^_[chapter dua]_^

310 52 5
                                    


✧(。•̀ᴗ-)✧


!!VOTE!!
!!KOMEN!!



Lima hari kemudian.

Tinggal sisa dua hari lagi untuk Hiro dan Hero menemukan seseorang yang mirip dengan Derren.tapi sampai sekarang mereka gak nemuin seseorang yang bener bener mirip sama Derren.mereka hampir nyerah karena udah depresi nyari orang yang memang harus banget mirip sama Derren.

"Jangan di paksa gitu.nanti aku ngomong baik baik sama kakek kalian kalau misalkan emang gak bisa..." Ucap nenek.

Hiro dan Hero menghela nafas.

"Maaf nek.Hiro belum bisa kasih yang terbaik" ucap Hiro.

"Gak papa Hiro..., semua hal gak harus di lakuin secara sempurna..." Ucap nenek.

Hero hanya menatap Hiro yang memang akhir akhir ini gak tidur cuma buat nyari orang yang mirip sama Derren.ia tidak tega dengan Hiro.sebenarnya ia juga sudah meminta bantuan kepada gengnya.tapi masih belum ketemu juga yang mirip.

Sekarang memang malam hari.tapi Hero punya kesempatan untuk bertemu gengnya lagi.karena ini masih jam delapan malem.pasti gengnya juga masih pada kumpul.

"Kalo gitu Hero pergi dulu ya? Siapa tau dapet ide" ucap Hero.

Yang mengangguk hanya nenek. sedangkan Hiro diam saja.Hero yang gak mau ambil pusing langsung pergi aja dari sana.

Hero keluar dari rumah dan menaiki motornya.ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.entah apa yang sedang Hero pikirkan sekarang.ia hanya ingin memberi yang terbaik untuk kakeknya.walau yang mereka cari itu bukan Derren asli.melaikan hanya orang yang mirip dengan Derren.

.

.

Markas Hero dan gengnya gak begitu jauh dari rumah jadi ia bisa cepat sampai di sana.

Hero turun dari motornya dan langsung masuk ke dalam markas.

"Weh bos!" Seseorang menyapa Hero.

Mereka berjabat tangan layaknya anak geng.

"Kenapa sih? Mukanya lesu banget?" Tanya anak geng lainnya.

"Jangan bilang masih belum ketemu ya sama orang yang mirip adik lo?" Tanya anak geng lainnya lagi.

"Tuh tau.Hiro sampe gak tidur gara gara nyari orang yang mirip sama adik gue" jawab Hero.

"Hiro kembaran lo?"

"Iya" jawab Hero.

"Jeyan! Lo ada ide gak?! Biasanya otak Lo paling luas" ucap Hero pada jeyan.

Jeyan kaget saat namanya di sebut.

"Gue juga bingung harus gimana?" Ucap jeyan.

"Anjinglah di doni!" Seseorang berteriak kesal.

"Heh! Jayden! Nge-push rank Mulu Lo!" Kesel jibran.

BELOVED || HARUBBY / HARUYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang