Aku menempuh suatu perjalanan
Di tengah bising mesin kendaraan
Serta hiruk pikuk kota yang terasa memuakkan
Jemu, jenuh, bosanDiam-diam netra menilik kiri kanan
Ada yang nampak terburu kesusahan
Dengan tanda tanya mengapa yang tentu tak kupaham
Ada juga bocah-bocah berlarian di gangBeberapa menyita perhatian
Seperti gerakan ibu yang bergeser ke sisi luar jalan
Dengan tangan menggenggam bocah layaknya anak kesayangan
Atau peluh pekerja dengan berbagai harapanDiam-diam ada hangat yang menggetarkan
Ada senyum yang gagal ku tahan
Pun ada perjuangan yang tiba-tiba ingin kubantu aamiinkan
Terlampau sederhana, namun menyentuh begitu dalamLayaknya hidup yang kadang menjemukan
Menikmati sekitar mampu mencipta kebahagiaan
Sesederhana mengamati
Perjalanan jadi nampak lebih berarti
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral
PoesíaE.phem.er.al /əˈfem(ə)rəl/ lasting for a very short time Mungkin puisi mungkin bukan