IV. Malu katanya

544 61 9
                                    

Halo, sebelumnya mau kasih tau kalau bahasanya bakalan ganti ke bahasa yang nggak baku. Walaupun sebelumnya nggak baku" amat juga, tapi rasanya nyaman aja nulis pakai bahasa yang nonbaku. Biar nggak keliatan berat juga ceritanya.

Happy reading y'all!

..

Terhitung sudah botol keenam yang North habiskan seorang diri. Cuman bir, jadi mau abis berapa juga nggak masalah kayaknya buat North.

Pemuda itu meruntuki kebodohannya yang malah– secara sadar –nyium Liming. Ya gimana bisa dia tahan kalau disuguhin. Jujur sebenernya North nggak ada atensi sama sekali untuk tertarik ke laki-laki itu. Tapi setelah kejadian dirinya– sekali lagi secara sadar –nyium Liming, dia beneran nggak bisa ngelepas Liming dari otaknya gitu aja.

Bukannya gamau ya, tapi ini udah jalan seminggu juga nggak ada perubahan. Belum lagi Liming berhenti buat jailin dia. Rasanya aneh tiba-tiba seminggu penuh nggak ada kejadian yang bikin dia ngumpatin Liming.

Ini North udah dipelet apa gimana sih ya?

Tiap malam juga dia sengaja nongkrong di bar biar secara nggak sengaja ketemu lagi. Tapi Liming nggak muncul-muncul. Dan itu bikin temen-temen North heran bukan main. Mereka sudah tau perkara yang dihadapin North. Masalah North secara sengaja nyium Liming juga udah kedengeran ditelinga mereka.

Bukan karena orang lain yang ngasih tau, malam itu Avi dengan heboh nunjukin foto North sama Liming yang lagi sesi making out di koridor dekat kamar mandi. Dia foto deh buat bahan ngeledekin North.

Mereka tuh bingung karena North nggak pernah segininya juga kalau masalah incerannya. Ini malah incerannya laki-laki pula. Makin heran mereka tau North tiba-tiba aja nggak minat sama cewek-cewek yang biasa North gandengin satu-satu.

"Dia nggak akan dateng, North. Mau lo tunggu sampe subuh juga. Allan barusan ngasih tau, Liming nggak keluar apartemennya selama seminggu penuh semenjak kejadian lo sama dia. Bahkan dia nggak peduli sama kelasnya sendiri katanya."

Penjelasan dari Mark membuatnya bingung. Maksudnya apa sih? Harusnya North yang menghindar karena dia yang mulai, kenapa malah jadi Liming yang nggak muncul batang hidungnya sama sekali.

"Lo tau alamat apartemennya?"

"Kata gue sih udah kena beneran nih orang," kata Avi yang dibalas cekikian oleh Archen.

"Tau, gue sering nganterin Allan ke apartemen Liming. Tapi nggak tau juga nomer apartnya dia."

"Bisa tolong tanyain Allan?"

Mark berkutat dengan handphonenya selama beberapa menit. North menunggu dengan tidak sabaran.

"Udah gue kirim ke lo alamat sama nomer apartnya. Tapi buat apa lo kesana anjir?"

"Thanks, gue cabut."

"Woi, North! Jangan lo apa-apain anak orang!"

North pergi begitu saja setelah meletakan uang untuk minumannya.

"Sialan, beneran gila dia."

"Udahlah, biar aja. Mungkin emang Tuhan ngasihnya laki makanya North ga pernah serius sama Cewek."

"Anjinglah! Masa jadi gue sendiri yang jomblo?" keluh Archen denger omongannya Wintang.

"Gue ada kenalan, mau nggak lo?" tawar Wintang.

"Nggak dulu deh."

"Tai emang."

..

"Tinnnn.. huaaaa anjing! Gue ditolak masa ya? Gue dikira gampangan apa ya.. "

GENIUS - GEMINIFOURTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang