Ada sebuah kisah klasik
Kala itu, masanya paling berisik
Masa saat putih abu masih melekat cantik
Masa yang mungkin usai, namun kenangannya masih bergemericikKala itu, kupikir sudut sekolah tak asik
Tak ada daya tarik
Karna sering bolak balik
Kelas yang berisik juga rasa-rasanya mengusikNyatanya, kini lembaran buku foto berhasil menjelma
Entah menjadi canda tawa yang terasa nyata
Atau pasang muka yang rasanya baru kemarin berbagi kata
Pun sudut sekolah yang menyimpan banyak ceritaDiam-diam debu pada buku foto merupa rindu
Lembaran yang silih berganti tiba-tiba merupa lagu sendu
Kini, kala itu rampung
Pemain lama bermain cerita baru dengan pemain baruMeski tak bertukar sapa sesering dulu
Selamat tinggal rasanya terlalu pilu
Maka, untuk semua pemain lama dalam kisahku
Sampai bertemu dilain waktu dengan kisah baru
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral
PoetryE.phem.er.al /əˈfem(ə)rəl/ lasting for a very short time Mungkin puisi mungkin bukan