Jam 11 siang Liming udah balik di apartnya. Sendiri, nggak ada North. Tadi dia dianter doang terus ditinggal. Liming yang ngusir sih sebenernya, dia bosen liat muka North mulu. Hari-hari North doang isinya.Halah, biasa juga nyariin. Sok-sok an aja emang si Liming ini.
Beberapa misscall dari sahabatnya dia balas lewat chat doang. Pada nanyain keadaan Liming aja sih sama dia kemana kemarin kok buru-buru balik. Tak terkecuali Tinn. Dia tau kalau Liming ngikut North. Tapi nggaktau dibawa kemana sama cowok itu. Jadi agak khawatir juga dia. Takutnya kan dibawa terus diturunin ditengah hutan. Bisa dicincang bundanya Liming nanti dia.
Liming mengarahkan kakinya untuk membasuh diri. Dia belum mandi dari pagi tadi yang abis ketauan cipokan sama mamanya North. Mamanya North langsung heboh buat narik North sampai yang punya kasur jatuh dari atas Liming. Terus si Limingnya di cek dari atas sampe bawah lengkap pokoknya.
Agak canggung sih abis ketauan nganu-nganu. Tapi Mamanya North nggak bahas itu lagi waktu sarapan. Nyonya Gunawangsa lebih milih nyibukin diri buat ngasih Liming lauk pauk yang banyak. Merhatiin anak itu biar habis makannya. Udah kayak bocah aja Liming tuh. Dimanjain banget dia sama Mamanya North. North jadi ngenes begitu diabaikan sama Mamanya.
Setelah selesai bersih-bersih dari segala kotoran dan air liur North yang nempel dilehernya, Liming rencananya mau ngundang temen-temennya kerumah buat diajak gibah. Lagian dia hari ini nggak ada jadwal kelas sama sekali, bikin bosen tau nggak.
Tapi niat itu diurungin waktu liat North berdiri di ruang tamunya nenteng plastik besar yang isinya kayak jajanan mungkin. Tapi banyak banget buset dah, ini dia nyetok buat apocalypse apa gimana sih?
"Ngapain lo disini?"
"Nih."
"Maksudnya apa?" Tapi tetep diterima juga plastiknya sama Liming. Diintip sedikit. Bener aja isinya jajanan banyak banget.
"Nggak ada maksud apa-apa." Ujar North terus duduk disofa ruangtamu Liming. Ini seniornya ngapain sih nggak ada angin nggak ada hujan?
Baru aja pisah kok sekarang udah nangkring aja didalam apartnya Liming. Kayaknya dia harus ganti passcode apartnya deh. Udah nggak aman.
"Jalan yuk, Nat?"
"Dih? Ogah."
Apa-apaan coba manggilnya. SKSD banget sih kalo kata Liming. Aneh juga dengernya. Biasa yang manggil Natta cuman Tinn aja. Allan juga kadang-kadang, tapi jarang juga.
"Udah mandi kan lo?"
"Ya udahlah, lo belum?"
"Masih wangi, cabut ayok."
"Najis banget gue jalan sama orang belum mandi."
North berdecak malas, dia noleh kearah Liming.
"Najis-najis juga gue cium diem lo."
"Asu itu kesalahan teknis, jangan pede. Mulut lo bau." Bohong besar inimah yakin.
North narik tangan Liming biar cowok itu jadi lebih dekat dan gampang dijangkau. Dia narik tengkuk Liming agar wajah mereka semakin berdekatan. North menghembuskan nafasnya tepat pada wajah Liming. Membuat Liming segera menyingkir dari jangkauan North.
"Makan tuh bau."
"Bau anjing! Lo nggak gosok gigi berapa tahun, North?"
"Alay."
"Bangsat, udah sana lo minggat dah! Gue mau tidur siang."
"Gue juga mau dong."
"Mau apaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GENIUS - GEMINIFOURTH
Fanfiction"Only a genius could love a man like me." - North. "That's the exact reason God created me." - Liming - Gemini as North and Fourth as Liming. Memuaskan hasrat akibat gak akan ketemu NorthNight versi GemFourth. ... Fyi, ini cerita homo. Yang ga ber...