Di pagi harinya kami pun melanjutkan perjalanan melewati kota ku, seperti yang direncanakan jika melewati kota ku akan lebih cepat sampainya, dibandingkan dengan memutarinya, tetapi aku melihat perbedaan hari ini, aku melihat 6 orang diantara kami terlihat pucat dan tidak semangat seperti biasanya, ah, mungkin karena mereka kelaparan dan dehidrasi, tetapi kami semua memang belum makan dan minum selama perjalanan ini karena kami belum bisa mendapatkan restaurant atau tempat makan yang masih ada makanan yang belum basi, lalu aku pun teringat dengan restaurant KFC yang ada di dekat kotaku, aku tahu mereka masih ada stok roti yang belum basi dan kami bisa memakannya selama perjalanan, aku pun mengusulkan ke teman-temanku untuk berhenti sejenak di restaurant KFC
"hei, teman-teman" ujarku
"bagaimana, kalu kita semua berhenti sejenak di KFC" tambahku
"buat apa?" tanya Kania
"kita bisa makan dan minum disana" ujarku dengan senang
"memangnya lu tau kalo disana bakalan ada minuman sama makanan?" tanya Irsyad
"2 hari yang lalu aku dan Naufal, kami berada disana, dan aku lihat stok roti mereka masih banyak dan masih berada di dalam lemari pendingin" ujarku
"baiklah, kita akan kesana" ujar seseorang yang berada di belakang ku
Kami pun mulai berjalan menuju kesana, tetapi anehnya kami tidak menemukan satu zombie pun yang berkeliaran disana, aku tahu pasti zombie-zombie ini sedang bersembunyi dan aku pun menyuruh teman-temanku untuk berhati-hati, dan kami pun akhirnya sampai ke restaurant KFC itu, kami pun langsung mencari lemari pendingin untuk mencari roti-roti yang tersisa, untunglah kami bisa mendapatkannya dan cukup untuk semua, kami pun mulai memanaskan roti-roti itu dan aku bersama Rifky menjaga restaurantnya, mungkin karena hanya aku dan Rifky yang masih mempunyai stok peluru yang banyak, mungkin aku tidak pernah menyebut nama Rifky.Ya,Rifky adalah kekasih Diaz yang kemarin yang ia kenalkan kemarin di pengungsian, tak lama kemudian Diaz datang membawa dua roti, satu untuk aku dan satu untuk rifky
"nih, punyamu, an" ujar Diaz sambil memberi rotinya kepadaku
"dan satu lagi untuk pacar kesayangan ku,ikyyy" ujar Diaz kegirangan
"makasih" ujar Rifky dengan wajah cemberut
"kamu kenapa, iky?" tanya Diaz
"kamu masih marah sama kejadian yang kemaren?" tanya Diaz
"iya, aku masih gak percaya kamu hancurin iphone aku dan menuduhku berpacaran dengan orang lain" ujar Rifky
"tapi, kan aku udah minta maaf" ujar Diaz dan langsung menangis dan berlari menjauhi restaurant itu, aku dan Rifky pun langsung mengejar Diaz yang saat itu berlari menjauhi kami, tiba-tiba ada Diaz terdiam dan membalikkan badannya kepada kami,Rifky pun langsung memanggil Diaz yang saat itu masih menangis
"sini sayang, kamu gak usah nangis gitu" ujar Rifky
baru selangkah Diaz berjalan tiba-tiba ada sebuah zombie yang berlari sangat cepat dan langsung menyerang Diaz, dengan cepat kami pun langsung menembak zombie tersebut dan zombie itu pun mati, kami pun langsung menghampiri Diaz
"kamu gak kenapa-kenapa, kan?" tanya Rifky, Diaz pun mengangguk lemah, Rifky pun menangis sambil memeluk Diaz, sementara aku memeriksa luka bekas cakaran zombie itu
"lukanya gak parah kok" ujarku
"tapi dia gak terkontaminasi virusnya, kan?" tanya Rifky
"ya, itulah, berdasarkan yang aku tahu,dia tidak terkena gigitannya, tetapi dia terkena cakarannya, meskipun tidak tergigit dia tetap akan terkena virusnya, walaupun hanya cakaran, dan dia akan bertahan hidup 3 jam lagi" ujarku
"3 jam lagi!!!, ba...ba..bagaimana cara mengobatinya?" tanya Rifky
"mungkin kita bisa mencoba menyuntikkan antivirus ke badannya dan antivirus itu bisa kita dapatkan di pabrik ayahku yang jauhnya 10 km dari sini" ujarku
"berarti kita harus segera kesana" ujar Rifky
Mendengar keributan diluar, teman-temanku pun penasaran dan segera menuju kami bertiga
"Astaga, Diaz kenapa?" tanya Dwina
"Diaz gak kenapa-napa kan Rifky?" tanya Nia
Rifky pun menggeleng dengan pelan sambil menahan tangis
"Diaz terkena cakaran zombie dan kita harus membawanya ke pabrik ayahku di pinggiran kota, segera, kalau tidak ia akan menjadi zombie dalam 3 jam ke depan" ujarku
"kita harus kesana sekarang juga!" ujar Arkin
semua pun mengangguk tanda setuju dan kami pun langsung bergegas meninggalkan restaurant itu.
