13. Kembali

36 3 0
                                    

Happy reading 🍒

***

Hari ini, Andra dan Mirza sudah ada di dapur. Sebagai anak yang tertua di antara adiknya, mereka menyiapkan sarapan untuk pagi ini. Mereka juga yang mempersiapkan seragam untuk Lolita, Janu dan Nares. Mungkin pekerjaan ini selalu mama yang lakukan, tapi sekarang tugas itu digantikan pada seorang kakak.

"Pagi mentari, pagi Abang. Pagi semuanya," sorak Lolita dan Akmal kompak diiringi dengan gerakan lucu yang dibuat sendiri oleh Akmal. Mereka langsung menghampiri kedua abangnya itu. Mirza tersenyum melihat tingkah dua anak adiknya. Berbeda dengan Andra yang sibuk menata piring dan menu makanan.

Kemudian, Akmal mendekati Andra. "Masak apa nih? Keliatan enak kayaknya. Yang masak lo ya, bang?"

Andra tidak menanggapi ucapan adiknya itu. Ia seolah tuli dengan perkataan Akmal.

Nares, Janu dan Keisha datang bergabung dengan mereka. Mereka langsung duduk di tempat masing-masing.

"Bang, maaf."

Andra menoleh pada Akmal yang tepat masih berdiri di sampingnya. "Maaf soal apa?" tanyanya bingung.

"Maafin gue ya bang, mulut gue jahat banget sampe bikin lo nangis semaleman." Lanjut Akmal. Ia sangat merasa bersalah atas ucapan kemarin.

"Hidih, sotoy lo bilang gue nangis." Ungkap Andra dengan nada kesal.

"Dih, gak mau ngaku. Semalem gue denger tuh lo nangis-nangis di kamar. Gue juga denger omongan lo sama bang Mirza," jelas Akmal.

"Hmm,"

Kemudian, Ia beralih duduk di bangkunya. Dan Akmal ikut duduk di sebelah Andra.

"Maaf ya bang, pliss jangan benci sama gue. Lo gak salah bang, gue yang salah. Maafin adikmu yang tampan ini,"

Seperti biasanya, Akmal akan meminta maaf sekalian melakukan aegyo.

Andra langsung berekspresi geli dengan tingkah adiknya itu. Sementara itu, saudara lainnya hanya tertawa melihat tingkah Akmal yang diimut-imutkan.

"Iya iya, gue udah maafin. Dan tolong gak usah diimut-imutin gitu mukanya, lo udah jelek tambah jelek." Ungkap Andra

"Bukan bang Akmal namanya kalau gak aegyo. Gue jadi ngebayangin, bang Akmal aegyo depan cewe. Terus ceweknya ilfi-"

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Nares sudah mendapat ancaman akan dilempar piring dari Akmal.

Pagi yang sedikit mendung itu, nyatanya menjadi saksi perdamaian antara Andra dan Akmal. Juga saksi kebersamaan persaudaraan. Hanya saja, seandainya ada Raka, pasti lebih seru.


Setelah selesai jam sarapan. Mereka pergi siap-siap untuk memulai kegiatannya masing-masing. Setelah beberapa menit, Nares, Janu dan Lolita sudah siap sekolah. Hanya saja, rambut Loli belum di sisir. Mirza yang melihat rambut adiknya itu berantakan, langsung menghampiri gadis kecil itu.

Mirza itu orangnya tegas tapi penyayang banget. Apalagi dia suka anak kecil. Dia juga sangat menghormati perempuan. Dia orangnya juga begitu agamis di antara saudaranya. Tidak heran, ia menjadi incaran para gadis cantik di luar sana.

Tujuh Bentala Lolita | Nct Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang