[11] - Istvan Brothers

549 70 6
                                    

Can I kiss You?” Tadzio memohon, menatap dengan penuh kepatuhan, berharap Keith akan luluh. “Please?”

Keith mendengus, sama sekali tak terkesan. Kemudian dengan gesit menoleh ke samping, membuat bibir Tadzio mendarat di pipi nya. Lagi-lagi meleset.

“Ngh!” Keith tanpa sadar melenguh ketika cengkeraman dari kedua tangan Tadzio yang berada di paha nya semakin brutal, “Sialan, kau bisa meninggal kan tanda di sa—anh! Rion!”

Asterion tersentak, berhenti melakukan aktivitas nya. Sepasang permata semerah darah nya yang sempat menggelap akibat nafsu, kini terangkat menghadap Keith dengan binar polos, “Iya, kak?”

“Kan ku bilang nggak boleh ninggalin kissmark!” Keith menggeliat, mencoba kabur, namun sepasang tangan yang mencengkeram kedua sisi pinggang nya berhasil menggagalkan upaya nya. Sialan.

Dengan helaan napas gusar, Keith menahan diri untuk tidak menjambak kakak-beradik dari keluarga Istvan yang kini tengah mengurung nya di antara mereka berdua. Asterion di belakang, Tadzio di depan.

Seharusnya mereka sedang mengerjakan tugas penelitian bersama di kamar Tadzio, dengan Asterion yang menawarkan diri untuk membantu, bahkan walau hubungan nya dengan sang kakak tidak lah baik.

Dan 20 menit berikut nya, ini lah yang terjadi.

Di belakang Keith, terdapat Asterion yang tengah memangku nya sembari sibuk mencumbu lekukan leher nya. Lalu di depan Keith, terdapat Tadzio yang tengah mencumbu paha nya. Kalau tahu begini, Keith tidak akan memakai celana pende—tunggu, tidak. Keith tidak salah, biasanya dia memang bermain ke rumah teman dengan hanya mengenakan hoodie dan celana pendek. Salah kan saja Tadzio dan otak mesum nya.

Bahkan sekarang, bajingan satu ini berani meminta ciuman? Enak saja.

Cklek

“Maaf telat, tadi aku bantuin nenek-nenek yang mau nyebrang—”

Oh.

Benar.

Kelompok penelitian mereka terdiri dari 3 orang. Dan Xelyn adalah salah satu anggota.

“Nyebrang nya dari sabang sampai merauke, ya?” Tidak. Itu bukan satir. Keith murni bertanya. Asli.

Di sisi lain, Xelyn hanya terdiam. Memandang semua orang yang ada di ruangan itu dengan tatapan menghakimi.

Lalu dengan kerutan jijik, gadis itu pun berseru lantang.

“TANTEEE, ADA ADEGAN PORNO DISINI!”

***

ib: kerkom sosiologi yang Caca lakuin 2 bulan lalu.

ofc adegan nya ga sama persis. intinya, pas itu Caca ada kerkom sosiologi beranggotakan 4 orang. 2 cowo, 2 cewe. Nah, kebetulan banget 2 anggota cowo ini sama-sama naksir sama temen cewe Caca. Jadi selama kerkom teh nempeeeel mulu mereka nya. walau malu-malu gitu, tapi rebutan

pfftt, teenagers🤷

sedangkan temen Caca ini ga nyadar, secara 2 cowo nya juga malu-malu, ga terus terang. jadi dia ga ngerasa di pdkt-in

dan ada suatu hari dimana kita lagi ada jadwal kerkom di rumah dari salah satu anggota cowo, Caca telat dateng. alasan ngaco nya sama persis kek Xelyn, dan pertanyaan si Keith setelah nya sama persis kek yang di lontarin temen cewe Caca

disisi lain, pas Caca buka pintu kamar si cowo, temen Caca ini lagi duduk sambil megang setumpuk laporan penelitian yang udah di print, dengan dua cowo nya duduk di kiri-kanan, nempel kek lintah. mereka lagi diskusi pasti

cuman karena Caca iseng, jadi nya Caca ngadu, sama persis kek Xelyn, WKWKWKW. untung ibu nya si cowo ramah, ikutan ngakak pas aku cerita kenapa iseng gitu.

sekian curhatan tak berguna satu ini,

ANW, mungkin besok Caca update lagi. Masih berusaha keras bikin oneshot Reagan se-creepy mungkin soalnya😼🤟

Don't forget to follow QueenCacaa if you want!

Baibai(•ө•)♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Barudak Komplek EgleanorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang