01. ABCDE

344 18 2
                                    

Halo?

Ada orang?

Eh maksudnya ada yang baca?

Jangan lupa vote dan komen nya ya hihi

Happy Reading All 🌻
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

"Pagiku cerahku, matahari bersinar, ku gendong tas hitam ku di pundak."

"Selamat pagi semua, kunantikan libur sekolah, tapi kenapa gak libur-libur elah."

"Libur, libur, libur, noh nilai masih jigo jigo semua masih minta libur mulu."

Ketiga pemuda itu kembali terdiam menikmati semilir angin yang menerpa wajah mereka.

"ABANG/KAKAK!" Mendengar panggilan itu mereka bertiga tersenyum dan menengok kebelakang.

"Kemari!" Titah mereka kepada adik kembar mereka.

"Ada temen cewek kak Ashlan, kak Tiyar, sama kak Lei datang. Mereka bilang mau jalan sama kakak." Ucap si bungsu.

Ashlan, Bakhtiyar, dan Cleine langsung menatap lelaki yang menjadi kembaran si bungsu dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Hama bang." Jawabnya.

"Sekarang dimana?" Tanya Bakhtiyar.

"Udah pulang. Daghfal usir. Habisnya berisik." Jawab Daghfal dan ikut berbaring di sebelah Cleine.

Sementara itu si bungsu malah sibuk bermain dengan kucing peliharaannya yang berwarna putih ada abu dan hitamnya.

Keempat kakaknya terus memperhatikan di bungsu yang tertawa senang sambil berlari-lari bermain bersama kucing itu.

"Gak yakin gue kalau itu kucing." Ucap Ashlan masih ragu dengan sebutan kucing yang kini merangkap menjadi peliharaan kesayangan milik si bungsu.

"Kucingnya laen tau bang dari kucing pada umumnya." Ucap Cleine.

"Ck! Dari awal pas ditemuin kagak percaya sih pada. Dibilang itu tuh bukan kucing." Kesal Bakhtiyar jika mengingat momen waktu itu.

Sementara itu si bungsu tiba-tiba hilang dari pandangan mereka, membuat mereka semua panik. Oh tidak. Kecuali Daghfal. Ia sudah tau kembarannya itu kemana perginya dan lebih memilih memejamkan kedua matanya.

"Eh bontot ngilang kemana?!" Teriak Ashlan panik.

Tak lama kemudian si bungsu kembali dengan sebuah kamera di tangannya. Mereka menghela nafas lega.

Ashlan, Bakhtiyar, Cleine, dan Daghfal terus memperhatikan si bungsu yang hobi memotret itu. Entah siapa yang mengajarinya memotret sehingga bisa seperti profesional.

Mereka berempat seperti melihat gambaran seseorang yang pernah papah dan mamah nya ceritakan. Hanya saja, orang yang kedua orangtuanya sebut berkelamin lelaki. Sedangkan adik bungsu mereka berkelamin perempuan.

"Eleonora." Panggil pelan Ashlan yang kini sudah berdiri di belakang adik bungsu nya.

Eleonora berbalik dan tersenyum menatap kakak tertuanya itu. "Ada apa kak?"

"Udahan dulu yuk. Udah mau siang. Matahari siang gak bagus buat kulit." Ucap Bakhtiyar yang entah mengapa tiba-tiba ada disana.

"Lagipula kita belum packing. Kamu gak lupa kan kita mau pergi kemana?" Tanya Cleine.

Eleonora menggeleng "Aku ingat kak. Tapi ini kita beneran pindah lama di Indonesia? Terus temen-temen aku yang disini gimana?"

Daghfal menekuk kedua lututnya agar sejajar dengan tubuh Eleonora yang daritadi tengah duduk bersimpuh. Ia merapihkan anak rambut milik Eleonora.

ABCDE Life (OG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang