■HappyReading!!!■
Eumhhh Ahhh Limhh...
Ahrgg Jen....
Jangan digigit uhhh
Plok....plok...plok...
Ahhh kau terlalu cepat Limhh
Enak hmm
Yeah..ahh..
"Buna,Ibu jen tenapa?"
"Eonnie kita pergi saja, ini privasi mereka. Tidak sopan jika kita terus mengintip"bisik Rosé.
"Kita tidak mengintip Rosé,kita hanya lewat dan kebetulan kita mendengar suara aneh itu.ayo cepat kita pergi dari sini Nanti siLimario itu mengira kalau kita sengaja mengintip mereka"Sooya pun menarik tangan Rosé untuk menjauh dari kamar Limario.
Sooya menepis segala pikiran kotornya, uh dia sangat malu. Sooya jadi menyesal telah berkeliaran ditengah malam seperti ini. Andai saja dia tidak menuruti keinginan Ratu Rosé,mungkin pendengaran suci anak Ratu Jisoo tidak akan ternodai.
mereka bertiga pun tiba ditaman istana, mata Rosé dan Lisa berbinar saat melihat cahaya dari ribuan kunang kunang yang menghiasi kegelapan malam.
"Kkkk bun tahaya na detat Lili"Lisa terkekeh saat Salah satu kunang kunang itu menghampiri Lisa dan Sooya
"Woah!!!"Rosé melompat lompat ditangah tengah ribuan cahaya itu.
"Rosé jangan melompat lompat. Pikirkan bayimu!"teriak Sooya.
"Ratu, ayo kesini. Ini sangat menyenangkan"ajak Rosé.
Sooya pun mendekati Rosé"sudah cukup,ayo aku akan mengantarmu kekamarmu. Ibu suri akan marah jika dia tau kita berkeliaran diluar istana"
Rosé pun mendadak lesu"cuaca diluar sangat dingin,setidaknya kau pikirkan bayimu. Ini sudah tengah malam,ayo aku akan mengantarmu"Rosé pun mengangguk"mau diantar kekamar atau paviliunmu?"
"Kamarku saja,kamar kita kan bersebelahan ."jawab Rosé
Mereka pun kembali kekamar mereka masing masing. Sooya meletakan Lisa diatas kasurnya. Sooya sangat jarang tidur dikamar ratu Jisoo, karena dia lebih suka tidur dipaviliun. Disana lebih tenang, tidak ada penjaga yang berjaga. Jadi,sooya lebih bebas disana.
Sooya sangat bosan memakai gaun yang panjang, dia merindukan piyama pikachunya. Ah sooya ingat, minggu lalu dia menjahit gaun tidurnya sendiri.
Sooya membuka lemari kayu yang ada dikamar itu. Dia mengambil gaun tidur buatannya. Sooya langsung mengganti bajunya.rasanya sangat nyaman.
Sooya jadi lebih mudah menyusui Lisa,karena gaun itu memperlihatkan buah dadanya. Payudaranya bisa dengan mudah dikeluarkan. Paha putihnya pun terlihat sangat indah. Mungkin hanya sooya yang memakai baju kekurangan bahan seperti itu.
Pckk....pck...
Suara decakan mulut Lisa terdengar menghiasi sunyinya kamar ratu Jisoo. Sooya terkekeh pelan saat melihat bibir Liaa yang tidak berhenti bergerak menghisap nippel nya.
Ahhh Limhh
Ahhh Rosie....
Uhh pelan emhh pikirkan anakmuhhhh
Sempithhh ahh
Sooya menggigit bibir bagian bawahnya, dia sungguh terganggu dengan suara aneh yang ada dikamar sebelah. Perasaan dia baru saja mengantar Rosé didepan kamarnya, kenapa sekarang sudah maen saja?pikir Sooya.
Apa Raja mesum itu tidak lelah? Dia baru bercinta Jennie, dan kini dia malah bercinta dengan Ratu Rosé. Astaga apa raja itu tidak terkena penyakit kelamin karena terus bergonta ganti wanita setiap hari.Sooya sungguh terganggu dengan suara suara itu.
Hik...bun..
Lisa mulai merengek,sepertinya dia juga terganggu dengan suara menyeramkan dari kamar sebelah.Sooya menepuk nepuk pantat Lisa supaya anak itu diam, tapi dia masih tetap merengek. Semalaman Sooya tidak tertidur karena Lisa yang tidak mau tertidur lagi. Belum lagi suara suara laknat yang ada dikamar sebelah.
.
.
.
.
.
.
.
.Dipagi harinya....
Para ratu dan selir tengah berkumpul dimeja makan. Mereka sedang menikmati sarapan mereka.
Sooya,Jennie,dan Rosé terlihat sangat lesu. Kantung mata mereka menghitam karena kelelahan dan kurang tidur. Kalau Rosé dan Jennie memang sudah jelas melayani nafsu SiLimario. Tapi Sooya, dia tidak tidur karena Lisa yang terus merengek tidak mau tidur.
"Dimana tuan putriku?"tanya Limario kepada Sooya.
"Tidur"jawab Sooya ketus.
"Aku akan membangunkannya"ucap Limario semangat.
"Jangan berani membangunkannya!!! Dia baru tidur satu jam yang lalu!! Lebih baik kau duduk diam dan nikmati sarapanmu!!"bentak Sooya.
"Dia tidak akan bangun, aku sangat merindukan anakku. Aku janji tidak akan mengusik tidurnya"ucap Limario dengan tatapan memohonnya.
Brak....
Sooya memukul meja makan sehingga orang orang yang ada disana menjadi terkejut"aku bilang jangan ya jangan!!! Nanti saja kalau mau menemuinya!!! Dia baru saja tertidur!!"hanya Sooya yang berani berbuat tidak sopan kepada Limario. Bisanya para istri Limario akan menurut dengan Limario. Tapi Sooya tidak, lagipula Limario itu suaminya ratu Jisoo. Jadi sooya tidak perlu tunduk kepada Limario.
"Dasar istri kurang ajar"sinis Irene.
"Diam lu anjing!!!!"bentak Sooya. Tidak lama dari itu, terdengar suara teriakan dari luar istana.
Salah satu prajurit, menghampiri Limario"yang mulia, kerajaan diserang. Banyak warga yang menjadi korban"Limario pun langsung bangkit. Dia langsung bergegas mengambil pedangnya"Jisoo lindungi anak anak dan para istriku. Bawa mereka keruang bawah tanah"Sooya pun mengangguk.
Limario kewalahan menghadapi serangan musuh. Prajurit musuh terlihat sangat banyak.
Disisi lain, Sooya juga terlihat kewalahan menghadapi para musuh. Terlebih lagi dia harus ekstra berhati hati karena dia menggendong Lisa dibalik punggungnya.
"Bun Lili antu buna yah"ucap Lisa.
"Tidak nak.meskipun Lili sudah sangat pandai bertarung, bunda tidak akan membiarkan Lili melawan mereka.Lili tenang yah, jangan banyak gerak."
Gaun Sooya terlihat berlumuran darah karena dia banyak menghabisi para musuh.
Sooya bisa sedikit tenang karena oara istri dan anak Limario sudah dia amankan. Kini dia harus menghabisi semua musuh yang ada diistana itu.
Bora!!!
Sooya terkejut saat tiba tiba Pelayannya melindunginya hingga kepalanya harus terpenggal didepan mata Sooya.
Tbc