Happy Reading
Sekarang mereka sudah selesai makan, dan waktunya untuk tidur. (Lagi)
Mereka mulai memasuki kamar milik mereka satu persatu, mulai dari pasangan kelebihan hormon. Dilanjutkan oleh Chopper dan luffy.
Dan seterusnya.
Sekarang dikamar zoro dan sanji, dua orang kelebihan hormon itu sedang bergulat di kasur. Sampai-sampai bantal dan guling berjatuhan ke lantai.
"Ah Hhhhh... Ah hgg..sialan, cepat selesaikan ah zoro" ucap seorang pria bersurai kuning keemasan, dilanjut dengan suara berat seorang pria bersurai hijau.
"Iya-iya sebentar" ucap zoro dan kembali melanjutkan kegiatannya memijit kaki sanji yang kram.
"Egghh ah zoro ah pelan--hmm pelan" ucap sanji yang merasa sakit dan geli disaat bersamaan, jujur saja sebenarnya zoro sekarang sedang merasa waspada suara sanji terlalu.... susah untuk dijelaskan.
"Sanji... Pelankan suaramu" bisik zoro kepada sanji
"Hiks... Ta--tapi ini sakit hmm"
Zoro bingung jadinya, ingin cepat menyelesaikan memijit kaki sanji tapi tidak bisa terburu-buru karna sekarang kaki sanji benar-benar kaku karna kram.
"Sstt... Aku tahu ini sakit, tapi pelankan suaramu, sayang. " ucap Zoro pelan dan melap keringat sanji yang bercucuran di dahinya.
"Eeuumm... Emangnya kenapa? Kau sendari tadi menyuruhku memelankan suara ku? " tanya sanji bingung, ia tidak merasa ada yang salah. SAMA SEKALI TIDAK MERASA ADA YANG SALAH.
"Suara membangunkan sesuatu" ucap Zoro dan meletakkan kaki sanji yang tidak kram diarea selangkangannya.
"MARIMO SIALAN" teriak sanji dengan cepat sanji menarik kakinya dari genggaman Zoro, tidak tau kemana perginya kram di kakinya itu. Yang penting ia terlepas dari Zoro.
Sanji tidur membelakangi Zoro, sedangkan Zoro hanya diam menatap sanji yang sedang mencari posisi ternyaman nya.
.
.
.Dan beberapa menit berlalu, sanji masih menggeliat kesana kemari mencari posisi yang nyaman tapi ia tidak menemukannya, akhirnya ia menyerah dan membuka matanya.
Sanji menatap Zoro yang masih duduk terdiam, sanji menatap diantara kedua paha Zoro yea... Dapat di tebak gundukan itu masih berdiri tegak di sana.
Dan sepertinya Zoro sedang menenangkan dirinya dengan menutup matanya dan bersedekap dada.
Tanpa pikir panjang sanji langsung mengambil 'benda' yang berada diantara dua paha Zoro itu.
Zoro yang awalnya mulai tenang, langsung membuka matanya kaget. Dapat Zoro lihat sanji sedang memanjakan 'miliknya'
"Heeggghh... Kau lama... " ucap sanji dengan mulut yang penuh dengan milik Zoro.
"Ssshhh... Jangan berbicara saat benda itu ada didalam mulut mu" ucap Zoro dan mulai mendongakkan kepalanya, nikmat.
"Ahaha... Sayang... Masukkan semuanya... " ucap Zoro dan menekan kepala sanji untuk memasukkan miliknya lebih dalam.
"Hmmhggh... Hghhhhh hah... " ucap sanji tidak jelas, wajah sanji mulai memerah karena tidak bisa bernapas.
Sanji beberapa kali memukul paha Zoro dan tanpa aba-aba Zoro menarik surai sanji, membuat kuluman sanji pada miliknya terlepas.
Dapat Zoro lihat wajah sanji yang memerah dan mata sanji yang mengeluarkan air mata, cantik.
Zoro yang melihat pemandangan didepannya langsung melahap bibir sanji, salah satu bagian dari tubuh sanji yang Zoro sukai. Bibir pink sanji sungguh menggoda.
"Hghhmmm haah... Hanmnamm... " lagi. Sanji mengatakan sesuatu yang tidak jelas, sanji yang mulai kehilangan napasnya langsung mendorong Zoro walaupun sebenarnya sanji tau itu tidak ada gunanya.
Dan akhirnya Zoro melepaskan ciumannya, Zoro menyeringai melihat wajah sanji yang benar-benar kacau.
"Zoro." satu kata yang keluar dari mulut sanji adalah nama Zoro, dan itu tanda bahaya untuk Zoro.
"Y-ya" jawab Zoro gugup, setelah mendapat jawaban dari Zoro dengan cepat sanji memukul wajah Zoro dengan bantal yang berada di dekatnya.
"SIALAN KAU SIALAN, KAU MANUSIA BRENGSEK. APA KAU INGIN MEMBUNUH SUAMI MU SENDIRI HUH?!? " teriak sanji memenuhi 1 ruangan, untungnya kamar mereka semua kedap suara jadi yang lain tidak akan mendengar teriakan membahana sanji.
Sedangkan Zoro yang dipukuli dan diteriaki hanya diam dan beberapa kali akan terjatuh dari kasur.
"Kau... Tidur di luar. " ucap sanji mutlak, tentunya tidak dapat dibantah oleh siapapun. Termasuk Zoro.
Dengan cepat Zoro langsung keluar dari kamar mereka tapi sebelum Zoro benar-benar pergi, dengan bodohnya ia kembali untuk mengembalikan bantal guling yang terjatuh dari kasur tentu itu hanya modus,sebenarnya ia ingin mencuri satu kecupan dari bibir sanji.
Setelah berhasil mencuri satu kecupan, Zoro benar-benar pergi dan setelah pintu kamar tertutup sanji dengan murka langsung melemparkan semua yang berada di jangkauannya.
Sanji sepertinya kali ini benar-benar marah, nyawanya dua kali mau hilang sih...
Dan seperti biasanya, sanji bangun lebih awal dari yang lain. Dapat sanji lihat, Zoro yang sedang tertidur di sofa ruang keluarga tapi sepertinya Zoro sedang bermimpi buruk.
Terlihat jelas diwajahnya yang berkeringat dan bergumam tidak jelas.
Sanji yang melihat Zoro seperti itu membuat ia menyesal telah mengusir Zoro dari kamar, dengan pelan sanji membangunkan zoro.
"Sayang... Ayo bangun" ucap sanji lembut dan mengecup pipi, dahi, dan terakhir bibir Zoro.
Zoro mulai membuka matanya, karna pencahayaan yang menyilaukan matanya. Ia mengangkat satu tangannya untuk menghalau cahaya.
"Hhh? " Zoro bingung dengan wajah sedih sanji yg berada didepannya, walaupun bibir sanji tersenyum Zoro dpt mlihat sorot mata sanji yang seperti akan menangis.
"Apa kau bermimpi 'itu' lagi? " tanya sanji dan mengelus pipi Zoro, Zoro yang paham arah pembicaraan sanji langsung duduk dan menarik sanji kedalam pelukannya.
"Maaf... Hal itu benar-benar membuatku takut... " ucap Zoro dan mengeratkan pelukannya pada pinggang sanji.
"Jangan meminta maaf, itu adalah kesalahan ku." ucap sanji dan mengelus-elus kepala Zoro.
"Tidak. Itu bukan kesalahanmu, itu salahku. Aku tidak bisa menjagamu dengan baik, dan mereka... " Zoro tidak sanggup melanjutkan ucapannya ketika bayangan yang membuatnya takut sampai sekarang kini serasa terulang kembali di ingatannya.
"HEY KALIAN BERDUA?!? SUDAH AKU BILANGKAN, KALAU ITU BUKAN KESALAHAN KALIAN BERDUA TAPI ITU KESALAHAN PENCULIK BAJINGAN SIALAN ITU~~~" ucap brook yang tiba-tiba muncul jangan lupakan dengan nada bicaranya yang seperti bernyanyi.
Zoro dan sanji yang melihat tingkah konyol brook hanya dapat tertawa, ketika melihat brook yang sudah umur 50 an itu masih gemar bertingkah
konyol...Bersambung....
Azeekkk kita main tebak-tebakan kuyyy, Kira-kira apa yang bikin Zoro sampe segitu trauma nya?!? ✺◟( ͡° ͜ʖ ͡°)◞✺
![](https://img.wattpad.com/cover/340345175-288-k396093.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
crazy couple
De Todoya sesuai judulnya 'crazy couple/pasangan gila' zoro dan sanji dua orang yang namanya tidak bisa di pisahkan, pasangan gila yang siap memporak poranda seisi dunia. Ini cerita pertama aku guys maaf ya kalau gjls(◍•ᴗ•◍) Ehehehe baca aja dh, aku gabut...