HappyReading!!!
"Bun,buna,bun,bun"Lisa terus mengoceh sepanjang jalan dengan kata yang berulang, Sooya sangat gemas dengan tingkah anaknya Ratu Jisoo.
Sooya ikut berdiri didepan sekali diantara barisan Istri Raja Limario. Sooya tidak suka disana,lebih baik dia berdiri dibelakang sekali."bun,bun,bun,Buna,bun, bun"
"Eoh,udah mulai cerewet yah sekarang"Jennie yang berada didekat Jisoopun, mencubit pelan Pipi Lisa.
"Lisa lagi ada maunya ibu,Lisa ingin Uyyunya bunda"ucap Sooya yang menirukan suara anak kecil.Lisa tersipu malu mendengar ucapan Ibunya,dia menyembunyikan wajahnya diceruk Leher Sooya"Kkkkk Lihat lah Jen, dia malu"kekeh Jisoo dan Jennie pun ikut terkekeh pelan.
"Cih,umur sudah dua tahun tapi baru bisa mengatakan bunda. Dulu Asahi berumur satu tahun sudah lancar berbicara"Sinis Irene."seharusnya kau mengajari anakmu dengan tegas supaya dia tidak menjadi anak yang manja"
"Manja gitu,bisa mengalahkan anakmu yah Selir Irene."balas Jennie tak kalah sinis"kurang tegas apalagi kalau umur satu tahun sudah diajari bermain pedang dan panah"tangan Irene terkepal kuat saat mendengar ucapan Jennie.
"Jangan pernah membandingkan calon ratu masa depan dengan seorang pangeran biasa"para selir dan Ratu terkejut mendengar ucapan Ratu Jisoo. Karena selama ini Ratu Jisoo itu dikenal sangat sabar dengan kata kata pedas yang dilontarkan oleh selir Agung Irene. Kalau Ratu Jisoo sih bisa sabar, tapi kini yang menempati tubuh Jisoo adalah Sooya,kesabaran Sooya itu setipis Tisu dibagi dua.
"Apa maksudmu mengatakan kalau anakku adalah pangeran biasa!!!"teriak Irene. Teriakan Irene membuat Lisa ketakutan,Lisa melingkarkan tangan nya keleher Sooya.
"Heh Bitch!!! Tutup mulutmu, anakku ketakutan mendengar suara cemprengmu!"
"Hey!! Berani sekali kau kepada Selir Agung Irene,orang yang dicintai oleh Raja!!"
"Walaupun kau selir Agung, Ratu Jisoo adalah permaisuri kedudukannya setara dengan Raja.Jika Raja benar benar mencintai mu maka dia akan menjadikan kau seorang Ratu bukannya Selir."Ratu Rosé yang biasanya pendiam,kini ikut membuka suaranya.
Tidak usah ikut campur kau Rosé!!---
"Ratu Rosé,selir Irene. Dia adalah seorang Ratu,jaga batasanmu"ucap Jennie.
"Lihat saja kalian bertiga!!! Aku akan melaporkan kepada Raja,kalau kalian bersekongkol menghinaku dan menghina anakku!!"ketiga Ratu utama itupun, hanya tertawa mendengar ucapan Irene.
"Silahkan saja, kalau bisa suruh Raja melepaskanku dan biarkan aku hidup bahagia dan tenang"ucap Sooya.
"Bun"Rengek Lisa.
"Tidak apa sayang, dia berisik yah?. Eoh Lihat lah ayahmu sudah tiba"Lisa yang tadinya menyembunyikan wajahnya diceruk Leher Sooya lantas mendongakan kepalanya dan melihat kearah pintu gerbang istana, terlihatlah presensi Limario yang menunggangi kuda, dia terlihat sangat Gagah.
Limario tersenyum sumringah saat melihat anak bungsunya yang ada digendongan permaisurinya"Lisa sayang, ayah merindukanmu!!"Limario turun dari kudanya dan segera menghampiri para Ratu dan Selirnya.