Ternyata bau zombie yang mati itu mengundang segerombolan zombie untuk mengejar kami, kami pun segera berlari kencang, walaupun sebenarnya para zombie itu berada jauh di belakang kami, rupanya virus itu telah berkembang dan menciptakan zombie baru di segerombolan zombie itu, jenis yang baru adalah runner, runner ini adalah zombie pelari, tidak seperti manusia yang larinya sekitar 20-30 km/jam, runner ini bisa berlari hingga 60 km/jam, dan mempunyai kuku yang tajam, zombie inilah yang menyerang Diaz tadi. Anggota kami yang tadinya berjumlah 15 orang kini telah berjumlah 11 orang, karena 4 orang telah tewas diserang oleh zombie, untunglah kami bergerak cepat sehingga bisa sampai ke pabrik dengan cepat, tapi itu bukanlah serangan terakhir yang bisa kami lalui, belum lama kami sampai di pabrik, dan baru saja akan memasuki ruang penyimpanan senjata, gerombolan zombie baru pun datang, dan aku pun melihat sebuah zombie mutan yang sepertinya terkena virus yang bercampur dengan gen ular membuat ia bisa mengeluarkan batuk yang bercampur dengan bisa ular, dan dengan badan yang besar membuat zombie ini tidak bisa dimatikan dengan peluru biasa, melainkan bom yang berkekuatan besar dan kami menamai zombie ini dengan viper, dan lebih buruknya lagi gerombolan ini mempunyai sekitar 20 zombie viper, aku pun menyuruh Naufal, Arkin, dan Irsyad untuk menahan serangan zombie dengan berjaga di depan pintu ruangan itu sementara Rifky menemani Diaz, setelah selesai Diaz pun masih lemah, tapi ia sudah tidak terkena virus itu lagi .
Setelah itu Rifky pun keluar dengan menggendong Diaz, diikuti dengan Andini, Nia, Kania,Dwina dan Syifa, kami pun langsung berlari menuju pintu keluar pabrik yang otomatis terbuka tetapi, karena jaringan listrik disini mati, pintu itu harus dibuka dengan cara manual dengan cara dibuka memakai dongkrak yang biasanya ada disekitar pintu itu, setelah mendapatkannya, Rifky yang tadinya menggendong Diaz langsung menitipkannya kepada Andini, dan langsung mengambil dongkrak itu dan langsung menaikkan dongkrak itu, tetapi pintu itu hanya terangkat sebelah, bahkan tidak naik sedikitpun, aku,Naufal,Irsyad dan Arkin pun membantu mengangkatnya, akhirnya pintu itu terangakat kami pun bisa keluar dengan selamat, dan tersisa Arkin dan Rifky yang menahan beban dongkrak itu, tetapi salah satu dongkrak pun patah, yang menyebabkan pintu itu turun kembali, dan hanya menyisakan sedikit ruangan untuk keluar itupun hanya bisa dilewati oleh tangan, aku tahu mereka tidak akan bisa melewati itu, walaupun aku sudah menjulurkan tangan untuk membantu mereka, aku pun pasrah, dan Rifky pun menyuruhku untuk memanggil Diaz, aku pun langsung menuruti permintaannya, Rifky pun memegang tangan Diaz dan berkata," sayang, kamu jangan sedih ya, ingat aja waktu aku bercandaan sama kamu, kan kita ketawa bersama, oh iya, aku juga dah maafin kamu soal kejadian yang tadi, aku sebenarnya gak berniat nuduh kamu kok, aku cuma khawatir aja kalo kamu gitu terus hubungan kita berakhir, aku tahu kamu masih lemah, tapi kamu harus tetap semangat, ingat aja janji kita berdua, "no matter how bad you are, i will always love you", selalu ingat itu, karena aku selalu mencintaimu walaupun aku sudah meninggalkanmu sayang, selamat tinggal, sayang" ujar Rifky sambil bersedih dan langsung melepas tangan Diaz, Diaz yang saat itu masih lemah hanya bisa menangis dan memanggil manggil nama Rifky, aku pun hanya bisa melamun pasrah, dan lamunan ku pun langsung buyar ketika melihat Arkin yang memanggil ku dari dalam, ia hanya memberi kertas yang tulisannya
"maafkan aku 7mop dulu aku pernah membuat kalian kecewa, dan aku belum bisa membalasnya, dan mungkin inilah usahaku untuk membalasnya, ingat saja aku didalam motto kalian,"Alone we are strong, Together we are unbeatable", selamat tinggal. Disaat itu pun dongkrak terakhir patah dan kami pun langsung berlari jauh karena aku telah memberi tahu kepada Arick untuk meledakkan bomnya disaat sudah keluar, setelah kami berlari cukup jauh dari pabrik, dan DUARRR!!! sebuah ledakan hebat menghancurkan hampir seluruh pabrik, Diaz yang melihat ledakan itu langsung menangis, dan aku pun semakin stress setelah kejadian itu, anggota 7mop lainnya pun ikut bersedih, kami pun segera berjalan menjauhi pabrik dan keluar dari kota itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DD/MM/YYYY
AdventureSemua berawal dari sebuah bencana alam yang menyebabkan sebuah laboratorium pemerintah yang sedang membuat cairan kimia hancur dan menyebarkan virus yang membuat manusia seperti zombie dan membuat kota menjadi hancur, Anto dan temannya Naufal hanya...