06

1.8K 263 72
                                    

Rambut acak-acakan, baju yang sedikit terbuka, wajah merah yang tampak linglung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rambut acak-acakan, baju yang sedikit terbuka, wajah merah yang tampak linglung. Kana menutup wajahnya malu dan hendak kabur dari sana, namun apa daya usahanya gagal karena tangannya ditarik oleh Childe.

"Kalian... Ngapain?" Tanyamu kaget.

"Ciumanlah, nggak pernah ciuman ya Lo? HAHAHAHA!"

"Babi" Aku memotret mereka secara diam-diam. Kulaporin guru Lo, anjing. Siapa suruh ciuman nggak ngajak-ngajak, ayok sini trisom.

Oh, aku inget scene ini. Dimana Kana yang diminta menemui Childe di ruang musik dengan dalih mengembalikan PR yang dipinjamnya, namun dia malah dicium paksa oleh Childe yang notabenenya adalah teman masa kecilnya.

Kana bilangnya gak mau, tapi ujung-ujungnya dia pun menikmatinya juga.

Endingnya si Kana diselamatkan sama Pak Zhongli sih, Childe nggak kena apa-apa soalnya si Zhongli disogok pake uang.

Dan kamu tahu? Kana maafin Childe dan mereka pun yah... Kembali seperti awal. Agak lain memang.

"Pengganggu. Apa yang kau lakukan disini? Gadis rendahan."

"Omo-omo, ucap seseorang yang mencium paksa gadis teman masa kecilnya. Yang rendahan situ kali, nggak mampu ya buat sewa hotel? Hahaha, duit Lo kemana?" Sinisku lalu menarik Kana kedalam dekapanku.

Kana terkejut, lalu segera bersembunyi di belakang punggungku.

"Hei. Kembalikan. Kana." Childe mendelikkan matanya. Tangannya terulur hendak mengambil Kana yng segera kutepis jauh-jauh.

"Apa-apaan?" Desisnya kesal.

"Kamu itu kalau sange jangan sama temen sendiri, di tahan. Ini masih pagi anjing. Segeralah engkau bertaubat Mahmudi." Aku menasehati Childe dengan bijak.

"Mahmudi nama bapakku."

"Oh iya kah? Astaga ngerinya."

Childe mendengus kesal, "Sok suci Lo kontl" Lalu beranjak pergi dari sana.

"Yahaha, emang masih suci gue mah. Watashi rajin beribadah dan berdoa kepada tuhan."

Aku berbalik menatap Kana yang terdiam di depanku. "Lo oke? Fen Fen tengkyu?" Tanyaku.

Kana mengangguk. "A-aku baik-baik saja, terimakasih sudah membantuku." Tampak rona merah menjalar menghiasi wajah putihnya. Merasa tersipu.

Sejenak, aku terpesona oleh penampilan Kana. Mungkin, Kana yang di game berbeda dengan yang aslinya?

Masukkan Kana ke list harem-

"A-aku tahu Childe tidak bermaksud buruk... Dia baik. Mungkin saja itu akibat moodnya yang buruk, tolong jangan katakan apapun pada yang lain... (Name)." Mintanya sambil berlinang air mata.

"Dan sejujurnya... Tadi lumayan mendebarkan..." Gumamnya yang masih dapat kudengar.

Tolol, gue tarik ucapan gue tadi.

𝗝𝗮𝗱𝗶 𝗡𝗣𝗖 || 𝗚𝗲𝗻𝘀𝗵𝗶𝗻 𝗜𝗺𝗽𝗮𝗰𝘁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang