Hukum Bisnis, salah satu mata kuliah yang Ashana sukai. Dari semua mata kuliah hanya hukum bisnis yang nilai nya tidak buruk. Ya, Ashana memang mengambil jurusan manajemen bisnis sesuai dengan kemauan orangtua nya. Ashana menghela napasnya, hari ini rasanya ia tidak ingin mengikuti kelas setelah mendapat panggilan dari professor Snifellus, rasanya ia hanya ingin pulang dan mengunci dirinya dikamar lalu menangis sepuasnya. Mata kuliah akan dimulai 15 menit lagi, Ashana melihat temannya yang baru sampai dan sedikit berlari kearahnya lalu duduk di samping bangkunya.
"Asha kau harus tau, aku tadi berpapasan dengan Elzio, astaga ia sangat tampan seribu kali lipat dari dekaaa..t hmmp!!" Alley terlihat sangat heboh hampir saja berteriak kalau saja Ashana tidak langsung menutup mulut temannya itu.
"Orang - orang sedang melihatmu, kau seperti orang gila, Ale."
"Masa bodo memang dia sangat tampan." Alley tersenyum - senyum sendiri. "Pasti ia titisan dewa." Lanjutnya masih senyum - senyum.
Asha memutar matanya, pastilah kalau lakkli - laki tampan disebut titisan dewa.
"Dan kau titisan demogorgon." Asha menimpali lalu terkekeh melihat Ale yang langsung melotot menatapnya.
"Kau serius aku terlihat seperti makhluk itu?"
"Ya sangat persis."
"Jelek sekali kalau begitu. Tapi kalau dipikir - pikir tumben ya Elzio ada dikampus, pantas saja cuaca hari ini sangat cerah" Ale kembali tersenyum - senyum sendiri. Anak ini sudah benar - benar gila.
Asha jadi berpikir Elzio memang terkenal jarang masuk kelas , tetapi nilainya selalu sempurna. Asha tau karena sering mendengarnya dari orang - orang, sepertinya Elzio memang selalu menjadi perbincangan yang wajib setiap harinya.
"Ale, sehabis kelas ini kau ingin menemaniku tidak?" Asha bertanya dengan wajah penuh harap.
"Kemana?"
"Toko alat musik"
"Baiklah tapi kau harus mentraktirku 2 porsi pasta."
Ashana sedang melihat - lihat piano. Ashana tersenyum, ia sangat ingin bisa memainkan piano dan ingin membelinya. Tapi Ashana tau ia tidak mungkin membelinya karena orangtua nya akan marah. Sebenarnya Ashana bisa memainkan piano, tetapi tidak terlalu mahir karena ia hanya mencoba- coba sesekali ketika berkunjung kerumah pamannya dulu ketika masih duduk dibangku sekolah. Memang dari kecil Ashana sangat suka seni tetapi tidak pernah didukung oleh orangtua nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LYSANDER
Teen FictionAshana Adora atau panggilan Akrab nya Asha adalah Mahasiswi biasa yang bertekad lulus di Endercall Academy dengan nilai memuaskan, Summa Cumlaude. Awalnya hidup Ashana datar-datar saja sampai secara bertahap Elzio Enver memasuki dunia nya, Elzio men...