Retaknya pertemanan

511 22 2
                                    

#
Chapter ini telah di remake
#

Setelah Azre diikat oleh Annum, Rafel memanggil seorang penjaga alam baka bernama Anubis.

Dengan segera Rafel menyuruh Anubis untuk meneleportkan mereka ke tempat yang lebih aman, dan tentu saja mereka tidak lupa dengan kawan mereka 1 lagi yaitu, Marvel.

Dengan cepat Anubis memindahkan 5 orang tersebut ke tempat yang lebih aman, namun bukannya balik ke overworld ia (anubis) malah memindahkan mereka ke pasar yang ada di babilonia.

"loh kok kesini?!" Via kesal.

"Maaf, void ini memiliki lapisan pelindung, jadi kekuatanku disini terbatas,"

"gw gak ngerti, kenapa lu gak coba langsung keluar aja?" Rafel merasa Anubis telah mempermainkan mereka

"aku sedang tidak ingin mengambil resiko dengan menembus pelindung di void ini" - Anubis
"tapi bukannya segel void retak gara gara hancurnya batu shappire, beneran lu gak bisa ngapa ngapain?" - Via
"retak? Hmm.... sepertinya aku bisa melakukan sesuatu, tapi aku butuh waktu" - Anubis
"Berapa, waktu yang kau butuhkan?" - Genah
"Rafel akan memberi tau kalian, bertahanlah selagi aku mencoba (menghilang)" - Anubis

Lalu seketika, Anubis hilang dari pandangan mereka, ia menghilang dibalik asap asap.

"eh, hah? Waktu untuk apa?" - Rafel
"Maksud dia apa fel?" - Via
"maaf, gw juga gak ngerti, tuh kepala anjing emang kadang kadang gak jelas" - Rafel

Saat mereka sedang berdebat karena Anubis mengatakan hal yang cukup aneh, akhirnya Marvel pun sadar dari pingsannya,

"(Mencoba duduk) ugh, njir kepala gw sakit banget!" - Marvel
"Marvel! Akhirnya, lu sadar juga!" - Samsul
"Kamu gak kenapa kenapa kan?" - Genah
"Iya, gw gapapa, tapi.. kita ada dimana?" - Marvel

Marvel sedikit terkejut dengan keadaan sekitarnya, karena tempat itu berbeda dengan apa yang Marvel lihat terakhir kali sebelum pingsan {cari sendiri eps yang mana}

"Kami juga tidak tau tempat apa ini," - Rafel
"lah, kalo gatau ngapain kesini bodo" - Marvel
"jangan nyalahin dong! Inikan bukan salah kami, tapi salah makhluk yang dipanggil sama Rafel tuh! Neleportin kita kesini," - Via
"sudah, cukup, kita sedang ada di area yang tidak kita kenal, kalian semua jangan sembarangan disini" - Genah

Setelah itu, Genah berniat membantu Marvel untuk berdiri dengan mengulurkan tangannya, tapi Marvel menolak lalu akhirnya ia berdiri sendiri.

"loh, kak Azre dimana?" - Marvel
"dia.. diikat oleh Annum di kastilnya" - Rafel
"kalau gitu kita harus cepat menyelamatkannya!" - Marvel
"jangan Vel, kita bisa kabur aja udah beruntung. Masa si kita harus kembali lagi kesana, lagipula keadaanmu kan belum pulih total (Dengan nada yang biasa saja)" - Genah
"tapi diakan keluarga kita! Masa si kita meninggalkannya" - Marvel
"maaf vel tapi gw juga setuju sama pendapatnya Genah, lebih baik kita mengumpulkan energi terlebih dahulu setelah itu baru kita kesana" - Samsul
"kalo kita kesana nanti, gak ada jaminan kalo kak Azre masih hidup! Mendingan sekarang daripada menyesal nanti" - Marvel
"dengerin vel! Kau kan sudah tau identitas asli Azre! Dia gak butuh bantuan kita!" - Genah
"kok lu gitu si?! Gimana pun juga udah 18 tahun dia sama kita! Dan lu gak anggap dia sebagai keluarga kita?!" - Marvel
"kan udah aku bilang! Kita bisa kabur aja udah beruntung! Lagian juga kita gak tentu bisa ngelawan mereka!" - Genah
"gw kan dah pernah ngelawan salah satu dari mereka, dan dia lemah terhadap cahaya! Jadi gw bisa gunain sihir cahaya!" - Marvel
"Tapi kau lihat sendiri kan?! Nova aja gak cukup! Apalagi ini kau akan melawan 3 dewa vel! 3 dewa!" - Genah
"maksud lu, gw belum cukup kuat?" - Marvel
"gak, bukan itu maksudku.." - Genah
"terus apa?!! Gw udah anggep kak Azre sebagai kakak sendiri, karna kami sudah bertahun-tahun hidup bersama, dan sekarang gw bakal ninggalin dia?!" - Marvel

"vel.." - Genah

"bisa segitunya lu ya Gen" - Marvel

"vel," - Genah

"lu gak punya hati apa?!" - Marvel

"MARVEL!" - Genah

"(terkejut)" - Marvel

"Ya aku tau, aku tau kamu dah menganggap dia sebagai kakakmu sendiri, aku tau kau sudah sangat dekat dengannya. Tapi saat ini, jalan terbaik adalah meninggalkannya untuk sementara," - Genah
"hah?! Lu bercanda kan??" - Marvel
"Buat apa aku bercanda buat sekarang vel??" - Genah
"Kayaknya lu emang udah gak punya perasaan sama sekali! Belum puas lu bohongin gw selama 15 tahun hah?? Dan sekarang! Lu mau ninggalin orang yang udah bantuin lu! Gitu?!" - Marvel

Hening selama 2 detik

"Kau tau? Sebenarnya aku juga merasa bersalah" - Genah
"apa yang bikin lu merasa bersalah?!" - Marvel
"Udah vel, udah (Memegang tangan Marvel)" - Samsul

Lalu, secara tiba tiba, Genah mengeluarkan seluruh beban yang sudah dipikulnya selama ini, ia mengeluarkan semuanya melalui kata kata,

"meninggalkan spade dan heart, menyembunyikan kebenaran darimu selama 15 tahun, selama ini aku selalu berpikir, kenapa saat itu tidak aku saja yang menggunakan batu shappire? Lalu kenapa aku membiarkan Peppey membunuh Nevin? Dan kenapa aku sangat lengah sehingga herobrine berhasil mengambil batu emerald? Aku memanglah seseorang yang sangat bergantung pada orang lain, kan?(Sedikit menangis) [bodoh! Kenapa gua bilang itu semua?!]" - Genah

{Kenapa remake nya jadi kek sesi curhat gini dah?}

"(terkejut) g-genah?" - Marvel
"[ini pertama kalinya gw liat Genah nangis, apakah ini benar benar sesuatu yang buruk?]" - Samsul
"(sambil melihat ke arah tangannya sendiri & mengusap mata) ah, bodohnya aku, sampai membawa emosiku sendiri" - Genah

{Baper anjayy}

"elu harus minta maaf vel!"
"gak, gak papa, ini juga salahku sendiri, maaf ya"
"(menghembuskan nafas) huh, sepertinya kita sudah terlalu lama berada disini. Sebaiknya kita mencari tempat untuk beristirahat" - Rafel
"kalian pergilah, aku akan berkeliling sebentar (sambil mengusap ke 2 matanya)" - Genah
"lu mau kemana?" - Via
"aku mau menghafal daerah sekitar sini, jadinya pas kita dikejar aku bisa nunjukin arah" - Genah

Genah pun pergi dengan sedikit bekas air mata di wajahnya. Dan Marvel? setelah percakapan tadi, Marvel diantara merasa bersalah, marah, kecewa, dan sedih. Semua perasaan itu bercampur aduk.

"gw bakal tetep pergi," - Marvel
"l-lu yakin vel?" - Samsul
"Lu pikir keyakinan gua rendah?" - Marvel
"lu kok kayak ga ada rasa bersalah sama sekali si?! Genah sedih, Azre ditangkap, terus lu mau ngapain lagi??" - Via
"Ya maka dari itu gw harus pergi, menyelamatkan kak Azre adalah kunci untuk keluar dari sini!" - Marvel

Lalu, Rafel yang udah gak tahan lagi sama kebacotan timnya sendiri, akhirnya buka suara.

"udah! Cukup! KALIAN KENAPA BERTENGKAR TERUS SI?! CAPEK SUMPAH GW DENGERNYA! ingat woi setiap detik harus dihargai!" - Rafel
"terserah lu mau ngomong apa, gw tetep bakal nyelametin kak Azre!" - Marvel
"kalo gitu gw ikut, gw gak yakin Marvel bisa ngelawan 3 dewa sekaligus" - Samsul
"walaupun lu udah disana, gimana caranya buat nyelametin si Azre??" - Via
"lu gak usah khawatir, pasti nanti gw nemu jalannya" - Marvel
"apa lu yakin? Kondisi lu kan belum pulih sepenuhnya," - Rafel
"Ini kenapa kalian pada nanyain gw yakin ato gak si?" - Marvel
"Berarti lu gak yakin kan?" - Rafel
"Ya yakin lah! Kalo lu tanya gw, mending gua mati disana pas lagi nyoba daripada diem sampe lumutan disini nunggu kak Azre selamat ato gak" - Marvel

"Kata kata yang bijak, tindakan yang ceroboh," ada yang terkekeh, "tapi.. memang seperti itulah dirimu."

#
Udah diremake,

VIVA FANTASY || Teory Alert! [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang