang ternyata sedang berdiri dibelakangnya.

Wajah Hanbin terlihat kesal, menatap ketiga temannya itu, lalu menatap Hanna.

"Eh Kak Abin, itu ada- aduh Kak!"-ringgis Hanna saat Hanbin tiba tiba menarik tangannya pergi. Meninggalkan ketiga temannya yang saling bertatapan.

Kembali ke Hanbin yang mendorong Hanna agar masuk kamarnya.

"Kenapa langsung bukain pintu? kenapa ga bilang Kakak dulu? ha?"-tanya Hanbin bertubi tubi.

Hanna sempat terkejut dengan renspon Hanbin, kemudian ia mempoutkan bibirnya kesal.

"Yaudah si, kan Hanna gatau"-cicit Hanna.

Dan Hanbin hanya menghela nafas kasar. "Lain kali kalau tamunya cowo, bilang dulu sama Kakak"-pesan Hanbin.

Lalu Hanna berdecak kesal, "Gitu aja marah"- ketusnya sambil berniat melewati Hanbin yang menghalanginya di ambang pintu.

"Mau kemana?"-tanya Hanbin sambil menahan tangan Hanna.

"Mau bikin mie!"-kesal Hanna, menatap Hanbin tajam.

"Biar Kakak aja yang masak, kamu tunggu dikamar, nanti Kakak yang bawa kesini, oke?"-titah Hanbin sambil mendorong Hanna, lalu menutup pintu, tak lupa menguncinya.

Hanna membulatkan mulutnya tak percaya, dan sempat memanggil manggil Hanbin sambil mengetok puntu.

"KAK ABIN KOK HANNA DIKUNCI SI?"-panggil Hanna, tapi tidak ada renspon, membuatnya berdecak lalu duduk dipinggiran kasurnya untuk menunggu Hanbin kembali.

Skip

Minhee menatap kearah dapur, dimana Hanbin sedang sibuk memasak mie, lalu kembali menatap kedua temannya.

Super Energy: WangZihaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang