Aku melihat hiruk pikuk kelasku yang seolah mengambaikanku dan fokus terhadap hal lain. Aku menarik kursiku dan mulai duduk di tempatku. Dari dulu aku memang tidak suka bergaul, hanya saja masih tetap banyak orang yang datang mengerumuni mejaku. Tapi itu hanya masa lalu yang fana. Sekarang aku benar-benar menjadi penyendiri menyedihkan. Tanpa teman ataupun keluarga yang menemaniku. Apalagi posisiku hanya sebagai boneka orang tua yang di paksa menjadi alatnya.
"Ohara-san, aku dengar dari ibuku, katanya ayah dan kakek mu masuk rumah sakit ya?"
"Eh apakah itu benar?"
"Ohara-san, kasihan sekali kamu."
Begitu nama 'Ohara-san' disebut, semua perhatian murid tertuju ke arahnya. Gadis terkaya yang berasal dari keluarga Ohara yang sempat mengalahkan posisi keluarga Kujou pada dua tahun terakhir ini, dikenal dengan nama Ohara Maki.
Ohara Maki, dia memiliki ayah yang merupakan pengusaha terkuat dan seorang ibu yang telah menjadi desainer terkenal di dunia, dia dan kakaknya juga melakukan pekerjaan sebagai model. Kami di tempatkan di kelas yang sama dengan meja yang cukup dekat denganku.
Ohara-san memiliki rambut pirang dan mata biru seindah lautan, itu karena dia seorang campuran. Selain itu, dia benar-benar puncak kecantikan, membuat keberadaannya benar-benar menonjol. Dengan informasi dan penampilan itu, dia membuat seluruh siswa SMA Aogasaki terpesona.
"Ehh!? Eh, iyaa... ayah dan kakekku sedang sakit." begitu mendengar jawaban dari Ohara-san, seluruh siswa mulai menatapnya dengan penuh rasa iba. Ada juga diantaranya, yang memberikan ungkapan-ungkapan semangat kepadanya.
Aku melihat kejadian itu dari jauh dengan sudut mataku. Aku dapat melihat tatapan dari Ohara-san yang mulai merasa tidak nyaman dan berbeda dari sebelumnya. Kemudian tanpa sengaja tatapan kami bertemu, aku dengan reflek langsung memalingkan pandanganku ke arah lain.
Bodoh sekali aku memandangi Ohara-san, aku sudah merasakan tatapan tajam dan jijik mulai menjalar di seluruh tubuhku.
Saat itulah, aku mendengar suara yang tidak asing dan cukup populer di sekolah ini memanggil Ohara-san.
"Ohara-san!"
"Y-ya, ada apa Suwa-san?"
Suwa Ayaka, salah satu siswa yang terkenal di sekolah akibat kelakuannya. Ayahnya merupakan seorang Komisaris Kepolisian, sehingga tidak ada yang mau melawan ataupun membuat masalah dengannya—bahkan para guru sekalipun.
Saat mendengar suara Suwa-san, semua orang mulai berjalan menjauh dari bangku Ohara-san. Yah tentu saja mereka melakukan hal itu, mereka kan memang tidak mau terlibat dengan hal yang menurutnya akan merepotkan.
Suwa-san berada di kelas yang bebeda dengan kami, meskipun begitu belakangan ini aku sering melihatnya menghampiri Ohara-san.
Sekarang Suwa-san duduk di bangku kosong yang berada di depan Ohara-san. "Apa rumor mengenai ayah dan kakek mu itu benar? Banyak yang berbicara kalau mereka berdua masuk rumah sakit."
"I-iya itu benar." Mendengar pertanyaan itu, Ohara-san kembali menundukkan kepalanya. Aku tidak tahu mengapa, tapi aku merasakan aura ketakutan keluar dari tubuhnya.
"Aku berdoa atas kesembuah mereka!" Suwa-san tersenyum tipis, "Ngomong-ngomong apakah kamu bisa meminjamkan aku uang 25.000 yen?"
Semua orang dan tentu saja aku terkejut dengan permintaan yang tidak masuk akal dari Suwa-san. Dan yang lebih mengejutkan lagi, Ohara-san mulai mengeluarkan uang yang berada di dompetnya dan langsung memberikan uangnya kepada Suwa-san tanpa ada keraguan.
Suwa-san tersenyum puas sembari memasukan uang itu ke dalam saku roknya. Tak lama kemudian, Suwa-san mulai menepuk pundak Ohara-san sambil membisikkan sesuatu. Dilihat dari reaksi Ohara-san, sepertinya hal itu merupakan sebuah sesuatu yang berbahaya dan nampak seperti ancaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Sheep X Lycoris
Teen FictionKeputusasaan dan kehampaan menimpa hati seorang gadis remaja. Tidak ada kebahagian yang terlihat di matanya. Hanya terlihat rasa sakit, penyesalan dan ketidakmampuan. Hari-hari yang dia jalani sangatlah berat, yang membuatya ingin segera mengakhiri...