Pesta ulangtahun.
Liming sudah tidak asing dengan yang namanya pesta seperti ini. Alkohol dimana-mana, penari striptis, musik berdentum dengan berisik yang memekakkan telinga.
Perhatiannya tertuju pada Allan yang asik bermesraan dengan kekasihnya. Tau akan seperti ini, Liming akan memilih untuk mengacuhkan ajakan pemuda tersebut. Pasalnya ia sangat jengkel mendapati Allan langsung ditarik begitu saja oleh kekasihnya beberapa menit setelah masuk ruangan.
Ia meneguk soda ditangan kirinya. Duduk sendiri dipojok ruangan, menikmati apa saja yang bisa dinikmati diruangan ini. Rokok yang menyala terpantri di tangan kanannya. Menghisap dan membuang asap dari lintingan tembakau begitu saja.
Liming mengedarkan pandangannya mencari sesuatu yang menarik. Ia sama sekali tidak menaruh minat pada beberapa wanita dan bahkan pria yang menaruh atensi padanya.
Setelah menghabiskan rokoknya, Liming memilih untuk pergi ke bagian bar, menjauhi kerumunan. Sejujurnya ia tak senang dengan suasana ramai, namun demi teman yang kini dengan tega mencampakan dirinya, ia rela.
Liming memesan segelas wine. Toleransi alkoholnya rendah, namun ia masih sanggup berkendara jika hanya meneguk beberapa gelas wine. Itu sebabnya ia memilih wine alih-alih vodka atau miras lainnya yang jelas mengandung alkohol tinggi.
Satu tegukan dan Liming menghelah nafas bosan. Menatap kerumunan dimana Allan dan Kekasihnya menari liar. Liming memutuskan untuk melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
"Sialan, gini caranya mending gue balik anjing," ujar Liming menyelingi kegiatannya mencuci tangan.
"You should start watch your language."
Liming sedikit berjengit kaget mendengar suara yang familiar. Ia segera berbalik dan menemukan North dibelakangnya yang sedang menatapnya sedaritadi mungkin.
Liming mengangkat satu alisnya, "Lo lagi lo lagi."
North melangkah mendekat kearah Liming. Meletakan tangan dikedua sisi tubuh Liming bermaksud menahannya.
"I think you've forget, you owe me something," ujar North sembari mendekatkan wajahnya dengan wajah Liming. Menatap intens wajah itu.
"I don't think so." Liming berkata menantang balik, ikut mendekatkan wajahnya pada North. Ia tersenyum centil menanggapi tatapan North.
Tak lama, Liming merasakan basah serta panas melingkupi tubuhnya. Merasa akan terbakar, Liming mendorong tubuh North menjauh dengan segera.
"Bangsat panas!" Liming segera berlari masuk ke salah satu bilik untuk menyemprotkan air dingin pada sekitaran dadanya. Sungguh, North gila. Ia benar-benar menuangkan satu gelas air mendidih pada Liming. Darimana laki-laki itu mendapatkan air mendidih?
North tersenyum mengejek melihat Liming yang panik akibat tumpahan air yang baru saja ia siramkan pada tubuhnya.
"You should see who you mess with, kiddo."
Liming mendelik kearah North, "You're gonna pay for this, North, I swear to God!"
North menyeringai dan mengedipkan sebelah matanya pada Liming sebelum melangkah pergi dari situ.
Liming segera menyusul, namun tidak menemukan keberadaan North sama sekali. Menghilang begitu saja.
"Sialan," gerutunya tak habis pikir.
"Liming! Oh my god.. what happen to you?"
"You think?!"
"I'm sorry.."
"Save you sorry, Allan."
Setelah berucap, Liming meninggalkan Allan tanpa menoleh. Meninggalkan tempat pesta itu. Dan sesampainya di parkiran, Liming kembali tercengang mendapati roda motornya yang sengaja dirusak.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENIUS - GEMINIFOURTH
Fanfiction"Only a genius could love a man like me." - North. "That's the exact reason God created me." - Liming - Gemini as North and Fourth as Liming. Memuaskan hasrat akibat gak akan ketemu NorthNight versi GemFourth. ... Fyi, ini cerita homo. Yang ga ber...