"aku lapar" perjalanan panjang membuat perut Naruto keroncongan. Di tambah lagi ia belum sarapan tadi pagi
"Kakashi-sensei bisakah kita istirahat dulu?Aku sudah sangat lapar-ttebayo"
"Benar juga. Kalian belum sempat makan tadi pagi. Kita akan beristirahat dulu di sini"
Semuanya duduk untuk bersiap makan. Naruto memakan onigiri yang da bawa dari desa "Onigiri ini sangat enak!"
Sakura melihat ke arah Sarada. Dia hanya diam dan melamun
"Sarada?" Ujar sakura. Sarada menoleh ke arah sakura
"Kenapa kau tidak makan?" Tanya sakura
"Tidak. Aku hanya sedang berpikir"
"Berhentilah berpikir. Ini makanlah" sakura memberikan onigiri pada Sarada
"Terimakasih"
"Makanlah yang banyak. Kau belum sarapan tadi"
"Sakura-chan. Kau seperti seorang ibu yang memberikan makanan pada anaknya-ttebayo"
Sarada sedikit terkejut dengan perkataan Naruto, faktanya sakura memang adalah ibunya. "Apa katamu?" Aura sakura berubah menjadi merah. Naruto takut sakura akan memarahinya
"Ti-tidak. Aku tidak bermaksud..." sakura melayangkan pukulanya "aku hanya memberikan onigiri ini pada Sarada! Apa salahnya jika aku melakukan itu?!"
"M-maaf sakura-chan. Jangan marah lagi"
Kakashi menatap ke arah Sarada. Sepertinya dia sedikit curiga dengan Sarada. Sebenarnya apa yang sedang dia sembunyikan? Kakashi juga melihat beberapa kejanggalan pada sarada
***
Sudah tiga hari sejak Sarada hilang dari desa. Wanita berambut pink tengah berjalan menuju gerbang desa hendak mencari keberadaan sang putri di luar desa.
Sebelumnya ia sempat mencari Sarada di luar desa, tetapi dia kembali ke desa dulu untuk melakukan beberapa hal.
Sakura Terlihat sedang tidak enak badan
Dia merasa pusing, Ia terus memengang kepalanya. Bahkan ia hampir terjatuh. Hinata yang melihat sakura hampir jatuh segera berlari dan menolongnya."Sakura, Kau baik baik saja?" Hinata khawatir dengan keadaan temanya itu
"Aku tidak apa apa. Maaf tapi aku harus segera pergi" sakura berdiri hendak melanjutkan percarian sarada
"Jangan gegabah... Kau sudah tiga hari tidak tidur. Hawatirkanlah kesehatanmu"
"Aku tidak peduli... Aku harus mencari Sarada bagaimanapun juga" kepala sakura tiba tiba pusing dan ia terjatuh
"Sakura!" Hinata menahan tubuh sakura yang hendak jatuh itu
"Istirahatlah. Bagaimana jika kau sakit..."
"Diam!" Sakura teriak pada Hinata. Hinata terkejut karna sakura tiba tiba teriak padanya
"Maaf aku teriak padamu. Tapi... Aku tidak bisa diam saja jika terjadi sesuatu pada Sarada" sakura meneteskan air matanya
"Aku mengerti. Aku juga seorang ibu... Aku juga pasti akan melakukan hal yang sama jika ada di posisimu. Tapi, jangan lupakan kesehatanmu juga. Bukankah kau seorang dokter?"
Hinata mengerti apa yang sakura rasakan. Jika Boruto atau Himawari tiba tiba hilang ia juga akan melakukan hal yang sama
"Hinata... Apa menurutmu dia akan baik baik saja?" Sakura menangis, tiga hari berlalu sarada menghilang. Wajar saja jika seorang ibu menghawatirkan anaknya jika dia hilang
KAMU SEDANG MEMBACA
SARADA RETSUDEN : Sarada's Story Goes To The Past
Random[ON GOING] "Papa? Mama? Nanadaime? Kenapa mereka menjadi anak anak?" ~sarada~ "Sebenarnya kau ini siapa?" ~sakura~ "Sharingan? Bagaimana bisa anak itu mempunyainya?" ~itachi~ Semua berawal saat Sarada pergi menemui orochimaru untuk bertanya tentang...