Jawaban Waktu

144 10 1
                                    

#
Maap kalo up nya lama + sampul nya rada beda, sekarang ini aku lagi gak tau mo ngelanjutin nya gimana. Aku butuh referensi tapi gak nemu nemu, yang ada, aku disuruh bikin cerita mini sama guru B. Inggris ku. Disini mungkin alurnya agak pasaran, soalnya aku emang bener bener gak ada ide

Ya... cuma segitu aja si.

HAPPY READING GUYS!

#

Semua kesatria dan juga Samsul, mendapatkan kesulitan masing masing saat akan menyeimbangkan jiwa mereka. Disisi lain, Azre, sedang melawan 3 dewa.

3 dewa itu makin membuat Azre kesulitan, karena dewa Annum di ulti aja masih hidup, masih bisa berdiri lagi. Apalagi ini dilawan 3 dewa sekaligus. "Sungguh mustahil" itulah yang dikatakan orang orang, asal mereka tau, Azre juga sepertinya belum sepenuhnya mengeluarkan seluruh sihirnya.

***

Ishkur mengeluarkan petir, dan Azre mengeluarkan perisai, namun di belakang Ishkur, Ereshkigal sudah bersiap menyerang dengan sihir hitamnya. Lantas karena sedikit panik, Azre sedikit menjauh, tapi itu dicegah oleh Annum, Azre kembali mundur lagi, tapi sudah ada Ishkur dan Ereshkigal yang menunggu. Disini, sangat terlihat kalau Azre sudah terjebak, seperti tikus dalam perangkap. Namun, disaat saat seperti ini, Azre masih sempat tersenyum sinis, dia sepertinya telah mendapatkan sesuatu atau sesuatu telah berjalan sesuai dengan rencananya, tidak ada yang tau.

Azre tersenyum sinis. Entah gimana.

"Mengapa kau tersenyum anakku?? Apakah terjadi sesuatu?" Annum bertanya sambil sedikit tersenyum meremehkan.

"Kau masih tetap sinis ya, walau teman temanmu sudah mati" Ishkur berniat mengintimidasi.

"Hahahahaha! Lu pikir, cuma elu doang yang bisa senyum senyum kayak gitu hah? Tapi gw gak bisa bohong, karena emang ada sesuatu yang terjadi"

"Apakah itu?" Ishkur tak berniat bertanya.

Ishkur langsung menyerang lagi, tapi sekali lagi Azre bisa menghindarinya. Justru malah, beberapa kali serangan Ishkur, Ereshkigal, Annum, hampir mengenai 1 sama lain.

"Sudah bertahun-tahun, tapi kau masih tetap naif ya?" Ereshkigal tak ingin ketinggalan bisa menyerang Enki.

"Bacot bet lu,"

Mereka terus menerus menyerang, sampai akhirnya ya, Azre mengeluarkan ulti nya lagi. Dikeadaan seperti ini, para dewa tersebut seperti tidak ada kesempatan, tapi nyatanya. Entah siapa tapi, salah satu dari mereka sempat mengeluarkan perisai yang sedikit bisa mencegah efeknya.

"Arghh, dia masih bisa mengeluarkan itu ya?" Ishkur mengibaskan tangannya untuk menghalau kabut.

"Bukankah tadi dia juga telah menggunakannya padaku? Masa kau tidak melihatnya"

"Tidak, maksudku, mengeluarkannya secara beruntun"

Lalu lama kelamaan, kabut yang disebabkan oleh hancurnya beberapa bangunan di situ mulai menghilang {paham gak si?}. Setelah kabut benar benar menghilang, mereka terkejut, karena Azre sudah tak ada disitu.

"Hah?! Mana dia?! Sialan! Enki bajingan!" Mulai toxic kembaran Enki nih.

"Sudahlah, pasti dia masih ada di void ini, lagipula aku masih bisa merasakan energi sihirnya" Annum memandang keluar kastil.

VIVA FANTASY || Teory Alert! [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang