The Factory

428 25 1
                                    

Aku pun berkendara hingga ke ujung kota, tiba-tiba aku teringat bahwa pabrik ayahku berada di sekitar sini, dan aku teringat bahwa disana ada banyak senjata yang disimpan disana, dan ayahku pernah membawaku ke tempat penyimpanan senjata itu.

Tak lama kemudian aku pun sampai di pabrik ayahku yang jaraknya hanya 1 km dari perbatasan kota,dan disaat itu pula Naufal terbangun

"dimana kita?" tanya Naufal

"di pabrik ayah gue, ayo cepat turun" ujarku, sambil mencari kapak dan bom molotov untuk membunuh zombie-zombie itu.

Di dalam pabrik pun tampak mencekam, semua kaca telah pecah, benda berserakan dimana-mana, tapi anehnya aku tidak melihat zombie satu pun yang masih hidup maupun yang sudah mati, tempat itu terlihat seperti gedung yang sudah ditinggal selama ratusan tahun.

Dengan tidak berpikir panjang kami pun berlari menuju gudang penyimpanan senjata,yang terdapat di lantai 2 dan ternyata di gudang itu terdapat suatu ruangan kecil yang tidak aku tahui sebelumnya, karena aku diajak ke ruang penyimpanan senjata itu sewaktu aku berumur 10 tahun, setelah mengambil senjata peluru dan p3k sebanyak-banyaknya, dengan penasaran aku pun membuka pintu itu, tetapi sayangnya terkunci, aku pun mencoba mendobrak pintu tersebut, setelah beberapa lama akhirnya pintu itu terbuka, tiba-tiba terdengar suara alarm penyusup, aku dan Naufal pun kaget karena kami tahu dari game Left 4 Dead 2 karena jika ada suara bising, pasti zombie-zombie akan keluar, dan benar saja setelah kami keluar dari ruangan itu zombie-zombie pun keluar, bukan 1,2 atau 3 zombie saja, melainkan RATUSAN ZOMBIE!!, kami pun segera masuk ke ruangan kembali dan berusaha mengunci pintu serapat-rapatnya dan masuk ke dalam ruangan kecil itu, aku pun menghidupkan lampu ruangan kecil itu, dan aku pun kaget bukan main setelah melihat isi dari ruangan itu. Ya, ruangan itu adalah ruangan anti virus yang dikembangkan sejalan dengan pengembangan virus yang tersebar apabila virus tersebut tersebar sebelum akhirnya menjadi obat, dan itupun terjadi virus itu pecah sebelum diproses menjadi obat.Aku pun mengambil satu dan menyuntikkannya ke dalam tubuhku, entah kenapa badan ku menjadi segar kembali setelah disuntikkan anti virus itu, mungkin saja di dalam anti virus itu terdapat adrenaline yang membuat orang menjadi segar dan kuat kembali.

Tak lama kemudian zombie-zombie itupun sampai di ruangan kami yang dimana mereka mencari alarm yang sedang berbunyi

"alarmnya,.....matikan ALARMNYA!!" ujar Naufal sambil teriak

"iya, alarmnya ada di ruangan security, yang ada di ujung pabrik ini" kataku

"dan kita harus terus menembak zombie-zombie itu agar kita bisa keluar dari sini" ujarku

"tapi..., aku tidak bisa" ujar Naufal

"ingat saja kita berada di dalam game Left 4 Dead" ujarku

"tapi..., ini nyata, dan ini pun bukan semudah yang kita mainkan" ujar Naufal

"sekarang waktunya kita mempraktikan apa yang sudah kita kerjakan selama ini, ingat game bukan hanya sekedar game dan orang pun ada tujuan tertentu untuk membuat game tersebut, dan lu juga sering memainkan nya dalam mode hard dan aku hanya bisa sampai medium, dan itu pun mati berkali-kali"ujarku

"tapi..., tapi..." ujar Naufal

"tidak ada tapi-tapian, ingat saja kau adalah Ellis dan pas sekali kau memakai baju kaos kuning seperti Ellis" ujarku

Naufal pun mengangguk mengerti

"ini kusuntikkan anti virus ke badan mu" ujarku

"ini akan membuat badanmu menjadi segar dan semangat kembali" ujarku

Naufal pun mengangguk kembali tanda mengerti

"oke, siap" ujarku

"siap" ujar Naufal

kami pun mematikan lampu ruanan itu supaya para zombie tidak melihat kami,para zombie pun datang dan kami pun mulai menembak mereka dari bagian kaca pintu yang sudah pecah, para zombie pun mati karena kepalanya pecah tertembak peluru kaliber 5,56 mm punyaku dan 4,6 mm punya Naufal yang memakai senjata dual mp7, sedangkan aku memakai m16.

Akhirnya kumpulan zombie yang menyerang kami pertama kali mati.

"Ayo, cepat sebelum zombie yang lain datang" ujarku sambil berteriak

"ya" ujar Naufal sambil mengangguk

disaat kami keluar keadaan semakin memburuk, kumpulan zombie sudah berkumpul di bawah tangga, kami pun terus menembak, hingga kumpulan zombie itu semakin berkurang

"cepat, lu matikan alarmnya!!" ujarku kepada Naufal yang sudah tau tempatnya karena ayahnya bekerja sebagai kepala pengamanan disini

"gue cover lu" ujarku

aku pun terus menembak sementara Naufal mematikan alarmnya

"sudah, an!!" teriak Naufal dari dalam ruangan security

"ayo, kita lari, cepatt ke mobil" ujarku

kami pun berlari menuju mobil ford ranger kami

tanpa berbasa-basi aku pun langsung menstarter mobil nya, tetapi mobil nya tidak mau menyala

"udah belum an, ini dah semakin banyak yang ngejar" ujar Naufal

akhirnya, mobilnya pun menyala dan aku pun menyuruh Naufal melempar bom molotov itu dan akhirnya kami bisa pergi dari pabrik itu dengan selamat

DD/MM/YYYYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang