Ketemu jodoh

1.1K 92 4
                                    

Di rumah keluarga Sanjours

Wina yang baru saja sampai rumah langsung disambut oleh kakaknya yang sedang berpamitan dengan pacarnya.

"Aduh kak bunga, tenang aja kakak nya Wina mah ga bakalan pergi. Meuni pegangan gitu kaya yang mau berpisah di medan perang," canda Wina yang membuat kedua insan itu menoleh dan Wina yang malah tersenyum.

"Eh Wina," ucap kak bunga.

"Iya, eh kakak."

"Kamu ngapain sih? Sana masuk!" Ucap kakaknya Wina, yaitu Yogi.

"Iya iya, galak amat sih. Kek Cewe aja," ucap Wina yang langsung masuk ke dalam rumah.

"Saatnya bersantai-santai," Wina pun langsung duduk di sofa sambil mencari tontonan yang seru.

"De," panggil seseorang.

"Hmm?" Jawab Wina.

"Itu dipanggil mamah."

Wina pun menoleh dan berdiri dengan rasa malas. Lalu pergi ke arah dapur untuk menghampiri mamah nya.

"Apa mah?"

"Mamah sama papah mau siap-siap pergi," ucap mamah Wina yang sedang memasak nasi goreng.

"Kemana?" tanya Wina yang sedang memakan apel.

"Hotel diamond, mau ketemu sama temen mamah."

"Yang kata mamah, anaknya mau dijodohin sama aku itu?" Tanya Wina.

"Iya," jawab mamah.

"Aku ikut mah?"

"Ya iya lah," ucap mamah.

"Ooh."

"Buru sana siap-siap."

"Okeh," ucap Wina lalu langsung menuju ke kamar nya untuk bersiap-siap.

"Hadeh, kira-kira pake baju apa ya?"

Sekarang Wina punya 3 pilihan baju untuk dipakai. Hingga akhirnya Ia bisa memutuskan pakaian apa untuk dipakai nya.

(Sebagai visualisasi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sebagai visualisasi)

Setelah Wina bersiap siap akhirnya dia turun ke bawah lalu bertemu dengan orangtua dan kakaknya yang sudah siap berangkat menggunakan mobil keluarga yang disupiri oleh pak Gusti. Dan langsung menuju ke tujuan yaitu, hotel Diamond.

Setelah sampai mereka semua pun menuju ke resepsionis dan menyebutkan ingin bertemu dengan pak Bima. Resepsionis pun langsung memanggil seseorang untuk menuntun mereka menuju ke restauran di hotel itu.

"Pah, kenapa kita ketemuannya harus di hotel?" Tanya Wina yang kepo.

"Bima, ia adalah teman papah. Dan dia itu adalah pemilik hotel ini," jawab papahnya yang membuat Wina cukup terkejut.

'Keknya orang yang bakal dijodohin ama gua orkay ya' batin Wina.

"Silahkan duduk  bu, pak."
"pak Bima dan bu ava akan segera sampai," ucap waiter.

"Baik, terimakasih."

"Sama-sama, pak," ucap waiter lalu pergi.

"Kok disini sepi ya?" Tanya Yogi.

"Kayanya udah di booking semua sih ini," jawab Wina.

"De, mau liat ke kolam gak?" Tanya Yogi.

"Boleh tuh, kak."

"Mah, yogi sama Wina mau liat kolam sebentar ya," izin yogi kepada kedua orangtua nya.

"Boleh, sebentar ya. Keburu mereka dateng."

"Ya, mah."

Yogi pun mengajak Wina untuk menuju ke kolah renang.

"Cakep juga ya," ujar Yogi.

"He'em."
"Enak sih ngopi malem-malem di pinggir kolam," ucap Wina.

"Ya, asal kopinya ga nyebur aja," ucap Yogi.

"Gaje emang pikiran lo, tapi emang bener sih."

Yogi pun mengeluarkan sebatang rokok dan menawarkan satu untuk Wina.

"Mau?"

"Gila lo bang, bisa di abisin aku ama papah," tolak Wina.

"Udah buru, mumpung ga keliatan," sesat Yogi.

"Yaudah boleh deh."

Mereka berdua pun duduk santai seperti di pantai.

"Eh bang, mamah wa aku."

"Apa katanya?"

"Kita disuruh ke dalem lagi," ucap Wina.

"Yaudah ayo."

"Tunggu, ini rokoknya."

"Injek-injek, kamu bawa parfum kan," dijawab anggukan oleh Wina.

"Yaudah semprot gua, ama lo juga."

"Sip."

**

Wina dan Yogi pun menuju kedalam restauran dimana orangtua nya sedang menunggu mereka.

"De, kayanya tuh dua orang, ortu nya jodoh kamu," ucap yogi menunjuk seseorang.

"Bisa jadi."

"Mah," panggil Wina.

"Hayu sini duduk ka, De."

Akhirnya Wina duduk bersampingan dengan Yogi.

"Eh Wina, seinget saya kamu masih bayi. Sekarang udah Gede aja, serasa udah tua," Wina hanya bisa membalas dengan tawaan.

"Maaf ya, karin nya lagi ngambek. Jadi lama siap-siap nya."

"Iya gapapa, tan-te," ucap Wina yang bingung harus memanggil nya siapa.

"Gausah kaku gitu, panggil saja saya Mamih dan suami saya papih, Nanti juga kita bakalan jadi mertua kamu hehe."

"Iya, ma..mih."

"Yaudah ren, gua laper nih," ucap mamah Wina kepada Mamih.

"Oiya sorry hehe. Yang, panggil waiter," ucap Mamih kepada suaminya.

Mereka akhirnya memesan makan, mamah yang memesan makan dengan porsi yang cukup banyak dan aku yang sangat suka es krim.

"Kok karin lama ya?" Tanya mamah.

"Bentar lagi kok."

"Tuh dia," ucap papih.

"Maaf tante, saya buat nunggu lama," ucap nya.

Wina yang masih fokus dengan es krim nya belum melihat wujud jodohnya seperti apa.
Bang yogi pun menyenggol-nyenggol tangan Wina. Wina mengangkat kepalanya dan terkaget kaget melihat seseorang di depannya.

'WTH, ITU KAN CEWE YANG GALAK TADI. YA AMPUN NGERI GUA KALO NIKAH SAMA DIA.'

'Nih orang Ngapa natep gua melotot gitu.'

"Hayu kenalan dulu," ucap Mamih.

"Sa-saya wina adinata sanjours."

"Aku Karina," balas nya ketus.


TBC

Ih galak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang