Di pagi harinya kami pun mulai bersiap dengan membawa semua perlengkapan dan membereskan tempat pengungsian itu, waktu kami untuk berangkat pun tiba, dan tak lama kemudian helikopter pun datang, satu persatu pengungsi pun sudah naik, kami mempersilahkan wanita dan anak-anak yang pergi dulu,kami para laki-laki akan naik terakhir jika helikopter sudah terisi penuh, satu per satu helikopter pun sudah pergi, dan sisa satu helikopter lagi tetapi jumlah kami masih tersisa 40 orang 30 laki-laki dan 10 perempuan, dan hanya cukup 10 perempuan saja,para perempuan pun sudah naik dan aku pun mendatangi helikopter itu dan menanyakan masalahnya
"berapa orang lagi yang cukup?" tanyaku
"emmm, 4 orang" jawab pilot helikopter itu
"kami ini jumlahnya masih 30 lagi dan ada yang cedera bahkan ada yang hamil, jadi gimana?" tanyaku
"berarti kalian harus mencari tempat pengungsian terdekat" jawabnya
"berapa jaraknya dari sini?" tanyaku
"emmmm.., sekitar 120 km dari sini" jawabnya
"apa!? kami tidak mungkin berjalan kaki dari sini sejauh 40 km" ujarku
"ini sudah kebijakan dari pemerintah, bahwa satu pengungsian hanya bisa menerima 3 helikopter" ujarnya
"tapi, kata mereka(pemerintah), helikopternya akan cukup untuk membawa semua orang" ujarku dengan marah
"kami tidak tahu, itu sudah kebijakan dari sananya" ujarnya
Andini,Kania,Nia dan Diaz pun turun untuk melihat apa yang terjadi diluar
" kenapa, an?" tanya Diaz
" ini helikopternya sudah penuh, jadi kami harus berjalan menuju pengungsian berikutnya" ujarku
"yaudah, kami ikut kalian aja" ujar Nia
"iya, bener tuh kata Nia" ujar Andini
"yaudah, tetapi kalian harus bisa megang senjata" ujarku
"udahlah, masalah gampang itu" ujar Kania
"okelah tapi, harus ada satu orang lagi yang ikut kita biar yang cedera sama yang hamil bisa ikut naik helikopter" ujarku
"aku saja" terdengar suara dalam helikopter
"aku ikut kalian saja" ujar Syifa
"gak usah, aku sudah cukup mengecewakan kamu"ujarku
"gapapa, aku ingin membalas budi ayahku, dan di suratku pun ayahku menyuruh untuk menyelamatkan umat manusia" ujar Syifa
"okelah, kalau kamu memaksa" ujarku
aku pun menyuruh yang cedera dan yang hamil untuk masuk kedalam helikopter, setelah penuh helikopter itu pun pergi
Kami pun kembali menyiapkan barang-barang kami yang sebelumnya telah dibereskan, kami pun mengatur rencana agar bisa sampai ke pengungsian berikutnya dengan cepat, setelah kami mengatur rencana kami pun langsung beristirahat supaya tetap bugar di keesokan harinya
Keesokan harinya, seperti yang sudah direncanakan kami harus pergi pukul 3 pagi supaya bisa ke pengungsian dengan tepat waktu, karena perjalanan memakan waktu 2 hari 1 malam, belum lagi ditambah istirahat dan kami pun hanya membawa bekal yang sedikit
KAMU SEDANG MEMBACA
DD/MM/YYYY
AdventureSemua berawal dari sebuah bencana alam yang menyebabkan sebuah laboratorium pemerintah yang sedang membuat cairan kimia hancur dan menyebarkan virus yang membuat manusia seperti zombie dan membuat kota menjadi hancur, Anto dan temannya Naufal hanya...