Bagian Kesembilan

52 23 3
                                    

"Makasih, Ga." ujar Yunita seraya menyerahkan helm yang ia gunakan pada Jengga. Laki-laki itu menganggukkan kepala, ia menatap bangunan yang, kata Yunita, menjadi tempat gadis itu dan seseorang bertemu.

Jengga heran. Kenapa bangunannya kayak hotel, ya? Tapi kata Yunita, ini tuh restoran Italia. Ia menatap kepergian Yunita yang melangkah masuk ke dalam gedung tersebut.

"Gue khawatir banget."

♤♤♤

Yunita mengedarkan pandangannya ke sekeliling lobi yang sepi. Gadis itu memeriksa kembali chat di aplikasi dating untuk memastikan apakah tempatnya sesuai atau tidak. Namun saat ia sedang mengecek chat itu, panggilan masuk dari Jengga membuatnya seketika mengernyit.

"Jengga? Ngapain dia nelpon?" gumam Yunita. Ia pun mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?"

"Yun, perasaan gue gak enak."

"Hah? Maksud lo? Lo sakit?"

"Bukan. Gue gak sakit. Tapi perasaan gue gak enak soal lo dan orang yang udah janjian sama lo."

"Apaan sih, Ga? Lo tuh terlalu berlebihan, tau gak?"

"Please, Yun. Lo jangan matiin telepon ini, ya. Biar gue bisa tau keadaan lo baik atau enggak."

Yunita mengernyit marah mendengarnya. "Ga, sumpah—"

"Kalo gue udah mastiin lo baik-baik aja, nanti gue tutup telponnya langsung. Please dengerin gue kali ini aja."

Yunita mendengus kencang. Ia pun membiarkan panggilan itu masih tersambung dengan Jengga dan menghampiri resepsionis yang ia lihat.

"Permisi, mbak. Untuk meja atas nama Arya ada dimana, ya?" tanya Yunita seraya menunjukkan bukti reservasi yang dikirimkan Arya, cowok yang ia temui di aplikasi dating, pada si resepsionis.

"Oh, atas nama Pak Arya ada di lantai atas, bu. Silakan ikut saya." ujar resepsionis kemudian keduanya berjalan menuju lift untuk ke lantai dua. Sesampainya disana, Yunita kembali bingung ketika melihat resepsionis membukakan pintu sebuah ruangan yang dimana kata sang resepsionis, Arya sudah memesan ruangan ini untuk keduanya.

"Makasih, mbak..." ujar Yunita. Ia masuk ke dalam ruangan, lalu membuka ponselnya saat mendengar notifikasi chat. Ternyata dari Jengga.

Jengga

| Kasitau gue tempat lo sama dia ketemuan
20.15

Sebenernya, Yunita kesal dengan tingkah laku tidak jelas dari Jengga malam ini. Namun melihat kejanggalan dari tempat ia dan Arya bertemu, membuat Yunita langsung membalas chat dari mantannya tersebut.

Gue di lantai 2 |
Nomor 91 |

| Hah? Nomor?
| Ruangan VIP apa gimana?

Kayak kamar... |
20.16

Yunita memasukkan ponselnya ke dalam tas. Panggilan Jengga dari dia masuk lobi pun belom diakhiri, gadis itu berjalan masuk dan melihat presensi seorang laki-laki tengah membelakanginya. Ia tak bisa melihat kegiatan apa yang sedang dilakukan lelaki itu, namun jantungnya mulai berdetak kencang.

[✅️] Friendship Struggles 2 | 04lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang