Benci

215 22 4
                                    

.

— Benci ; Chapter 1.

.

⚠️ Pair: Sasuhina, Slight: sasusaku, narusaku, naruhina.

.

.

.

"Saya Hyuuga Hinata." Ujarnya penuh kelembutan seraya membungkuk sopan.

.

Hinata Hyuuga..

Aku ingat betul gadis itu.. Gadis yang berhasil merenggut dunianya, gadis yang berhasil menghilangkan senyum diwajahku, gadis yang berhasil merenggut kebahagiaanku, gadis yang merenggut nyawa ibuku di depan mataku sendiri.

Pembunuh ini.. harus menerima akibatnya.

Selama kau berada di jangkauanku maka hidupmu takkan pernah bahagia, kujamin hal tersebut demi nyawa ibuku yang telah direnggutnya.

– Sasuke's POV.

***

"Teme, kau tampak tak seperti biasanya." Angin menerpa wajah tampan milik pemuda bersurai kuning, mengkhawatirkan teman baiknya– Sasuke yang tampak tak seperti biasanya. Kini sasuke lebih banyak diam dan termenung daripada berbincang seperti biasa, yah walaupun Naruto tahu sasuke biasanya diam, tapi biasanya tak sediam ini. Rautnya pun terlihat frustasi.

Sasuke terdiam tak menjawab dan hanya melirik sahabat kuningnya.

"Hey!" Naruto tampak kesal dibuatnya.

"Aku tak apa." Sasuke memejamkan matanya seraya menghirup udara segar.

Saat ini Naruto dan Sasuke berada di Rooftop sekolah, ini memang tempat biasa Sasuke dan Naruto berbincang. Biasanya tak hanya mereka berdua tapi ada Gaara, Shikamaru, Dan Sai. Mereka adalah anggota osis jadi lebih sibuk di waktu senggang seperti ini.

"Yasudahlah." Naruto mendengus kesal. Kemudian raut wajahnya berubah menjadi antusias mengingat 'Anak Baru' di kelasnya yang tampak sangat sangat cantik. Auranya pun bersinar membuat naruto mengaguminya saat itu juga, tutur katanya lembut dan tata kramanya baik. Ah.. dia bagai malaikat.

"Kau tahu hinata sa-"

"Tahu." Sela sasuke.

Naruto terdiam sesaat, menyadari raut sasuke yang makin murung. Kerutan di dahi naruto terlihat, setelahnya ia merilekskan wajahnya.

"Aku mengaguminya, kami-sama baru saja menurunkan malaikat lain." Naruto tersenyum lebar membayangkan paras cantik hinata yang sedang tersenyum.

Sasuke tersenyum miris, malaikat? Jangan gila dia itu pembunuh yang sudah merenggut semua kebahagiaan yang sasuke miliki. Terutama dia merenggut nyawa orang yang sasuke sangat amat cintai.. Uchiha Mikoto– ibunya.

"Dia itu pembunuh."

Deg! Naruto melotot menatap sasuke, raut naruto berubah drastis menjadi khawatir dan serius. Pembunuh? Bagaimana bisa!

"Jangan bercanda, kau bahkan tak mengenalnya teme." Naruto menepis pemikiran anehnya, mana mungkin perempuan secantik hinata pembunuh? Dia mungkin lebih pantas di sebut pencuri karena telah mencuri hati naruto saat pertama melihatnya.

"Pembunuh seperti itu.. aku takkan membiarkan dia hidup bahagia." Sasuke menajamkan matanya menatap naruto, menerawang hal yang akan dia lakukan terhadap perempuan pembunuh itu.

"S-sasuke?" Naruto membola tak percaya dengan apa yang di dengarnya dari sasuke.

Nada sasuke serius, aura membunuh menguar dari sasuke Naruto bisa merasakannya dan itu membuat tubuh naruto meremang. Sasuke tidak mungkin bercanda jika nadanya sudah seperti ini. Terlebih aura membunuhnya.. sasuke tak mungkin mengganggu hinata, kan?

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang