Cedric

498 70 23
                                    

Ashana memperhatikan karena laki-laki berkacamata itu tidak mengatakan apapun malah langsung membuka laptopnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ashana memperhatikan karena laki-laki berkacamata itu tidak mengatakan apapun malah langsung membuka laptopnya.

"Um.. Kau Cedric? Atau Tommy."

Tampaknya laki-laki di depannya tidak berniat menjawab pertanyaan Ashana, tetap tenggelam dibalik laptopnya yang terdapat stiker salah satu tokoh anime jepang. Kenapa laki-laki itu harus menunduk seperti itu padahal dia memakai kacamata?

Ashana terkejut ketika tiba-tiba kepala laki-laki berkemeja itu menyembul. "Kau tidak tau siapa Cedric?" Tanya nya tiba-tiba.

"Kau Cedric?" Ashana menebak. Kalau dia bukan Cedric pasti lah Tommy, ia membaca sekilas nama teman kelompoknya.

Laki-laki itu menelengkan kepalanya sambil membenarkan letak kacamatanya. Entah kenapa Ashana bersyukur tidak pernah mengobrol dengan salah satu teman sekelasnya ini sebelumnya.

"Ckck. Kau hidup dimana sampai tidak kenal Cedric."

"Apakah Cedric seorang artis atau perdana menteri?"

"Cedric? Itu aku." Pria jangkung tiba-tiba duduk di samping Ashana memotong percakapan mereka.

Ashana menggeser duduk nya tidak nyaman karena laki-laki itu tiba-tiba saja duduk disebelahnya.

"Kau ketua kelompok kita kan? Hai, aku Cedric."

"E-eh." Ashana tergugu ketika tangannya langsung ditarik oleh Cedric untuk bersalaman. "Eh aku ketua?"

Cedric dengan senyum lebar mengangguk. "Ya tentu saja kau. Atau dia?" Tunjuknya pada Tommy yang langsung gugup. "Tidak mungkin. Tentu saja kau. Jadi bagaimana pembagian tugasnya?"

"Pembagian tugas?" Tanya Ashana lagi, dia masih mencerna karena Cedric yang tiba-tiba saja datang dengan kepercayaan diri nya dan langsung Mendikte nya ini itu.

"Ya kita berkumpul disini untuk pembagian tugas. Tidak mungkin kan kita selalu bertemu untuk mengerjakan tugas bersama. Yakan Tom?" Cedric mendorong Laptop Tommy asal sampai tertutup. Tommy mundur sedikit, agak kaget.

"Tommy orang yang sibuk."

"Oh oke." Rupanya dua orang ini sudah mengenal akrab, pantas saja Tommy menanyakan apakah ia mengenal Cedric, pikir Ashana.

"Namamu?"

"Asha."

"Oh. Aku Cedric dan dia Tommy. Dia tidak akan mengenalkan diri. Tom agak sombong. Yakan Tom?"
Ashana melirik Tommy buru-buru mengangguk sambil menunduk, sema sekali tidak menatap Cedric.

"Kenapa kau berbicara mewakili nya?"

"Tom tidak suka berbicara dengan wanita."

Ashana mengangguk paham, pantas saja Tommy tadi tidak menyapa nya.

Tommy semakin menunduk dalam sambil memperbaiki kemejanya yang tidak dikancing.

Mereka mulai membagi tugas kelompok dan membuat grup chat, berjanji mengumpulkan nya minggu depan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LYSANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang