09

955 131 31
                                    


kakak?

jika di tanya kepadanya bagaimana sosok kakaknya, maka jawaban Shogun adalah..

"cebol, kalau hidup sama dia adrenalinnya banyak. saya suka" dan Sarah bahkan akan menggelengk saat jawaban itu keluar dari mulutnya.

ini anak polos apa begimane?

jujur, dahulu kala waktu Shogun dan kunikuzushi masi orok..

masi sama sama cebol dan bau bau jahannam, mereka tuh sama sama nakal.

bolos latihan sama sama, nyuri makan sama sama, baca dojin sama sama, bahkan sampe main lumpur pun sama sama.

hubungan mereka bisa di bilang dekat. tetapi saat Kakak nya di nyatakan sebagai omega semuanya mulai agak berubah perlahan.

mulai dari sikap ibunya yang aneh, semua penjagaan yang di perketat , kakak nya tidak di perbolehkan keluar dari kamarnya dan terus di kunci di dalam seperti boneka porselin yang terbuat dari kaca dan akan pecah jika di sentu.

sedangkan ia yang di nyatakan sebagai Alpha harus berlatih sana sini, peraturan sana sini.

ibu mereka menjadi aneh sungguh.

Ibunya tidak membiarkan orang lain keluar masuk kamar kakaknya, dan itu termasuk Shogun sendiri pada waktu itu, dan membuat kunikizushi tidak berbicara kepada siapapun selain ibunya untuk beberapa tahun.

Pada umur nya yang menginjak 13 tahun, untuk pertama kali nya.

"temui kakak mu, aku akan berangkat besok pagi." ucap ibunya.

sorenya di saat ia baru habis latihan, ia langsung saja menghampiri kamar kakaknya.

dia ketuk pintu itu dengan perlahan karna rasa canggung selama beberapa tahun.

"aku masuk." ia perlahan membuka pintu, memperlihatkan sosok kakaknya yang tengah menjahit sebuah boneka.

Aneh, kakaknya tidak sedikit pun berubah dari ingatannya, masi sama..

kunikuzushi lalu menatap kearah shogun.

"ibu? kenapa?"

Shogun yang masi berdiri mengedipkan matanya "aku bukan ibu kak." bantah nya

kini giliran kunikuzushi yang mengedipkan matanya "Shogun!?"

sedetik kemudian ia tersenyum "kamu tambah tinggi."

"makin cantik, mirip ibu juga." sambung nya.

"terimakasi."

ia lalu menepuk nepuk tempat di sebelah nya "ayo duduk, kamu tidak capek berdiri?"

shogun tampa berkata langsung duduk di tempat yang kakaknya isyaratkan tadi.

"rambut mu berantakan."

"aku tak punya waktu untuk merapikannya saat harus pergi latihan."

kunikuzushi lalu tersenyum lagi, sambil menaruh jahitannya di atas meja.

"akan ku rapikan kalau begitu, tunggu ya." ia lalu bangun dari posisi duduk nya menuju ke sebuah kemari pakian hanya untuk mengambil Sebuah sisir dan ikat rambut, sedangkan shogun hanya memperhatikannya dalam diam.

kunikuzushi lalu kembali duduk, tapi kini posisinya berada di belakang Shogun.

"ku sisir ya."

"ya."

setelah jawaban itu shogun merasakan tangan kakak nya mulai melakukan aktivitas pada rambutnya yang selalu ia biarkan tergerai bebas.

shogun hanya diam sambil di dalam kepalanya memikirkan sesuatu.

dia di latih keras, sedang kan kakak nya tidak.

bukan kah ini perbedaan yang jelas?

entah kenapa shogun sedikit iri.

tapi..

saat mencoba membenci sosok di belakang nya ini dia tidak bisa.

ia kemudian memejamkan matanya.

"kakak tidak berubah sedikit pun dari yang pernah aku ingat."

kunikuzushi mengedipkan matanya beberapa kali "benar kah?" tanya nya.

"ya, kakak masi sama,tinggih juga kayaknya ngak nambah." jawab nya

kunikuzusha kini memasang wajah heran sambil menerawang. "iya juga.." akuh nya

"apa kurang gizi ya?"

"mana ada kurang gizi, kurang sinar matahari kali.."

kunikuzushi terkekeh begitupun juga dengan Shogun yang ikut terkekeh bersama sang kakak.

"nah sudah selesai." ucap kunikuzushi

"tunggu sebenar, aku ambil kan cermin." shogun hanya mengangguk atas pernyataan tersebut.

"nah lihat." kuni lalu menyodorkan cermin itu tepat di hadapan shogun.

dia jadi mirio seperti ibu nya.

seperti dublikat.

ya, tak heran karna mereka memang ibu dan anak.

ia lalu melirik kakak nya yang tengah tersenyum kearah nya.

dia benar benar tidak bisa benci.

ia menunduk, apa yang ia pikirkan? apa yang-

sebuah tangan kini berada di atas puncak kepala nya.

tangan itu lalu bergerak untuk mengelus elus rambut nya.

"kamu anak yang baik."

ibu bahkan belum pernah mengatakan itu meskipun dia pulang di keadan terluka parah sehabis latihan.

benar benar hampir tidak pernah..

ia tersenyum, sembari menyeka air mata nya "terimakasi kak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ia tersenyum, sembari menyeka air mata nya "terimakasi kak."

keesokan hari nya shogun mendapatkan ketukan kecil di depan kamarnya.

siap sih? pelayan?

ia sebenarnya malas, tapi apa boleh buat.

"ya?" kata shogun sambil membuka pintu.

"shhhs, hai, jangan bersuara terlalu keras."

"kakak?"

dan di pagi itu juga shogun mengetahui kalau kakak nya sering keliaran diam diam.

tbc

hai.. ada yang rindu saya?

tidak?

oke.

my beautiful princeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang