"Tunggu aku!" aku berteriak sekuat tenaga seraya mengejar gadis yang berlari jauh dihadapanku.
"Berhenti! Aku mohon!"
"Hey! Aku mohon berhentilah berlari!"
Sekeras apapun aku berteriak, gadis itu tidak mau menghentikan langkahnya. Dia terus menambah kecepatan larinya.
"Aku bilang berhenti!" teriakku sambil menarik lengan gadis itu. Karena tarikanku yang sedikit kuat, gadis itu menjadi kehilangan keseimbangan dan jatuh ke dadaku.
"AH! Maafkan aku" seruku.
"Kamu memang yang terburuk!" cetus gadis itu dan pergi meninggalkanku yang masih mematung menatapnya.
Kenapa semua menjadi seperti ini?
Apa kamu sungguh membenciku?
Apa aku memang seburuk itu?
Kenapa...
Kenapa....
Kenapa kita tidak bisa seperti dulu lagi....
Apa kita tidak bisa berteman lagi...
..... Ayasa....
⁎⁎⁎
Kehidupan sekolah terutama SMA merupakan hal yang sangat dinantikan banyak orang. Dari mulai menemukan sahabat yang akan berbagi suka duka, maupun menemukan kisah love comedy.
Akan tetapi hal itu tidak berlaku bagiku.
Kehidupan sekolah merupakan hal yang sangat menyakitkan bagiku. Tidak ada kenangan indah yang tertulis di dalamnya. Hanya ada kenangan yang membuatku merasa mual hanya dengan mengingatnya saja.
Aku Kujou Hikari, seorang penyendiri terkenal di seluruh wilayah sekolah. Menjadi penyendiri memang bukanlah keinginanku yang sesungguhnya. Keinginanku itu bisa berteman dan mendapat kehidupan sekolah yang menyenangkan.
Pada awalnya, aku mendapatkan itu semua. Aku mempunyai seseorang yang bisa aku anggap sahabat sekaligus keluarga. Dia adalah Hakui Ayasa. Tapi hubunganku dengannya sudah berakhir, bahkan dia selalu menatapku dengan tatapan jijik. Akibat itu semua, tak ada lagi yang mau mendengar keluh kesahku. Aku akan terus sendirian.
Aku mempunyai keluarga yang punya status di masyarakat, tapi hal itu tidak penting bagiku. Aku sudah dianggap mati oleh semua anggota keluargaku, hanya karena aku melakukan sesuatu yang menurut mereka salah.
Aku sungguh merindukan saat-saat bersama keluarga dan sahabatku. Tapi hal itu hanyalah mimpi yang sudah lama aku dambakan saja. Karena pada kenyataannya, tak ada yang mau berbicara kepadaku meski hanya untuk menanyakan kabar.
Hari-hariku mulai terasa sangat berat.
"Baiklah semuanya, kelas sudah berakhir. Tapi sebelum kalian pulang, aku minta satu perwakilan untuk mengumpulkan semua catatan dan menyimpannya di mejaku."
Suara Nijimori-sensei membuyarkan lamunanku.
Aku langsung membereskan semua peralatan sekolah dan mengeluarkan buku tugas yang harus dikumpulkan. Pada saat itulah aku mendengar suara yang tidak asing di telingaku.
"Oiii, anak kampung! Tolong antarkan buku tugas ini ke meja sensei."
"Ta-tapi, hari ini bukan jadwal piketku." cicit Ayasa.
"Jangan membantah dengan mulut kotormu itu! Jijik tau!"
"Itu benar, kamu hanyalah anak kampung yang beruntung. Jadi jangan membantah perintah kami,"
Hahhh...
Lagi-lagi mereka...
Kenapa mereka terus menerus mengganggu Ayasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Sheep X Lycoris
Novela JuvenilKeputusasaan dan kehampaan menimpa hati seorang gadis remaja. Tidak ada kebahagian yang terlihat di matanya. Hanya terlihat rasa sakit, penyesalan dan ketidakmampuan. Hari-hari yang dia jalani sangatlah berat, yang membuatya ingin segera mengakhiri...