CloverKeesokan paginya, aku berencana untuk berjalan jalan sebentar. Dan, aku bangun cukup awal untuk itu. Lalu, akupun berjalan ke pintu depan. Saat aku akan kesana, secara kebetulan aku bertemu dengan Liu di ruang makan. Aku bisa bertemu dengannya karena letak pintu depan ada di dekat ruang makan. {Maaf kalo kurang pas}
"Oh, selamat pagi clover" ucapnya dengan senyuman padaku.
"Selamat pagi heart"
Aku mendekat ke heart.
"Wow, kau bangun pagi sekali" ia bertanya sambil terus bergerak.
"Hehe, gak juga, lagian hari ini aku mau pergi jalan jalan sebentar"
"Owh.. gitu toh, yaudah, duduk dulu ya, " ia menggoyangkan telapak tangannya yang tadi untuk mencuci piring.
Akupun duduk dikursi yang ada di depanku, entah apa yang terjadi denganku, tapi setiap heart menyuruhku melakukan sesuatu pasti tubuh ini akan reflek dan langsung melakukannya.
Saat ini, aku sedang berada diruang makan, tempat aku makan malam kemarin. Sebenarnya pagi ini, aku berencana untuk pergi dari sini, tapi ya, seperti yang ku katakan, selalu ada Heart yang menghalangiku. Aku pun secara terpaksa dan mau, harus ikut sarapan bersama mereka. Setelah aku duduk, aku melihat lihat ke seluruh sudut ruangan, aku mencari seseorang,"Dimana Saryu?" Tanyaku setelah melihat kesekitar.
"Hah... jangan tanya lagi, aku udah gak tau gimana caranya bangunin dia" raut wajahnya terlihat pasrah sambil menaruh piring diatas meja.
"Dia belum bangun?!" Aku berdiri tiba-tiba.
"Biasanya habis aku sarapan dia bakal bangun sendiri" katanya sambil melirik ke arah kamar Saryu dari kejauhan.
Akupun secara tidak langsung, menunjukan senyuman jahat ku. Entah kenapa saat itu, aku ingin sekali menjahili Saryu yang masih tidur. Aku merasa bahwa itu akan menyenangkan, jadi ya, aku meminta izin pada heart untuk membangunkan suaminya. Ini akan menyenangkan, senyumanku melebar.
"Hei Liu, boleh gak? Aku bangunin Saryu?" Aku menggunakan kata-kata 'aku, kamu' saat berbicara pada perempuan. Itu sebenarnya juga tergantung, jika perempuan itu mengatakan 'gw, lu' maka aku hanya perlu adaptasi saja.
"Ya boleh aja si, lagian aku udah gak ada ide lagi buat cara bangunin dia" Liu masih sibuk dengan tangannya yang bergerak.
"Makasih! Aku jamin! Dia bakal bangun habis ini!"
Aku pun beranjak dari kursi dan cepat cepat ke kamar Saryu, tapi sebelum itu, Liu sempat berbicara lagi padaku.
"Aku gak yakin kamu bakal bangunin dia pake cara normal" ucapnya sambil nyengir sedikit.
"Emang gak " ucapku sambil tersenyum dan berjalan ke arah kamar Saryu.
Dengan penuh kepercayaan diri aku mengatakan itu.
***
Saat di depan kamar Saryu, sambil tersenyum lebar akupun langsung beraksi. Aku mengambil ember dari kamar mandi dan mengisinya dengan air. Setelah penuh, aku kemudian mencari tali, yang cukup panjang, dan langsung kutemukan. Baiklah semua nya sudah ada, tinggal memasangnya saja. Pertama aku mengikatkan tali pada ember, lalu aku melilitkannya pada gagang pintu dan menariknya. Saat embernya sudah ada di atas pintu, kemudian aku mengikatnya dengan kuat ke gagang pintu dan memotong tali sisanya. Ini akan jadi sedikit basah. Oiya, sebelum aku mengikat tali dan ember, terlebih dulu aku membuka pintu, supaya tidak senjata makan tuan. Saat aku sudah selesai, aku memastikan lagi, dan Saryu tidak terganggu dengan segala suara yang kubuat, sepertinya dia benar benar nyenyak. Dan ya, semua sudah selesai, tinggal dijalankan saja, senyuman jahat ku merekah.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIVA FANTASY || Teory Alert! [AU]
Різне⚠ bad words ⚠ • LANGSUNG BACA YANG PADAM ATAU TERBAKAR AJA • aku nulis cerita ini pas eps 11 VF (s2) belom up, terus tak lanjutin pas eps 11 dah up. • sebatas teori • beberapa chapter bisa di skip aja, soalnya emang menurut cerita aslinya, dan AU y...