Haechan total menghindar selama dua hari ini. Melanjutkan hindarannya setelah jatuh dari kolam. Seharusnya dia menghadiri jamuan sarapan, serta beberapa kegiatan bersama permaisuri yang sudah dijadwalkan seperti biasa.
Namun Haechan masih dalam alasan kram perut dan juga pusing yang selalu datang tiba-tiba. Sebenarnya itu sudah melanggar aturan dan juga tidak menghargai sang raja karena dia diundang berkali-kali.
Tapi Haechan tidak peduli, karena yang pasti 3 hari yang dijanjikan sang raja akan ia pergunakan untuk mengulur waktu. Bayangkan jika dari kemarin dia bertemu raja tampan itu dan malah membahas tentang ritual.
Mau jadi apa Lee Haechan yang lurus harus menyerahkan tubuhnya untuk digauli demi kepentingan rakyat?
"Aish! Kan ini tubuhnya si Donghyuck!" gumamnya kesal.
Haechan lupa, walau jiwanya Lee Haechan yang lurus penyuka perempuan tapi raganya Lee Donghyuck seorang selir sebuah kerajaan dari seorang raja tampan.
"Ah, ngomong-ngomong si raja tampan itu, namanya siapa, ya?"
Haechan mengetuk-ngetukkan dagunya dengan jari telunjuk kirinya, berpikir dengan menatap langit. Kebetulan dia sedang ada di taman belakang kediaman selir. Ditemani oleh beberapa cemilan manis dan juga dua dayang yang berjaga lumayan jauh dari tempatnya duduk. Kalau dua penjaganya ia suruh untuk tetap diam didepan kamar.
Sengaja agar semua orang berpikir kalau dirinya memang diam didalam dan tidak keluar sama sekali. Maksudnya agar dia tidak di tuduh memanipulasi izin dari si raja, itu saja.
"Terserahlah, aku tidak peduli, yang pasti aku harus mencari cara bagaimana bisa keluar dari dunia ini. Hei! Pekerjaan melelahkanku pasti menumpuk."
Haechan merengut, tangannya melemparkan kerikil kedalam kolam dengan tenaga yang kesal. Padahal sedang ada promosi jabatan, kenapa dia malah ada disini?
"Aish, manager galak itu pasti sedang marah-marah dan berakhir aku di pecat karena tidak masuk sama sekali." Gumamnya semakin kesal, terus melemparkan kerikil kedalam kolam.
"Eh, tapi kalau aku disini, jiwa Donghyuck dimana?"
Tangan Haechan terhenti di udara, tidak jadi melemparkan kerikil dan terbengong memikirkan ucapannya sendiri.
"Memangnya jiwa Donghyuck bisa jalan-jalan?"
Haechan reflek menoleh, tangannya yang tidak jadi melemparkan kerikil ke kolam malah refleks melemparnya kearah si penanya yang tiba-tiba ada dibelakangnya sedang berjongkok.
"Aw, yak!"
Haechan menganga kaget, buru-buru dia bangun untuk berbalik mengecek keadaan orang itu.
"Anda baik-baik saja? Maafkan saya, ya Tuhan, itu pasti sakit sekali."
Haechan berdiri dengan dua lututnya, tangannya ingin menyentuh wajah si orang asing itu namun hanya meraba udara karena merasa canggung.
Orang didepannya menyingkirkan tangannya sendiri dari wajah yang menutupi bekas lemparan kerikil, untungnya tidak terkena mata, hanya alisnya yang menjadi korban namun lumayan berdenyut walau tidak berdarah.
Dia perhatikan baik wajah khawatir serta ringisan tidak enak hati yang keluar dari sela bibir tipis Haechan. Selir manis yang menjadi istri dari sang raja, kakak tirinya.
"Kakak ipar." Panggilnya.
Membuat Haechan yang tadinya panik karena khawatir mendadak terdiam, mengedip cepat beberapa kali sebelum berdiri dan mundur satu langkah.
"A-anda siapa?" tanya Haehan canggung.
Orang didepannya langsung mengernyit heran, ikut berdiri dan berkacak pinggang.
![](https://img.wattpad.com/cover/327197619-288-k211789.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Lee
Fiksi PenggemarSaat tiba-tiba Haechan menjadi Donghyuck. Seorang Selir disebuah kerajaan. Cerita yang gak bakal berchapter panjang. *semoga aja 🔞⚠️🔞 Bxb Boyxboy *** Ceritanya milik saya, namun karakter yang digunakan hanya meminjam. Aslinya mereka milik Tuhan...