Budayakan Follow dulu sebelum membaca...
Jangan lupa untuk vote dan komen.
💜SELAMAT MEMBACA💜..............
Di pagi hari di kediaman DELANCE
Tampak seorang wanita paruh baya yg masih terlihat sangat cantik dan awet muda, sedang berdiri di depan pintu kamar putri semata wayangnya."Mami hitung sampai tiga, kalau kamu masih belum siap juga. Mami suruh papi ka-" belum selesai Rosa menyelesaikan ucapannya tiba-tiba pintu kamar tersebut pun terbuka.
"Astaga mami.... Mainnya ngancem-ngancem terus gak asik tau." Sela gadis cantik yg sudah berseragam rapi, baru saja keluar dari balik pintu tersebut .
Wanita yg mendapat sebutan mami itupun, hanya bisa menghela nafas sabar, Menghadapi tingkah laku dari putri semata wayangnya.
"Udah berhenti ngedumel syang, Sekarang turun kebawah papi kamu udah nunggu." Ucap Rosa seraya berjalan menuruni tangga, yg di ikuti oleh putri semata wayangnya tersebut.
Tap...Tap...Tap
"Akhirnya datang juga putri kecil papi. " Ucap Reza, saat melihat istri dan anak kesayangannya berjalan memasuki area ruang makan.
Sang anak yg mendapat sambutan dari sang papi itupun, langsung mendekat kearahnya dan mencium pipi kanan dan kiri papi nya tersebut.
"Morning papi... Maafin Ruby ya udah buat papi nunggu." Jawab Ruby, ya gadis tersebut adalah Ruby. Anak semata wayang dari keluarga DELANCE .
"Sudah-sudah reuniannya nanti aja, sekarang ayo Ruby makan sarapannya, papi juga!" Sela Rosa melihat suami dan anaknya yg sibuk bercengkrama.
Tanpa membantah ucapan wanita yg disebut mami tersebut, ayah dan anak itupun langsung memakan sarapan mereka masing-masing.
Setelah 10 menit mereka sarapan dengan khidmat, Reza pun bersuara.
"Baiklah. Mas berangkat dulu ya, sayang hati-hati di rumah, dan Ruby yg rajin di sekolah." Seraya berdiri dari tempat duduknya, diikuti oleh istrinya.
"Iya. mas hati-hati ya." Jawab Rosa seraya membenarkan dasi di leher Reza. Reza yg melihat sikap manis istrinya. Langsung mencium kening istrinya, sebagai tanda terimakasih.
Tak lama pun Ruby yg juga berdiri, dari tempat duduknya.
"Ruby juga udah selesai, mih, pih." Ujar Ruby yg juga mendekat kearah kedua orang tuanya.
Reza dan Rosa bergantian mencium kening sang putri kesayangan mereka, meskipun Ruby sudah besar, tetapi mereka tetap menganggap Ruby seperti gadis kecil.
"Hati-hati di jalan syang, yg rajin belajarnya jangan nakal." Ucap Rosa dan Reza bersamaan.
" SIAP......" Sedikit berteriak Ruby, seraya menghilang dari pintu rumah nya tersebut.
_____
Sedangkan di salah satu sekolah ternama ANGKASA HIGH SCHOOL
Terlihat 2 orang gadis yg berdiri di depan kelas, seperti sedang menunggu seseorang.
"Ish.. kemana sih Ruby kagak nongol-nongol dari tadi." Dumel salah satu gadis yg mempunyai wajah manis khas orang Jawa.
Sedangkan satu gadis yg juga memiliki paras cantik itupun, hanya diam melihat temannya tersebut ngomel-ngomel sendiri.
"Ya ampun... Ini bener-bener Ruby giliran di butuhin malah lelet banget datengnya." Omelnya lagi, karna melihat jam yg sudah menunjukkan detik-detik kelas akan di mulai.
"Udah kenapa Meg, budeg kuping gue. lama-lama denger lu ngoceh-ngoceh terus." Ujarnya sembari melotot ke arah temannya tersebut.
"Lagian kita yg butuh juga Ama Ruby, jadi gk usah ngomel-ngomel terus kayak emak-emak pasar." Lanjutnya.
Gadis yg bernama Megan itupun diam setelah mendapat Omelan dari sahabatnya tersebut.
Tak berselang lama orang yg mereka tunggu-tunggu pun datang.
"Hiks akhirnya. Dewi penyelamat gue dateng juga." Seru Megan, setelah melihat Ruby datang dan berjalan mendekati mereka berdua.
Ruby yg melihat dua sahabatnya tersebut berdiri di depan kelas mereka, langsung mempercepat jalannya.
"Ngapain kalian berdua disini, mau cosplay jadi pak Acep ( nama satpam di AHS )."
"Enak aja lu kalau ngomong. Kita berdua nungguin lu tau... mau Anu." Ujar Megan sambil cengengesan memperlihatkan deretan giginya yg rapih.
Ruby yg sudah hafal dengan maksud sahabatnya pun, langsung menjawab .
"Kagak ada. apa-apaan anu anu. mikir sendiri, Enak aja ih lu berdua." Jawab Ruby seraya berjalan masuk kedalam kelasnya.
Megan dan Tya yg melihat Ruby berjalan kedalam kelas, langsung mengikuti langkah Ruby dari belakang.
Dan kedatangan Ruby itupun langsung menjadi pusat perhatian teman-teman sekelasnya.
"Ruby makin kesana makin kesini makin cakep anj."
"Gue pengen sadar diri, tapi untuk sekarang gue lebih milih gk mau sadar diri. kalau cewenya sekelas Ruby."
"Ruby skincare lu apa, bisa cakep kayak gitu ya."
"Bener-bener ngeliat bidadari tak bersayap gue ini."
Dan masih banyak lagi pujian-pujian didengar Ruby, tapi itu sudah menjadi hal biasa bagi Ruby.
Tanpa mempedulikan pujian dari teman-teman sekelasnya Ruby bergegas menuju ke mejanya.
"Kata gue engg-." Blom selesai Ruby menyelesaikan ucapannya, Megan langsung menyela.
"Ayolah Ruby masa lu gk kasian sama gue sama Tya." Ujar Megan yg masih terus membujuk Ruby.
Megan yg melihat Tya, yg hanya membuntutinya, dan tidak ikut berbicara untuk membujuk Ruby, langsung meyikut lengan gadis tersebut.
"Ck lu jangan diem aja napa Tya, ngomong kek." Bisiknya kepada Tya.
Tya yg mendapat Omelan sahabatnya ini pun hanya cengengesan, dan tak lama juga angkat bicara untuk membujuk Ruby.
"Iya Ruby. Lu gk kasian sama kita berdua janji deh, besok-besok lebih giat belajar lagi." Ujar Tya seraya berjongkok di sebelah kursi yg saat ini di duduki oleh Ruby.
Ruby pun yg melihat kedua sahabatnya bergantian, hanya bisa menghembuskan nafas sabar.
Sambil membuka tas nya dan mengambil buku tugasnya, Ruby langsung memberikan buku tugas tersebut kepada dua sahabatnya.
"Udah sana kerjain sebelum bel masuk." Seraya membenarkan posisi duduknya.
Mendapat perintah oleh Ruby.
Kedua sahabatnya itupun, tanpa berkata-kata langsung kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. dan langsung menyalin semua jawaban yg ada di buku tugas Ruby, sebelum bel masuk berbunyi.
(Sangat sangat tidak boleh di contoh ya adik")❤️JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN DISINI, VOTE DAN KOMEN, TERIMAKASIH...❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE OR NOT
RomansCinta segitiga ? itu udah biasa Gimana kalau Segi empat sama sisi ? ..... Ruby : Cinta itu membingungkan, kadang buat hati resah gundah gulana hmm.... Abigail : Selagi Nafas gue masih ada di dalam raga gue, gk bakalan ada kata mundur bagi gue untuk...