"Udah tiga hari lo berangkat bareng Rizal, cowo baru yang super kiyowo itu. Dan gue juga udah beberapa kali diam-diam ngawasin lo keluar kelas karena mau ketemu sama Rizal. Lo nganggep gue sahabat lo kan, Ge?"
"JAWAB JUJUR APA HUBUNGAN LO SAMA RIZAL?" tanya cewek dengan kuncir dua itu penuh penekanan. Tubuh cewek itu menyondong menyudutkan Gea.
"Anjir slow slow bro! Bisa mundur dikit kaga? Nafas lo agak bau jengkol!" pinta Gea sembari mengipas-ngipasi depan mukanya.
"Iiih Gea enak aja! Nafas gue ngga bau ya! Asal lo tahu gue tadi gosok gigi lima kali. Udah gue semprot pakai pewangi mulut dan yang paling penting gue nggak makan jengkol jadi ga mungkin bau jengkol. Lo cuma pengalihan isu. Cepet jawab apa hubungan lo sama RIZAL? Kalau ga mau jawab gue bakal teriak-teriak ke seluruh penjuru sekolah kalo lo tunangan sama Rizal!"
"Wah kampret penyebaran HOAX lo. Najis banget tunangan sama bocah ngeselin babic kaya dia. Amit amit!" Gea menepuk-nepuk bangku di depannya.
"Ya makanya buruan kasih tau!"
Gea memutar bola mata malas. Baru aja dateng ke sekolah, cewek satu itu sudah menodongnya dengan pertanyaan seperti itu.
"Hm bocah itu adek tiri gu-"
"Whattt? Adek tiri? Sejak kapan Gea? Sejak kapan lo punya adek tiri seunyu dia?! Kenapa lo ga bilang-bilang dari dulu!"
Gea hanya pasrah lengannya ditarik-tarik oleh Anara. Yah mulai dari situ, akhirnya Gea menceritakan kronologi dia punya adek tiri. Cerita yang menurutnya ga penting-penting amat dan dia agak males nyeritain.
£________________________________£
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
