Bagian Ketujuh

60 26 5
                                    

Satu minggu kemudian...

Hari ini, lobi gedung utama Universitas Nusa Bangsa dipenuhi oleh banyak siswa dan siswi yang ingin menyerahkan dokumen Penerimaan Mahasiswa Baru ke Bagian Akademik.

Tak terkecuali Jaguar. Laki-laki yang baru saja menyelesaikan Ujian Sekolah nya itu langsung memutuskan untuk kuliah di kampus yang sama dengan abang dan kekasihnya.

Dan, ya. Dia ditemani Tania, baru saja keluar dari Ruang Akademik. Jaguar menggenggam tangan kanan Tania seraya menunggu lift. Gatau kenapa dia seneng banget hari ini, mungkin karna akhirnya dia ketemu sang kekasih dan daftar di kampus yang sama.

"Kamu udah makan belom?" tanya Jaguar setelah ia memencet tombol angka satu pada lift. Tania menggelengkan lalu menyenderkan kepalanya di lengan laki-laki yang satu tahun lebih muda darinya.

"Belom."

"Kenapa?"

"Biar makan bareng kamu, hehehe. Makanan disini enak-enak banget loh! Kamu harus coba!" seru Tania dengan senyum lebar membuat Jaguar tertawa sambil mengacak rambut kekasihnya gemas.

Setelah itu, keduanya berjalan menuju kantin kampus yang berada di gedung unit lima. Jaguar duduk, sedangkan Tania melanjutkan langkahnya menuju stan yang menjual mie ayam. Ia memesan satu mie ayam bakso dan satu bakso juga dua gelas es teh botol. Seusai membayar, Tania menghampiri Jaguar dan duduk di hadapan laki-laki itu.

"Gimana ujian kamu?" tanya Tania. Mendengarnya, Jaguar melirik gadis itu sinis. "Gausah nanya-nanya soal ujian dehhh. Aku muak banget." jawab Jaguar membuat Tania tertawa. Ketika keduanya tengah berbincang, makanan dan minuman yang dipesan Tania pun datang, bersamaan dengan kehadiran Vano dan Jengga.

"Eh, Jaguar. Ngapain lo kesini?" tanya Vano. Ia menyebutkan pesanan makanan dan minumannya kepada sang ibu penjual lalu mengucapkan terima kasih.

"Habis nyerahin dokumen." jawab Jaguar seadanya. Jaguar emang jarang ngobrol sama sahabat-sahabat abangnya ini. Menurut dia, mereka berenam kalo lagi ngumpul di rumah suka gak tau diri dan bikin Jaguar mau gak mau harus ngalah biar gak debat sama mereka.

Ngalah kayak mereka main di ruang tamu, ya Jaguar pindah ke kamarnya padahal daritadi lagi nonton TV disitu.

"Ohhh..."

"Abang lu kemana dah? Kok udah lama gak nongkrong bareng kita."

"Ya mana gue tau."

Baik Vano maupun Jengga sama-sama mengernyit mendengar jawaban singkat dari Jaguar. Nih anak marah kah karena mereka tiba-tiba gabung?

Tak berselang lama, makanan dan minuman pesanan Vano juga Jengga pun datang. Keduanya menyantap makan siang mereka sebelum kembali mengikuti kelas nanti siang.

"Itu ada kecap di bibir kamu, kak."

"Hah? Mana?"

Jaguar mengambil tisu lalu menyerahkannya pada Tania. Laki-laki itu mengarahkan tangan kiri sang kekasih ke bibir bagian yang terdapat noda kecap. Tentu saja hal tersebut dilihat oleh Vano dan Jengga dengan tatapan datar.

"Yaelah romantis banget. Jadi kangen Hanna gue." ujar Vano seraya meminum es teh manis. Jengga melirik sinis sahabatnya, "yaelah pamer banget. Gue gak punya pacar aja gak iri tuh."

"Ya lo kan emang jomblo, bang." sahut Jaguar membuat Vano langsung tertawa kencang. Tania pun ikut tertawa walau agak gak tega ngeliat ekspresi datar dari Jengga. Ia mengunyah mie ayam kemudian mengucapkan sesuatu yang membuat Vano, Jengga, dan Jaguar terkejut.

"Yunita kan lagi main aplikasi dating, Ga."

"Maksud lo aplikasi dating? Dia ikut blind date?"

Tania mengangguk polos. "Iya. Emang lo gak tau?"

"Udah dari kapan?" tanya Jengga balik. Menatap Tania dengan serius.

"Udah semingguan lah."

♤♤♤

Girlzzz (7)

Yunita
| Kalo gue main dating apps
| Kalian marah gak?

Jenina
| Apa maksud lu?
| Apakah farmasi membuat lu jadi kehilangan akal sehat?

Yunita
| Gue serius🥲

Jenina
| Kenapa?
| Lo lagi ada masalah apa, Yun?

Jessica
| Soal jengga kah?

Jenina
| Hah? Ada apa lagi sama jengga?

Yunita
| Kagak ada apa2 gue

Jessica
| LU yun sama jengga akhirnya berhenti apa gimana?

Yunita
| Kata siape?

Jessica
| Cowok gua cerita

Yunita
| 🙂🙂🙂🙂🙂🙂🙂

Jessica
| Bener?

Yunita
| Iya
| Emang dari awal harusnya gausah ada niatan buat balikan sih

Jenina
| Dasar duo gengsi
| Masih gamon, pengen balikan, tapi gengsi buat mengakui

Jessica
| Gue saran mending lo sama jengga mabok deh
| Orang mabok kalo ngomong biasanya dari hati banget

Jenina
| Geblek
| Sesat bgt jir jes
| Jangan dengerin yun. Temen lo gila

Yunita
| 🙂🙂🙂
| Emang gak guna curhat ke kalian mah

Jenina
| Gue terserah lo aja yun
| Tapi gue mau ngingetin aja kalo di dating apps, lo gak kenal sama mereka. Lo bisa aja ketemu jodoh lo atau lo bisa kena tipu sama orang
| Hati2 aja. Lo harus berani dapet resikonya kalo gak sesuai keinginan lo

Yunita
| Iya
| Lagian gue bukan nyari jodoh. Gue yakin kalo jodoh udah diatur Tuhan
| Gue cuma pengen... mengalihkan pikiran dari dia...
| Gue capek harus terjebak di dua masa yang berbeda, masa lalu dan masa kini
| Mana 2 2 nya bikin gue pusing

Jenina
| Iya gue ngerti
| Yaudah it's up to you, yun
| Semoga lo bisa segera move on, ya.

Yunita
| Amin
| Semoga beneran dikabulin doa lo nin🙂
13.52
read by 4

《》《》《》

[✅️] Friendship Struggles 2 | 04lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang