-O1 Ujian sekolah

10 1 0
                                    

Hari ini matahari tidak terlalu menampakkan cahayanya. Udara pagi hari ini terasa sedikit sejuk, bisa diperkirakan mungkin siang atau sore nanti akan turun hujan.

Di kelas Anandara sekarang sedang melaksanakan ujian kelulusan kelas 12. Suasana kelas terasa menegangkan, semua siswa dan siswi kelas 12 SMA Angkasa sibuk dengan lembar ujian mereka masing-masing.

Waktu menunjukkan pukul 09.30. Bel istirahat pun berbunyi. Semua mengumpulkan lembar soal ujian kedepan kelas, lalu beristirahat. Ada yg diam dikelas, ada yg bermain ke lapangan dan sisanya kebanyakan menuju kantin untuk dijadikan tempat mereka beristirahat dan mengisi perut mereka.

"senyum2 aja terus sama hp lo nan" ucap Bella yg sedari tadi menatap Anandara yg fokus dengan handphonenya.

"Biasa temen lo bel senyum2 sama hp, kan pacarannya sama hp si Nanda mah" Windi pun ikut berbicara.

"Komen mulu lo berdua kayak gaada kerjaan aja" Anandara menjawab. Orang-orang biasa memanggilnya dengan nama Nanda karna mudah untuk dipanggil.

"emang gaada kerjaan sih gue. Lagian gue heran kenapa bisa lo secinta itu sama pacar virtual lo. Padahal lo bisa kan pacaran sama cowok yg nyata". Cerocoh Bella sambil memakan batagor nya yg ia pesan sedari tadi.

Windi pun ikut menyaut. "Bener kata si Bella, lo mending sama Hanan aja nda. Dia udah jelas banget suka sama lo"

"udah ganteng, pinter, jago basket, idaman lagi" Tiba-tiba datang suara yg ikut menyaut pembahasan Windi, Bella dan Nanda. Dia adalah Ici, dan disebelahnya Eira. Ya mereka adalah satu circle, terdapat lima anggota. Anandara, Ici, Eira, Bella dan Windi. Mereka sudah berteman dari mereka pertama masuk SMA sampai sekarang.

" Hahaha ikut nyaut lo ci" Windi tertawa puas, sedangkan Nanda sudah menunjukkan muka cemberut nya.

Jam istirahat mereka habiskan dengan berbincang-bincang dan tak luput untuk membuli Anandara karna pacaran kok virtual.

"nan, lo nanti pulang sekolah ada acara ga?" tanya seorang laki-laki yg tiba-tiba datang dan menghampiri meja Anandara. Dia Hanan, Rahanan Adhipati. Laki-laki dengan paras yg tampan, tubuhnya yg tinggi dan berbadan lebih besar dari Anandara, adalah laki-laki idaman para siswi SMA Angkasa.


Hanan adalah laki-laki yg baik, dia dikenal memiliki sifat yg dingin pada semua orang. Namun tidak untuk Anandara, jika sudah bersama Anandara, Hanan akan berubah menjadi lelaki yg lembut dan perhatian. Bisa ditebak mengapa dia seperti itu pada Anandara, ya dia menyukai Anandara sejak kelas 11 dulu. Sampai sekarang perasaannya untuk Anandara tak pernah berubah sedikitpun, dia tetap menyukai gadis yg sekarang sedang berada di dekatnya.

"gaada sih han, mau ngapain emg?" tanya Anandara.

"Mau ga keluar sama gw? kan nanti malming, kita main buat nyegerin pikiran karna abis ujian".

"Boleh deh, nant gw ikut lo"

"YES!!!" Seru Hanan, dia sangat senang bisa berdua nanti bersama Anandara. "Jangan cantik2 ya nanti, biar ga diliatin cwo lain" Hanan pun mengusap2 rambut Anandara lalu pergi ke kelasnya sendiri, ya. Kelas mereka memang berbeda, Anandara 12 ipa 1 Hanan 12 ipa 3.

Ujian kembali dimulai, seperti biasa para siswa kls 12 kembali fokus dengan lembar soal mereka masing-masing.

Tak terasa bel pulang pun berbunyi. Semua anak membereskan alat tulis mereka dan bersiap untuk pulang. Saat Anandara sedang fokus memasukkan alat tulisannya ke tas, ici temannya menghampiri dia.

"cie mau keluar sama Hanan"

"Keluar doang main ya anjirr ga ngapa'in"

"Sesuka itu ya dia sama lo. Padahal yg ngejar dia tu banyak, tpi dia fokus ngejar lo dari dulu. Masa lo gabisa sih jatuh cinta sama dia?" Anandara langsung menoleh kearah ici.

"Gue punya Wilson, dia yg berhasil buat gue jatuh cinta kayak gini" Ucap Anandara sambil menatap sahabatnya itu. "Heran ya sama kalian, bisa sebucin itu pacaran. Padahal cuma chat'an doang, kadang telfon jg, ketemu gapernah, liat mukanya aja lo gapernah kan? pernah dia ngasih foto dia ke lo?" Perkataan ici membuat Anandara bungkam. Entah mengapa dia tidak bisa membela dirinya saat ini.

"Kenapa diem? Harusnya walaupun kalian pacaran virtual, minimal lo tau lah mukanya nan. Susah banget ya dia ngasih pap mukanya ke lo? 6 bulan kalian pacaran masa cwenya gatau muka cwonya. Sedangkan cwonya tau muka cwenya. Dia tau kan muka lo?" Anandara hanya menganguk. Dia diam, perkataan ici ada benarnya, mengapa dia tak pernah tau wajah Wilson? Namun dia tak bisa apa-apa. Karna Wilson tidak ingin mengirimnya foto wajahnya, lantas ia bisa apa? Bagi dia, dicintai oleh Wilson pun sudah cukup.

Ici melihat Anandara yg sedari tadi hanya diam, ia tau pasti sahabatnya ini sedang ovt karna ucapannya. "Yaudah gue minta maaf yaa, gue ga bermaksud buat lo ovt nda."

"Gapapa cii gue paham maksud lo kok" Anandara tersenyum manis, walaupun hatinya kini sedang tak karuan dan pikirannya pun sekarang jadi ovt. "Tuh Hanan udh nongol di depan pintu, gih lo samperin" Jari ici menunjuk ke arah pintu kelas yg mengarah pada seseorang yg sedang berdiri dan tersenyum padanya.

Anandara pun berjalan keluar dan menghampiri Hanan yg sudah menunggu nya. Hanan tersenyum manis padanya, dia begitu tulus namun anandara tidak bisa bohong kalo hatinya tetap menginginkan Wilson dan dia tidak bisa membalas perasaan Hanan.








Buat yg baca jangan lupa komen sama like ya! Terimakasih all.





ostensible (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang