VI. Lucu banget dah

558 55 26
                                    

"Liming." North memanggil kala mendapati punggung mungil milik Liming menjauh.

Tapi yang dipanggil pura-pura tuli. Sibuk jalan cepet biar dia cepet-cepet jauh dari jangkauan North. Dasarnya anaknya tolol aja sih, bukannya lari malah cuman jalan. Kan North jadi gemes sendiri liatnya.

"Beneran tuli apa gimana sih?"

"Ehh anjing! Lepasin nggak?"

Baru mau lari setelah denger suara langkah North yang makin cepet, eh tasnya udah ditahan duluan sama North. Ditarik naik biar Liming nggak bisa kabur. Bisa kok aslinya, tinggal lepas aja tasnya. Tapi ya lagi-lagi kalau udah berhubungan sama North tuh Liming yang nggak goblok malah jadi tolol, otaknya mesti jadi nggak jalan.

"Gue manusia, bukan anjing."

"Lo anjing. Mending lo lepasin gue anjing!" Liming meronta-ronta dari cekalan tangan North yang pindah jadi ngerangkul dia.

"Ngomong sekali lagi gue cium tuh mulut kurang ajar."

"Peduli setan anjing! Lo kira gue takut, hah?!"

North menolehkan wajahnya, tangan yang semula dipundak Liming turun untuk meraih pinggang Liming. Menariknya agar North dapat dengan mudah menjangkau wajah Liming.

Nggak pake acara basa-basi, North beneran cium Liming ditengah-tengah ramainya orang bubaran kelas. Di koridor menuju parkiran. Kan Liming emang niatnya mau pulang, masa dia jalannya ke arah perpustakaan?

Enteng bener tuh bibir gerak-gerak diatas bibir Liming yang keliatan kaget banget. Nggak nyangka aja beneran dilakuin. Apalagi situasinya rame gini. Bisa gila Liming lama-lama.

"Get a room, jerk."

"North beneran pindah haluan anjing, ku piralkan kau dek-dek."

Itu tadi suara Avi sama Archen yang lagi mau ngapelin istri- nggak deng, suaminya Avi, si Wintang. Malah matanya kudu ternodai sama pandangan yang luar biasa nggak benernya. Kalau masuk base bakalan viral tanpa babibu.

Liming mendorong tubuh North menjauh, "Lo gila juga gue liat-liat."

"Iya gue gila karna lo."

Posisinya deket banget. Tangan Liming ada di dada North, sedangkan tangan North dua-duanya ada di pinggang Liming. Betah banget tuh tangan North disitu.

Jantung Liming berdetak nggak karuan denger jawaban North.

Aba-aba dulu kek kalau mau ngalus!

"Udah berapa cewek yang jadi korban kalimat busuk lo itu?"

"Cowoknya cuman lo."

"Apasih nggak jelas, anjing!"

"Belum puas??"

"Orang gila. Stress. Gangguan jiwa."

Liming menarik diri dari dekapan North. Keduanya udah jadi pusat perhatian sejak tadi. Sejak North ngejar Liming. Ini harusnya Liming yang ngejar North, kenapa jadi kebalik begini.

"Dibilang gara-gara lo."

"Bodoamat gue nggak denger, suka-suka lo."

Liming balik badan buat lanjut jalan kearah kendaraannya. Dia nggak peduliin kanan kiri yang julid, yang kaget, yang iri, yang support. Bodoamat, dia cuman mau diem dikamar apartemennya dan nggak akan balik kampus lagi. Bisa gila dia lama-lama.

"Lo ngapain ikutan naik, tolol? Turun, gue nggak mempersilahkan."

"Motor gue dibengkel kalau lo lupa."

"Terus berangkat naik apa tadi?"

"Cie nanyain, khawatir ya?"

Liming menoleh kearah North yang duduk di jok belakang motor dia. North tuh kenapa sih sebenernya? Sejak kapan jadi North yang ngegas? Harusnya Liming, ini salah!

GENIUS - GEMINIFOURTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang