WARNING ⚠️ HARSH WORD
HAPPY READING
'Mencintai seseorang dalam diam ternyata tidak begitu buruk, tetapi tidak mungkin selamanya seperti ini kan?'
•
•
•
Tutt... Tutt... Tutt...
'Ha? Apa?'
'Nat, gue mau nanya'
'Apaan?'
'Itu... lo jadi join mapala?'
'Jadi, kenapa?'
'Emm... Gapapa gue cuma nanya aja'
'Gue kira lo mau join'
'Enggak, ogah gue'
Ingin sekali Nakula teriak dan mengatakan dirinya orang paling bodoh di dunia. Kesempatan yang bahkan mungkin tidak akan terulang lagi ia sia-siakan begitu saja. Tetapi gengsinya saat ini lebih tinggi ketimbang keinginannya sendiri. Pria itu memukul kecil kepalanya seraya menggerutu tanpa suara.
'Tumben lo nelfon gue cuma mau nanya gituan, kangen gue lo ya?'
'Najis anj*r jauh-jauh lo dari gue!'
'Btw Nak'
'NAK NAK NAK EMANG GUE ANAK LO!'
'Anj*ng lo ganti aja sana nama lo, serba salah gue manggil lo. Panggil 'Nak' dikira gue manggil anak, panggil Kula gue kayak manggil drakula'
'Biasanya lo juga manggil gue Kula'
'Ck, rese lo, udah diem dulu gue mau cerita'
'Lanjut lo mau cerita apaan?'
'Gue tadi denger radio kampus, tadi Embun bacain cerita orang tapi gue kayak gak asing sama kata-kata yang dibacainnya kayak pernah tau, tapi siapa ya?'
Mendengar pertanyaan yang dilayangkan Nathan, Nakula hanya diam tanpa bicara sepatah katapun.
'Halo? HALO?! Ini jaringan gue yg jelek atau jaringan lo kula?'
'Ha? Apa? Mungkin cuma perasaan lo aja kali, atau lo abis nonton film langsung kebawa suasana kali' jawab Nakula terbata-bata.
'Mungkin kali ya, tapi siapa ya? Gue jadi penasaran. Tapi gak mungkin lo kan. Lo aja gak suka dengerin radio'
'Udah lo ngapain mikirin gituan, mending lo tidur biasanya lo udah molor jam segini'
'Emang pinter lo Nakula!! Yaudah gue tidur dulu, ngantuk gue'
'Emang gue pinter lo baru sad–'
KAMU SEDANG MEMBACA
With You (On-Going)
Teen FictionSeorang pria yang sulit untuk mengungkapkan perasaannya kepada wanita yang ia cintai. Hingga pada akhirnya, semua yang ia simpan dengan rapi hanya sebuah kesia-siaan dan berakhir penyesalan.