Jisung Point of view
Aku masih ingat!
Kejadian dimana saat seharusnya aku berbahagia karena ulang tahunku yang ke-16 tahun. Berubah menjadi acara kematian ayah, ibu, dan kedua adikku.
Mereka mati tepat di hadapanku. Pembunuh mereka adalah sepasang anak dan ayah bajingan yang tidak tahu diuntung. Mereka adalah Na Goongmin dan Na Jaemin.
Goongmin adalah saudara angkat ayahku, orang tua ayahku mengadopsi Goongmin yang merupakan anak sahabat mereka yang telah tiada. Goongmin diperlakukan dengan sangat baik, bahkan ayahku Bogum menyayanginya layaknya saudara sendiri.
Tapi nyatanya malam itu Jaemin yang baru berusia 20 tahun menebas seluruh kepala keluargaku dengan pedangnya tepat di depan mataku saat aku akan meniup lilin untuk membuat permohonan dan ayahnya bersorak serta bertepuk tangan mendukung perbuatan putranya.
Aku masih ingat apa perkataan Goongmin kepada putra pembunuhnya itu, "Bagus! Kau sudah melaksanakan tugas yang ayah berikan dengan baik! Aku merasa bangga! Aku benar-benar bangga!"
Aku masih ingat segalanya!
Setelah membunuh keluarga ku, mereka membawa ku yang merupakan ahli waris dari ayahku!
Aku hidup di penuhi oleh rasa benci yang membuat ku muak. Aku menangis di setiap malamnya dan marah di pagi harinya.
Tapi akhirnya aku sadar bahwa aku harus membalas dendam walaupun akhirnya neraka yang menunggu ku maka aku siap untuk masuk ke neraka.
Aku ingin membuat keluarga bahagia yang telah menghancurkan hidupku binasa dengan cara yang sangat mengerikan.
Aku ingin sang pembunuh keluarga ku membunuh keluarganya sendiri tepat di hadapan ku!
Jaemin harus menebas kepala mereka dan mempersembahkannya padaku!
Aku tahu bahwa Jaemin memiliki obsesi saat melihat ku menangis, marah, tertawa. Dia terobsesi dengan ekspresi wajahku.
Saat aku berusia 19 tahun. Setiap malamnya dia akan muncul di kamarku untuk melihat ekspresi yang aku keluarkan itu membuat ku merasa begitu
Memuakkan!
Kebencian yang aku pendam pada pria yang berada di hadapan ku sudah sampai ke sendi-sendi tulangku.
Semakin besar kebencian ku, semakin aku merasa muak dengannya.
Tapi aku tetap ingin membalas dendam yang ada pada diriku. Aku mengambil tangannya yang telah terkena darah keluargaku.
"Jangan pergi!" Aku membawa tangan ku ke pipinya.
"Kau tahu? Aku benar-benar membenci hingga rasanya aku akan selalu muntah saat melihat wajahmu!" Ucapku dengan mengelus pipinya lembut membuat dirinya memejam menikmati usapan di pipinya, berbanding terbalik dengan perkataan ku!
"Bukankah kau sangat menginginkan diriku? Bukankah kau sangat ingin mengikat diriku dalam obsesi terdalam mu?" Ucap ku menghentikan aksi mengelus pipinya, aku mengangkat dagunya dengan tanganku.
Mendekatkan wajahku ke wajahnya, tersenyum dengan senyuman penuh kebencian.
"Kau sangat menginginkan diriku bukan?"
"Kau menginginkan tubuhku kan?"
"Kau menginginkan suaraku juga?"
"Ah, kau ingin segala sesuatu tentang ku kan?" Aku mengecup bibir dingin itu dengan hati yang semakin menghitam.
"Aku akan memberikan mu kesempatan! Berikan aku seluruh kepala keluarga mu! Maka aku akan memberikan seluruh tubuh serta ekspresi ku kepadamu!" Bisik ku dengan sensual, aku mengelus bahunya.
"Hahaha, kau menyesal? Untuk apa menyesal? Lagipula pada akhirnya baik kau maupun aku akan sama-sama berakhir dalam neraka! Maka berikanlah aku hiburan yang lebih menarik lagi!" Ucap ku saat melihat Jaemin memberikan kepala adik ke sebelas nya yang merupakan anak bungsu ayahnya.
Aku melepaskan pakaian ku, membiarkan dirinya memberikan tanda di seluruh tubuhku, aku membiarkan dia mendominasi dan membuat ku mendesah. Aku memperlihatkan ekspresi kenikmatan dan kepuasan. Sebagai hadiah karena berhasil memenggal kepala saudaranya sendiri.
Aku tahu bahwa balas dendam ini salah!
Aku tahu bahwa membuat perjanjian dengan iblis tak berekspresi seperti Jaemin hanya akan mengekang dan menjerat diriku sendiri.
Walaupun aku sudah mengetahui bahwa akhir yang sangat-sangat jelas akan menunggu ku setelah balas dendam ini hanyalah....
......Neraka, Inferno.
°•°•°•°
Soon >> T R A I L E R#2 : Obsession
Jaemin point of viewGimana dengan tema yang begini, kira-kira menurut kalian seru atau tidak?
Suka?
Atau lebih suka yang lama?
Lanjut gak nih?
Oh iya ini jaman abad-abad pertengahan gitu ya!
Jujur saja aku tiba-tiba kepikiran ide ini pas lagi di angkot:).
KAMU SEDANG MEMBACA
INFERNO
Misteri / ThrillerMemuakkan! Kebencian yang aku pendam pada pria yang berada di hadapan ku sudah sampai ke sendi-sendi tulangku. Semakin besar kebencian ku, semakin aku merasa muak dengannya. "Jangan pergi!" "Kau tahu? Aku benar-benar membenci hingga rasanya aku...