Chapter 03

6 0 0
                                    

"Cal waktu kau untuk prepare tersisa 20 menit lagi, jika sudah selesai cepatlah turun." Teriak Sam namun tak ada jawaban sehingga membuatnya heran, ia pun mencoba melihat apa yang sedang dilakukan gadis itu dan ternyata hanya sedang sibuk merias wajahnya.

"Cal..:" jeda Sam. "Cal kau dengar apa yang ku sudah bilang tadi kan?" tanyanya.

Gadis itu hanya mengangguk. Sam menyerngitkan kedua alisnya heran dengan sikap Caluella yang berbeda. Gadis itu menjadi lebih pendiam setelah kepulangan yang mengatakan habis mengurus sesuatu yang tak diketahui Sam.

"Baiklah kalo begitu aku tunggu kau di lobby."

Selang beberapa menit Caluella telah bersiap kemudian mereka segera meluncur ke tempat acara digelar. Agenda hari ini adalah sebuah acara pameran yang mana Caluella pun ikut berpartisipasi. Oleh sebab itu hari ini ia sampai berpenampilan sebaik mungkin.

Drrt.. Drrt..

Ponsel milik Caluella bergetar berkali-kali membuat fokus perhatian dirinya teralihkan. Ia mengambil ponsel tersebut lalu mengecek notif yang masuk dan ternyata dari sang kakak yang mengirim sebuah massage. Caluella tersenyum sekilas kala membaca pesan dari sang kakak yang mengatakan bahwasannya mereka sudah tiba di lokasi pameran.

Begitu sesampainya disana, Caluella tak menyangka jika sampai terdapat red carpet dan terlebih banyak sekali wartawan. Ia pikir ini hanya mendatangi event pameran biasa tapi ternyata salah.

Terlihat banyak para tamu penting yang turut hadir meramaikan pameran ini seperti para seniman terkenal lainnya, para pengusaha, dan kolektor. Caluella mendengus kesal ini merupakan pameran besar pantas saja Sam sangat memaksanya untuk datang.

"Kenapa kau tidak memberitahuku kalo ini adalah pameran penting?!"

"Kalau aku mengatakannya padamu kau pasti tidak akan mau datang di acara seperti ini." Ujar Sam berbisik.

Benar Caluella memang jarang sekali ikut hadir ke tempat seperti ini. Dia tipe orang yang tidak pandai berinteraksi dengan orang dan tidak nyaman berada di tempat keramaian seperti ini karena itu Caluella selalu menolak setiap ditawarkan.

"Sampai kapan kita akan disini?"

"Acaranya saja belum dimulai dan kau sudah menginginkan pulang?" tanya pria itu dengan sinis. Kemudian Sam menyuruh Caluella untuk bersabar dikit dan lebih baik mempersiapkan diri sebelum dipanggil membuat Caluella memutar bola matanya dengan malas.

Tibalah waktunya acara di mulai, seorang MC mulai memandu acara. Di awali dengan berbagai sambutan dari orang-orang yang ikut terlibat dalam menyukseskan pameran ini. Setelah penyampaian sambutan-sambutan sampailah pada acara inti yaitu pemotongan pita secara simbolis oleh pimpinan yang menggelar acara dan juga Caluella sebagai perwakilan seniman. Sebelum peresmian pameran dibuka, salah satu MC meminta Caluella untuk menyampaikan sedikit kata-kata untuk para penikmat karya seni.

Baru saja mengucapkan sepatah dua kata, para tamu undangan dikejutkan dengan seorang wanita yang berteriak lalu mengambil lukisan yang terpanjang di dinding kemudian dilemparnya ke sembarang arah membuat para tamu hadirin menghindar dan berlarian menjauh.

Sedangkan Caluella mematung ditempat akibat terlalu terkejut dengan situasi yang terjadi hingga tidak menyadari jika wanita itu akan melemparnya dengan sebuah kursi namun Caluella dapat menghindarinya. Tak berhenti disitu wanita itu semakin mendekati Caluella dan melakukan serangan kembali dengan menampar, menjambak, dan meneriaki Caluella.

"Brengsek!"

"Anak tidak tahu diri kau!"

"Kau harus mati!" teriak perempuan tersebut berulang kali saat coba dipisahkan dari Caluella oleh para security.

Acara yang seharusnya penuh dengan kekhidmatan menjadi tidak terkendali. Situasi mulai ramai semua para hadirin yang menonton kejadian tersebut mulai bertanya-tanya, para awak media pun tak mau kehilangan momen dengan memotret dan memvideo kejadian tersebut. Sedangkan Caluella masih dalam kondisi shock dengan posisi tubuhnya yang bersimpuh dan juga rambut yang sudah berantakan.

Sam yang baru saja kembali dari toilet pun bingung melihat situasi yang terjadi dan lebih terkejut lagi melihat Caluella sudah dikerubungi orang-orang. Ia menerobos kumpulan orang-orang dan mendapati Caluella dengan tatapan kosong. Sam menggoyangkan bahu Caluella dengan panik, "Cal apa yang terjadi? Kau tidak apa-apa?"

Caluella tak menjawabnya. "Caluella sadarlah!" teriak Sam begitu khawatir, barulah gadis itu menoleh pada Sam dan melihat sekeliling ruangan semua pasang mata menatap dirinya ditambah cahaya kerlap kerlip yang berasal dari kamera terus menyoroti dirinya.

Tersadar jika saat ini dirinya menjadi bahan tontonan, Caluella segera bangkit lalu pergi dengan tertatih-tatih, Caluella memegangi dadanya yang begitu nyeri dan terasa sesak. Sam mengejar Caluella lalu menahan gadis itu untuk tidak berlari lagi.

"Sam.. d-dadaku sakit sekali" ucap Caluella terengah-engah kesakitan. Sam pun ikut panik ketika melihat wajah Caluella yang sudah sangat pucat dengan tubuh bergetar.

"Cal dengarkan dan ikuti ku baik-baik" jeda Sam, "Tarik nafas pelan-pelan lalu buang" kata Sam yang diikuti Caluella berulang kali dilakukan sampai membuatnya sedikit tenang sehingga bisa kembali bisa bernafas normal."

"Apakah sudah membaik?" tanyanya dan diangguki oleh Caluella. Sam membuang nafasnya lega. Saat melihat Sam barulah rasa ingin menangis yang sejak tadi Caluella tahan akhirnya tak terbendung lagi.

"Kenapa kau meninggalkanku..."

"Aku sangat takut.."

Mendengar Caluella meraung sangat kencang membuat Sam hanya bisa memeluknya erat-erat dan sangat merasa bersalah."

UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang