Bab 6 Janji Suci Faiz

59 38 28
                                    

Faiz sedang fokus untuk mulai membangun usahanya. Di jalan menuju ke pasar terlihat sosok wanita cantik yang sudah tidak asing baginya. Ia sangat mengenal gerak gerik tubuh wanita itu. Ternyata, dia adalah Mesha. Wanita yang belum lama menghindar dari Faiz, siang itu ia menemui Faiz secara langsung.

“Mesha?” panggil Faiz.

Mesha langsung datang menghampiri Faiz dan memeluknya erat-erat sambil menangis.

“Nikahi aku Faiz, nikahi aku!”

“Tunggu dulu, ada apa ini?”

“Aku nggak mau menikah dengan ustaz Abror, ia tak sebaik yang aku kira Faiz!”

“Maksud kamu?”

“Maaf baru bisa cerita denganmu, ustaz Abror adalah lelaki pilihan ayahku.”

“Lalu, bukannya ia baik buatmu?”

“Enggak Faiz, malam itu dia berusaha menikmati tubuhku.”

“Apa? Biar ku buat perhitungan dengan ustaz brengsek itu?”

“Jangan Faiz, tolong nikahi aku secepatnya.”

“Kenapa kamu minta cepat-cepat?”

“Sebenarnya, pernikahanku sudah disiapkan orangtuaku minggu depan. Aku nggak mungkin menggagalkan begitu saja. Kamu mau kan jadi imamku?”

“Mesha, apa kamu sudah yakin? Apa orangtuamu mau menerimaku dengan kondisiku seperti ini?”

“Kamu nggak usah khawatir, Faiz. Aku akan jaga rahasiamu.”

“Lalu, bagaimana jika ustaz Abror membongkarnya?”

“Dia nggak akan berani, kalau dia macam-macam aku juga akan bongkar kelakuan dia terhadapku.”

“Baiklah Mesha. Aku akan menikahimu.”

Meski Faiz masih belum merasa yakin akan menjalani bahtera rumah tangga secepat itu, tapi iya berusaha mengimani bahwa hidup adalah suatu ketetapan. Rizki sudah ada yang mengaturnya.

Seminggu kemudian, ia terus mengamalkan amalan dari ustaz Abror. Meski sifat ustaz Abror buruk, tapi iya tidak menganggap amalan yang sudah diberikannya buruk juga. Karena Faiz merasa dengan iya mengamalkan amalan itu membuat hatinya tenang.

Faiz pun menghubungi orang tuanya di kampung untuk meminta restu. Orangtuanya nggak keberatan, namun dengan syarat Faiz mau melanjutkan usaha properti keluarganya di Jogja dan tabungan yang selama ini sudah disiapkan orangtuanya akan diberikan semuanya ke Faiz. Solusi itu ternyata memang dekat dengan diri kita, dikala buntu seakan tidak terpikirkan. Baru mengamalkan amalan beberapa hari sudah menemukan solusi. Namun, inikah solusi sesungguhnya? Atau hanya kenikmatan sesaat yang didapatkan Faiz?

Faiz memang keturunan pengusaha dan dari kalangan bangsawan. Tapi, iya memang kurang menyukai hanya mengandalkan nasib dari orang tuanya. Faiz pun mengiyakan. Idealismenya iya turunkan demi bisa menikah dengan Mesha. Lagi pula memberikan banyak keuntungan bagi Faiz. Iya menjadi bisa menyelesaikan hutangnya dan  minimal tidak malu dengan mertuanya, meskipun tidak sebesar usaha ayahnya Mesha.

Faiz langsung mulai adaptasi dengan kantor barunya. Iya mulai mengenal dengan karyawannya dan orang-orang kepercayaan ayahnya.

*****

Seminggu kemudian …
Hari ini Kamis, 11 Januari 2017 adalah hari paling bahagia bagi Faiz dan Mesha. Beribu ucapan selamat dan doa ditujukan untuk kebahagiaan kami

Dini salah satunya yang diam-diam mencintai Faiz juga menyempatkan datang. Meskipun ia tahu bakalan sedih karena cintanya bertepuk sebelah tangan dan terpaksa harus menyaksikan Faiz dan Mesha menikah.

[RWM] Langit Tak Selalu Cerah : Awi AhnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang