[06] - Couple Goals

900 101 22
                                    

Ting!

Keith menghela napas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keith menghela napas. Walau memang tak hanya sekali dua kali nama nya terpajang di base sekolah, rasa risih tetap tak terelakkan.

Apalagi Keith bukan lah tipe orang yang suka menjadi pusat perhatian, dimana setiap perbuatan dan perkataan nya akan di hakimi oleh banyak orang.

Sembari menyamankan posisi duduk nya, jari-jemari Keith bergerak di layar ponsel milik nya.

Baru saja ia membuka aplikasi dengan tampilan burung berwarna biru, twit dari akun base sekolah yang dimaksud oleh teman nya tadi langsung menyambut Keith tepat di barisan paling atas beranda nya.

Baru saja ia membuka aplikasi dengan tampilan burung berwarna biru, twit dari akun base sekolah yang dimaksud oleh teman nya tadi langsung menyambut Keith tepat di barisan paling atas beranda nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keith terdiam sejenak, menatap kosong twit yang di duga merupakan kiriman adik kelas nya itu. Jadi mereka tak hanya sedang membahas nya, tapi juga Tadzio?

Couple goals? Ingin rasanya Keith menjungkir balikkan dunia ini.

Walau Keith takut akan komentar dari twit tersebut, namun jari-jemari nya tetap bergerak lancar di atas layar.

Walau Keith takut akan komentar dari twit tersebut, namun jari-jemari nya tetap bergerak lancar di atas layar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komentar serta reaksi positif dari warga sekolah Asthore membanjiri bidang penglihatan nya tepat setelah ia menekan twit tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komentar serta reaksi positif dari warga sekolah Asthore membanjiri bidang penglihatan nya tepat setelah ia menekan twit tersebut.

Kebanyakan dari mereka merangkai kalimat sepuitis dan sepositif mungkin, menunjukkan seberapa besar kekaguman yang mereka rasakan terhadap hubungan nya dengan Tadzio.

Namun, bukan nya terharu ataupun bahagia, keputusasaan lah yang kini membanjiri relung hati Keith.

Laki-laki pemilik helai rambut perak keunguan itu tanpa sadar menjatuhkan ponsel nya, menghantam permukaan kasur yang lembut dengan bunyi samar.

Di tatap nya kedua telapak tangan nya yang kini bergetar dengan rasa teror, merespon ketidaknyaman yang di rasakan oleh hati nya.

“Keith?”

Terkejut dengan suara yang memanggil nya dari arah belakang, Keith tak dapat menahan sentakan otomatis yang di hasilkan tubuh nya.

Keith menolak untuk menoleh, merutuki tubuh nya yang tadi tersentak begitu mudah.

Untung nya, ketika sepasang lengan yang jauh lebih besar dari dirinya menyelinap di sekitar lingkar pinggang nya, menarik tubuh nya untuk tenggelam ke dalam pelukan hangat, Keith berhasil untuk tetap menjaga ketenangan nya. Hanya menatap kosong pada sepasang kaki yang kini mengapit nya, mengunci nya.

“…Tadzio?” Keith memanggil dengan lembut, setelah yakin bahwa suara nya tak akan bergetar dengan menyedihkan.

“Hmm?”

“Kapan aku boleh pulang?”

Lagi-lagi hanya keheningan lah yang menyambut pertanyaan itu. Di temani oleh suara kecupan samar, bersumber dari bahu nya yang kini terekspos dengan mudah—mengingat ia hanya mengenakan kemeja oversize—untuk Tadzio.

Pada akhirnya Keith hanya dapat memainkan jari-jemari nya dalam diam, membiarkan Tadzio mencumbu bahu serta leher nya dengan leluasa.

Hingga ketika Tadzio memutuskan untuk merespon, lagi-lagi itu hanya lah pertanyaan yang biasa ia layangkan.

“Aku mencurahkan seluruh harta ku untuk mu. Apapun yang kau mau, ku turuti, asalkan itu tidak membuat mu jauh dari ku. Apa semua ini tidak cukup untuk membahagiakan mu?”

Tawa kecil Keith lirih kan dengan dada yang penuh sesak, sepasang permata violet indah itu menatap sekeliling—penjara—ruang tidur milik nya yang di penuhi oleh fasilitas mewah, mainan, makanan, apapun yang ‘dulu’ ia inginkan.

Keith membenci Tadzio sepenuh hati, namun bahkan ketika laki-laki itu membimbing diri nya untuk mengganti posisi, kini terduduk di atas pangkuan nya, Keith sama sekali tak dapat menolak. Ia bahkan melingkarkan kedua lengan nya di sekitar leher Tadzio.

Sebelum memejamkan mata, menuntun kedua nya ke dalam ciuman penuh kasih, Keith menjawab lirih pertanyaan Tadzio.

“Kekayaan mu tak akan pernah dapat membeli kebahagiaan ku, brengsek.”

Sekali lagi, Couple goals? Ingin rasanya Keith mengobrak-abrik seluruh isi dunia ini.

Tak adil bila kehidupan nya yang hancur ini terlihat begitu sempurna di mata orang lain.

Tak adil.

***

Fun fact: (1) Asthore adalah nama akademi sihir yang akan di hadiri oleh Keith dkk di cerita asli nya. Berhubung—untuk sekarang—cerita asli nya sendiri belum nyampe arc akademi, jadi nama Asthore belum pernah sekalipun muncul di cerita asli nya. Di AU ini, Asthore menjadi nama SMA yang tengah di hadiri oleh Keith dkk.

Makan tuh spoiler.

WAHAHAHA, pada akhirnya oneshot ship pertama yang akan muncul di book ini adalah Tadzith. Selamat kepada Putra Mahkota Tadzio!

Anw, maaf kalau narasi nya susah di cerna, terburu-buru, dan lain lain. Caca udah lama banget ga ngetik soalnya😭

Oh iya, kek nya Caca lupa bilang ya di chapter [Start]? Selain bahwa book ini merupakan kumpulan AU, harap diingat juga bahwa AU nya kebanyakan bersifat oneshot. Cukup perhatikan saja judul nya, kalau udah ganti judul, berarti tema AU nya bakal ganti jugaa.

Selanjutnya mau ship apa nihh? Drop aja nama seme yang kalian ingin kan yaa~

Contoh; "Mau Aldrin dong, ca."

Don't forget to follow QueenCacaa if you want!

Baibai(•ө•)♡

Barudak Komplek EgleanorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang