Part 5

952 46 0
                                    

"What?! Are you crazy, Anisa?! No! Aku gak mau pura-pura jadi kamu di depan suami kamu dan anakmu" Tolak Alisa pada Anisa yang saat ini sudah berada di apartementnya. Anisa memegang kedua tangan saudara kembarnya itu.


"Please, Alisa. Hanya sementara. Selama aku menjalani pengobatan aku aja" Ujar Anisa yang memohon pada Alisa agar menuruti permintaannya kali ini. Alisa mengernyitkan dahinya.


"Kamu sakit apa, Nis?" Alisa yang bertanya pada Anisa.


"Aku divonis kanker rahim, Lis. Ayolah, Alisa. Bantu aku kali ini aja. Demi anak aku, Lis. Keponakan kamu. Shira masih 1 tahun. Dia masih butuh perhatian dan kasih sayang, Alisa" Ucap Anisa yang terus saja membujuk kembarannya. Alisa menatap iba kembarannya itu.



"Oke. Aku mau bantuin kamu. Demi Shira. Terus aku harus ngapain dirumah kamu dan Bisma nanti?" Anisa tersenyum setelah Alisa setuju dan mau membantunya. Kemudian Anisa menjelaskan apa yang harus Alisa lakukan ketika Ia berada dirumahnya dengan Bisma.


BISMA


Hari ini tepat seminggu Anisa berada di Amerika. Dan hari ini juga Ia akan pulang ke Negara asalnya. Huh! Aku rindu sekali dengan Anisa. aku rindu dengan masakan lezat yang dibuatnya, aku rindu dengan sikap manja sekaligus keras kepalanya dia, pokoknya aku rindu dengan semua yang ada pada dirinya. Dan hari ini semua rinduku padanya akan terbayarkan. Aku segera bersiap diri untuk menjemput istriku. Tentu saja aku akan mengajak Shira yang sudah rindu sekali dengan bundanya. Anisa juga pasti sangat rindu denganku juga Shira.


Hmm, saat ini aku sudah sampai di bandara. Anisa bilang, aku harus menunggu di pintu f5. Tapi sampai sekarang aku belum melihat tanda-tanda pesawat yang Anisa tumpangi mendarat. Aku melirik Shira sekilas yang sedang terlelap di gendonganku. Aku rasa dia kelelahan karena sejak dalam perjalanan tadi, Shira terus saja tertawa sambil menggerakkan anggota tubuhnya yang bisa Ia gerakkan saat aku menyalakan musik dalam mobil. Aku yakin pasti saat Anisa yang nanti menggendongnya, Shira langsung terbangun dan mengajaknya bermain.


Aku kembali menatap satu persatu orang yang melewatiku. Siapa tahu Anisa tidak melihatku disini. Perhatianku beralih pada wanita berambut pendek yang berjalan menuju kearahku. Anisa potong rambut? Sejak kapan? Kenapa Anisa tidak memberitahuku kalau dia memotong rambutnya?

 

ALISA


Woaa aku kembali ke Indonesia! Setelah 5 tahun aku tinggal di Amerika, baru kali ini aku balik lagi ke negeri kelahiranku. And I'll meet with my lovely mom and dad! Yeay!  Tunggu! Aku hampir lupa kalau tujuanku ke Indonesia bukan untuk bersenang-senang, tetapi untuk menggantikan posisi Anisa sementara dalam keluarga kecilnya. Huft. Kuharap Anisa cepat kembali pulih dan aku tidak perlu repot-repot berpura-pura menjadi orang lain.


"Anisa" Kudengar ada yang memanggil nama Anisa. Apakah itu suami Anisa? Dan Ia sedang menggendong seorang anak kecil yang kufikir umurnya sekitar 1 tahun. Aku segera membuka ponselku dan mencari foto 'Bisma' yang dikirimkan Anisa kemarin. Kulihat dengan seksama foto itu dan juga pria itu. Dan ternyata dugaannku benar. Dia Bisma. Aku segera menghampirinya. Jujur dalam lubuk hati yang paling dalam, sebenarnya aku grogi dan aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan selanjutnya setelah bertemu dengan Bisma.

2 Become 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang