"Bu, saya izin ke toilet," ucap Gea dengan wajah yang sudah masam.
"Ya, silakan!"
Gea langsung melangkahkan kakinya lebar-lebar menuju kelas XI MIPA 4, kelas Rizal berada. Uwakh baru satu hari sekolah Rizal sudah mengacaukan hidupnya. Pertama, tadi pagi Eternity SHS heboh karena cicit salah satu pendiri sekolah berangkat bareng cowok tampan yang ternyata juga murid baru di sekolah itu. Banyak yang bertanya-tanya apa hubungan di antara mereka dan Gea dengan spontan menjawab bahwa dia cuma nemu di kolong jembatan.
Banyak siswi yang kemudian menyerbunya, menanyai tentang babic satu itu. Huh dasar cewek lihat yang bening dikit aja langsung girang.
Oke, merepotkan sekali sekarang wasapnya dibombardir chat oleh ciwi-ciwi gatel yang minta nomor babic satu itu. Memangnya seganteng itukah adik tirinya itu? Perasaan biasa saja! Lebih ganteng juga ayang Jaemin.
Dan sekarang si Rizal itu juga sudah berani mengancamnya, membuat emosi Gea bertambah berkali-kali lipat! Hih kalo bisa pengen ia tendang saja dia itu ke zaman purba biar dimakan hiu megalodon. Memuakkan!
Berbagai macam sumpah serapah keluar dari bibir mungil itu. Emosi yang terlalu menguasai membuat ia tidak sadar bahwa lantai yang ia lewati sedang di pel. Dia yang tidak hati-hati pun terpeleset dan menendang sebuah ember berisi air bekas pel. Jika saja tidak ada seseorang yang dengan sigap menumpu tubuhnya sudah pasti ia akan terjatuh!
Gea masih ngefreeze. Sangat syok terhadap apa yang baru saja menimpanya.
"Bisa nggak sih lain kali lo kalo jalan hati-hati dan lihat sekitar!" Suara dengan kalimat sarkas itu membuat Gea kembali pada kesadaran. Dia langsung mendongak, menatap sepasang bola mata berwarna cokelat yang menyorot ke arahnya.
Gea memalingkan muka, malu menyadari posisi mereka yang sedikit ekhem mengundang salah paham bagi cleaning service yang tadi mengepel lantai. "Iya iya, yaudah lepasin gue."
"Lepasin gimana, hm? Kaya gini?" Cowok itu sudah bersiap melepaskan tangan yang menempu tubuh Gea.
Gea ketar-ketir, "Yak! Maksyuttt gue pelan-pelan lepasinnya, entar gue jatuh!"
Cowok itu terkekeh ringan dan mulai membantu Gea berdiri dengan pelan-pelan.
"Kamu bantu Mas Mas cleaning service itu pel lantai ini. Lo harus bisa tanggung jawab atas perbuatan lo. Lantai ini tadinya udah bersih tapi karena ulah lo, lihat jadi kotor lagikan? Airnya juga ke mana-mana," cowok itu menunjuk lantai menggunakan dagunya.
Gea mendengus kesal. "Iya iya, bawel banget itu mulut!"
"Kalo nggak bawel lo masih aja ceroboh!"
Cewek yang diceramahi malah sibuk memainkan ujung kukunya.
"Mas, ini lantainya biar di pel sama dia. Mas lanjut sama pekerjaan yang lain aja," pesan cowok itu pada mas mas cleaning service.
"Oh iya iya, makasih ya!" Cleaning service itupun bergegas pergi.
"Gue pergi ke lab dulu, lo belajar yang bener. Awas kalo bolos!" Pamit cowok tadi. Sebelum benar-benar pergi, tangannya masih saja sempat mengusek rambut Gea. Membuat pemiliknya berteriak tak terima.
"Kurang ajar lo! Rambut gue jadi berantakan!" Lalu dia bergumam, "Lagian siapa yang mau bolos sih? Gue keluar kelas juga karna si Babic sialan! Akh ngomong-ngomong dia masih numgguin nggak ya? Hmm mending gue samperin dulu terus gue suruh ngepel lantai ini."
__________________________________.
Gea Lulala Al Attlas
*pict from pinterestTinggi = 160 cm
Usia = 18 Tahun
Tempat Lahir = Bandung, IndonesiaRizal Tae Beo Mi Al Attlas
Tinggi = 178 cm
Usia = 17 tahun
Tempat lahir = Gangnam, Korea_________________________________£
{^°^} SOPE TALK TALK 📣📣
_________________________________£
Buat bubble chat aku pake Twitter ya soalnya biar ga ribet.Note
Harsh word jangan ditiru!
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME
Teen FictionMeskipun Rizal itu ngeselin setengah mampus, tapi setidaknya kehadiran cowo itu bisa bikin hidup Gea Lulala nggak suram-suram amat.