WARNING ⚠️ HARSH WORDS
'Bukan cuma sekedar suka, tapi gue udah jatuh cinta sama dia'
•
•
•
Tuttt...
Tuttt...
"Nathan gila, angkat telfon gue." Nakula mencoba untuk menelpon temannya, pasalnya ia sangat panik saat ini bagaimana jika temannya itu mengadu hal yang tidak-tidak dengan Embun.
Tiba-tiba saja panggilan telepon Nakula diangkat oleh Nathan. "Apa-apan lo Nat! lo ngomong apa aja? Nyesel gue ngasih tau lo! Pergi gak lo dari situ!" perkataan penuh emosi Nakula tidak digubris sama sekali oleh Nathan. Akan tetapi Nakula terdiam sejenak setelah ia mendengar pembicaraan Nathan dan juga Embun.
'Jadi lo ikutan Mapala udah lama?'
'Iya, udah hampir 1 tahun join. Kamu jadi daftar, Nat?'
'Jadi, tapi kok gue baru tau yaa ada oraganisasi Mahasiswa Pencinta Alam disini?'
'Mainnya kurang jauh sih, hahaha'
'Haha iyaa juga ya, kayanya karna gue mainnya sama Nakula mulu ini'
'Nakula? Siapa?'
'Ada temen gue, cakep orangnya' Nakula tersenyum salah tingkah setelah mendengar percakapan Nathan dan juga Embun.
'Tapi minus otak sama akhlak dia'
"Nathan, ban*sat. Awas aja lo nanti." Ancam Nakula yang masih setia menempelkan telpon genggamnya di telinganya seraya memperhatikan Nathan dan Embun dari jauh.
'Hahaha, dia jurusan apa?'
'Anak hukum, tapi biasalah orangnya gak mau ribet hitung-hitungan jadi dia milih hukum'
'Ohh gitu, mungkin emang dia minatnya di hukum kali. Btw, dia gak mau ikutan Mapala juga?'
'Dianya gak mau, katanya males ikutan yang begituan. Anak milenial banget itu anak pemalas'
"GUE MAU IKUT SETAN!! KATA SIAPA GUE GAK MAU IKUTAN!!" Lagi dan lagi teriakan Nakula terasa seperti angin lewat. Nathan maupun Embun tidak akan mendengar ocehan Nakula sama sekali karena Nathan tidak menghidupkan fitur loudspeaker dihandphone-nya. Ingin sekali Nakula berteriak didepan muka Nathan tetapi pria itu tidak memiliki keberanian sebesar itu.
'Kirain kalian bakal daftar berdua'
'Engga, gue aja yang mau daftar. Oiya nanti kalau ada info kabarin gue ya'
'Oke, aman. Nanti aku kabarin ya, aku nyamper Adiba dulu, Nath. Ini jaketnya besok aku balikin thanks ya! Bye.'
Embun melambaikan tangannya lalu pergi menjauh dari tempat dimana ia duduk bersama Nathan tadi. Perempuan itu menghampiri temannya yang sedari tadi sudah menunggu dan mengajaknya pulang.
Sementara itu panggilan suara milik Nathan masih terhubung dengan Nakula. Pembicaraan Nathan dan Embun juga telah usai, pria itu langsung tertawa keras sembari meletakkan handphonenya di telinga miliknya.
"NGUPING MULU LO, HAHAHA." Tawaan Nathan masih terdengar dipanggilan suara milik Nakula. Dengan cepat Nakula berlari dengan jurus seribu langkah dan menghampiri Nathan "Diem gak lo, atau gue cemplungin ke sungai, mau hah?!" Nakula membekap mulut Nathan dengan tangannya, ia tidak tahan akan prilaku Nathan yang melebihi setan bertanduk dua. Jika saja Nakula tidak mempunyai hati sudah ia tinggalkan temannya itu sendirian di taman ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You (On-Going)
Teen FictionSeorang pria yang sulit untuk mengungkapkan perasaannya kepada wanita yang ia cintai. Hingga pada akhirnya, semua yang ia simpan dengan rapi hanya sebuah kesia-siaan dan berakhir penyesalan.