Toko buku

103 8 19
                                    

'Freya maaf aku ada kelas pagi sampai sore hari ini, mau besok saja mencari bukunya?'

Yah apa boleh buat, tidak adanya Relian tidak bisa menjadi alasan untuk tidak pergi ke toko buku kan. Sendiri juga bisa, pikir freya.

Kembali teracuni oleh sosial media, freya mendapat kabar jika penulis buka favoritnya menerbitkan novelnya terbarunya. Freya sudah punya sebagian besar novel dari penulis itu, yang terbit pun bukannya sambungan dari novel sebelumnya. Tapi, ya kali tidak dibeli. Spoiler dari sosial media sudah mempengaruhi freya.

Dengan kaos oblong dan celana kulot hitamnya tidak lupa dengan totebag kesayangannya, freya siap untuk menghirup udara di toko buku lagi. Memangnya ada ya orang yang tidak suka aroma khas dari toko buku?

"Renoooooo, siniiiiiii"

Panggil freya dan kucing tampan itu langsung mendatanginya. Tau sekali jika Reno adalah namanya.  Omong omong kalian sadar tidak nama Reno diambil dari mana?

Jika di highlight seperti ini, sepertinya kalian sudah menyadarinya.

Beberapa tahun yang lalu saat freya dan Relian baru saja lulus dari SMA. Relian diharuskan oleh kedua orang tuanya untuk bersekolah di negeri orang. Mau bagaimana lagi? Minimal empat hari dalam seminggu freya dan Relian selalu bertemu untuk sekedar menghabiskan waktu bersama. Jalan jalan, memasak, mencoba menu baru di Starbucks, bermain basket dan banyak lainnya mereka lakukan bersama.

Jika tiba tiba Relian pergi begitu saja hilang dari keseharian freya bagaimana? Pasti akan sepi sekali, pikir Relian. Untuk itu Relian berinisiatif untuk membelikan freya kucing saja sebagai penggantinya. Reno, nama kucing itu di buat sendiri oleh freya dari gabungan nama Relian. Kalian ingat tidak nama panjang Relian?

Relian Jevano

Re-No

Favorit freya sekali.

Reno mendatangi freya dengan ekor yang bergoyang ke kiri kanan seirama dengan langkah kakinya. Yang melihatnya pun tidak tahan untuk tidak gemas. Digendongnya Reno dan menghujaninya dengan banyak ciuman.

"Imut sekaliiii, kucing siapa sih?!"

"Ah iya, kucingku"

Tanya dan jawaban freya sendiri kepada dirinya sendiri.

"Reno, aku pergi dulu ya. Nanti akan kubawa kan banyak cemilan untukmu. Jika Relian kesini tidak usah kau datangi. Atau pipis saja di bajunya Okei?"

Setelahnya freya berlalu pergi ke toko buku. Ah ya satu lagi, infp mungkin pemaaf dan tidak pernah terlihat marah, marah disini dalam artian seperti berteriak atau kasar. Sedikit berbeda dengan marah pada umumnya, infp akan diam sepanjang hari dan bisa bertahan untuk tidak berbicara pada orang yang membuatnya marah dalam jangka waktu yang lama. Itu hanya jika infp benar benar marah dan kecewa.

Untuk kasus freya sekarang ia hanya kesal sedikit marah, jadi dia harus membuatnya impas. Dengan membuat Relian kesal juga.

...
...
...
...

Relian memandangi ponselnya setiap sepersekian detik sekali. Memastikan ada balasan dari freya atau tidak. Satu notifikasi pun tak lewat dari pengawasannya, naas semua notifikasi itu bukan dari freya.

Terlihat menyedihkan.

Jika seperti ini biasanya freya akan terlihat malas untuk berbicara dengannya seharian penuh. Freya tetap membalas perkataannya sih, tapi hanya dengan kata kata yang singkat.

Ya

Tidak

Apa?

Oh

We dont knowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang